[8/10]

3.9K 708 51
                                    

First Name

"Hee, jadi senpai sebentar lagi akan ujian akhir semester?" tanya (Name) saat mereka berdua berjalan menuju rumah (Name).

"Ya, karena nilaiku saat mid semester kurang bagus—jadi aku meminta Bakugou mengajariku," jawab Kirishima.

"Walaupun dia galak seperti gorila?" tanya (Name).

"Pfft, Bakugou akan mengamuk saat dia mendengar ucapanmu, (Name)," sahut Kirishima menahan tawanya.

"Tapi itu kenyataannya," sahut (Name) menoleh pada Kirishima yang berjalan di sebelahnya, "Kirishima-senpai juga sebenarnya setuju, kan?"

"Aku benci mengakuinya, tapi kau benar," jawab Kirishima.

Mereka berdua saling tatap, lalu kemudian tertawa lepas.

"Oh iya," ucap Kirishima setelah mereka meredam tawa mereka, "apa kau biasa makan di restoran cepat saji sendirian?"

"Ah, tidak kok," jawab (Name), "baru kali ini aku ke restoran cepat saji sendirian—dan tak kusangka malah bertemu dengan Kirishima-senpai dan Bakahoe-senpai."

'Aku kasihan pada Bakugou mendapat panggilan seperti ini dari (Name),' pikir Kirishima.

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan sekolahmu, (Name)?" tanya Kirishima.

"Ada apa dengan sekolahku?" tanya (Name) kembali.

"Tentang ujian akhir semester, apa sekolahmu sudah mulai?" tanya Kirishima.

"Ooh, kami sudah selesai kok," jawab (Name).

"Eh, benarkah?" kaget Kirishima.

"Ya," jawab (Name), "sekolah kami memang cepat."

"Lalu bagaimana dengan hasilnya?"

"Yagi-chan juara 1, seperti biasa," jawab (Name).

"Tidak, aku tidak menanyakan anaknya All Might," sahut Kirishima, "aku menanyakan hasilmu."

"Eh," kaget (Name) menatap Kirishima dengan pipi yang sedikit memerah, "ehm, aku juara 2."

"BENARKAH!? KEREN!" puji Kirishima.

Pipi (Name) jadi semakin merah, "b-biasa saja kok, senpai," gumamnya menunduk lalu cengengesan tak jelas.

"Tidak, menurutku itu keren," balas Kirishima masih bersikeras.

"Hentikan senpai, kau membuatku malu!" sahut (Name) menutup wajahnya dengan kedua tangannya, yang dapat Kirishima lihat dari samar kalau wajahnya sangat merah—dilihat dari betapa merahnya telinga (Name).

"Itu pujian, (Name)," ucap Kirishima tertawa kemudian memegang kedua pergelangan tangan (Name), "ayo perlihatkan wajahmu pada senpai-mu."

Kirishima berhasil menarik kedua tangan (Name)—membuat wajahnya terlihat dengan jelas. Dan saat Kirishima melihat pipi merah dan wajah malu (Name), seketika Kirishima ikut merasa malu dan gemas dengan ekspresi (Name).

'I-imut,' pikir Kirishima perlahan melepaskan pegangannya dari tangan (Name).

"Oh, kita sudah sampai," ucap (Name) saat berhenti di depan rumahnya.

"Kalau begitu aku sampai disini saja," ucap Kirishima mengusap belakang kepalanya.

"Oh, tidak mau mampir dulu?" tanya (Name) membuka pagar rumahnya.

"Eh, jangan repot-repot," jawab Kirishima melambaikan kedua tangannya dengan panik.

"Padahal aku ingin berterima kasih senpai sudah mau repot-repot mengantarkanku sampai ke rumah," ungkap (Name) berdiri di dalam pagar yang sekarang menjadi pembatas mereka.

Kirishima terdiam sejenak, sebelum akhirnya menoleh ke arah lain dengan canggung dan kembali mengusap belakang kepalanya, "kalau begitu, m-mulai sekarang panggil aku dengan nama pertamaku," ucap Kirishima tak berani menatap (Name).

(Name) terdiam, terkejut dengan permintaan senpai-nya, dan perlahan membuka mulutnya.

"Apa nama pertama senpai?"

Kirishima langsung tersungkur.

'MEMALUKAN SEKALI!! TIDAK JANTAN SEKALI! KUBUR AKU!' pikir Kirishima menunduk.

"Eijirou, Kirishima Eijirou," ucap Kirishima berdiri dengan normal tapi masih menunduk.

"Ehm, baiklah, Eijirou-senpai!"

Kirishima mengangkat kepalanya dan melihat (Name) tersenyum kepadanya, dan Kirishima membalas senyum (Name).

"Ya, seperti itu."

My Powerful Crush (Kirishima Eijirou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang