[1/10]

6.4K 991 70
                                    

First Meet

"Jangan lupa untuk membaca ulang hasil presentasi kalian—" ucapan Aizawa-sensei terhenti tiba-tiba, membuat semua murid kelas 1-A memandangnya dengan heran.

Aizawa-sensei menghela napas, lalu mengeluarkan handphone-nya dan menjawab pangilan yang datang—ternyata getaran dari panggilan tersebut yang membuat Aizawa-sensei berhenti.

"Aku akan kesana," ucap Aizawa-sensei dengan singkat sebelum akhirnya menutup panggilan tersebut, "aku ada urusan sebentar, kalian jangan keluar kelas ataupun membuat keributan," ucap Aizawa-sensei berjalan keluar kelas.

Suasana menjadi sunyi beberapa saat, sebelum akhirnya mereka semua mulai ribut—berbicara satu sama lain.

"Aku penasaran siapa yang menelpon Aizawa-sensei," komentar Kaminari berdiri dari bangkunya.

"Aku juga!" sahut Ashido.

"Bukannya sensei berpesan jangan keluar kelas?" sahut Kirishima.

Kaminari tersenyum lebar, "tidak apa-apa! Selama kita tidak ketahuan oleh sensei!" ucapnya penuh percaya diri.

Kemudian Kaminari dan Ashido berjalan keluar kelas.

"Kalian tidak pernah mau mendengarkan ucapan sensei ya?" gumam Kirishima menghela napas.

Namun matanya melirik ke arah pintu keluar, dan akhirnya dia berdiri dengan tiba-tiba—mengangetkan beberapa temannya yang duduk di sekitar Kirishima.

"Aaah—akan kubawa kalian kembali sebelum sensei marah pada kalian, karena itulah laki-laki!" ucap Kirishima penuh semangat.

Berjalan keluar dari kelas, Kirishima langsung melihat Kaminari dan Ashido yang menempelkan wajah mereka ke kaca.

"Hei kalian berdua, kembalilah ke kelas—"

"Hei, Kirishima! Lihat itu!" ucap Kaminari langsung menarik Kirishima dan menempelkan wajahnya ke kaca.

"Lihat apa—"

"Aku penasaran siapa perempuan itu," komentar Ashido menunjuk ke arah luar gerbang, dimana berdiri Aizawa-sensei dan seorang perempuan.

Kini Kirishima berfokus pada perempuan itu. Perempuan yang sepertinya seumuran dengan mereka, memiliki rambut berwarna (h/c) dan raut wajah datar yang memandang Aizawa-sensei.

"Sepertinya dia tipe perempuan yang jarang tersenyum," komentar Kaminari.

"Tapi dia cantik," komentar Kirishima—membuat Kaminari dan Ashido menatap Kirishima dengan ekspresi syok.

Pipi Kirishima memerah saat melihat perempuan itu tersenyum.

"Kirishima, apa kau sadar dengan apa yang kau ucapkan barusan?" tanya Kaminari masih syok.

"Huh? Mengucapkan apa?" tanya Kirishima masih tidak mengalihkan pandangannya dari gerbang.

"Hei-hei Kaminari, jangan bilang Kirishima ...," bisik Ashido pada Kaminari.

"Tapi itu masih kemungkinan, kan?" sahut Kaminari.

Kembali pada Kirishima yang tampaknya masih asik sendiri.

"Kirishima?" panggil Kaminari—tapi tidak direspons oleh Kirishima.

Tiba-tiba perempuan yang berada di depan Aizawa-sensei itu menoleh ke gedung U.A—tepat menatap Kirishima.

Dan sedikit tersenyum pada Kirishima.

'Eh?'

Spontan wajah Kirishima menjadi semerah rambutnya, dan menjauh dari kaca—menarik perhatian kedua temannya.

"Kirishima?" panggil Kaminari dan Ashido.

"Eh, a-ayo kembali ke kelas, Aizawa-sensei sedang berjalan kemari," ucap Kirishima memasuki kelas.

'A-apa barusan dia tersenyum padaku?'

My Powerful Crush (Kirishima Eijirou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang