[5/10]

4.7K 811 88
                                    

Her Quirk

"Sepertinya (Name) sudah memperkenalkan dirinya ke kalian semua," ucap Aizawa-sensei saat jam istirahat selesai, "tapi ada apa dengan (Name)?"

Perempuan berambut (h/c) itu hanya diam berdiri di sebelah Aizawa-sensei, namun wajahnya sangat merah hingga telinga.

"Kalian tidak berkata macam-macam pada anakku, kan?" tanya Aizawa-sensei dengan tatapan mengancam ke seluruh kelas.

Ashido kemudian mengangkat tangannya, "sebenarnya sensei—"

"Aku merasa sedikit panas disini, otou-san," gumam (Name) memotong ucapan Ashido.

Aizawa-sensei menatap (Name) lama, sebelum akhirnya mengangguk singkat.

"Ya sudah kalau begitu," ucap Aizawa-sensei lalu menatap Ashido, "lalu ada apa, Ashido? Kenapa kau mengangkat tanganmu?"

Ashido yang awalnya ingin memberitahukan alasan wajah merah (Name) bingung sendiri (karena masalahnya sudah selesai), namun akhirnya dia menemukan pertanyaan bagus.

"Apa Quirk (Name)-chan?"

Aizawa-sensei terdiam sejenak, sebelum akhirnya menatap anaknya yang tampak sedikit kaget dengan perhatian ayahnya yang tiba-tiba berpusat kepadanya.

"Kupikir kau sudah memberitahu Quirk-mu saat memperkenalkan dirimu," ucap Aizawa-sensei.

(Name) mengembungkan kedua pipinya, "akan lebih baik kalau kutunjukkan secara langsung, kan?" tanyanya melirik sang ayah dengan tatapan penuh harap.

'Seperti anak kucing yang ingin ikan dari induknya,' pikir hampir semua murid 1-A.

"Kalau begitu cepat tunjukkan kekuatanmu, bocah," gerutu Bakugou.

(Name) langsung memberikan tatapan dingin pada Bakugou, "senpai, kita hanya beda satu tahun, bertarti senpai bocah juga, kan?"

Perempatan muncul di kepala Bakugou, "apa katamu, bocah sialan!?"

"Apa kalian berdua mau kutendang keluar kelas!?" ancam Aizawa-sensei mengaktifkan kekuatannya, membuat mereka berdua diam, "kembali ke topik, tunjukkan kekuatanmu, (Name)."

(Name) menepuk roknya—membersihkan dari debu imajiner—kemudian menunjuk Kirishima.

"Kirishima-senpai, bisakah kau kemari?" tanya (Name).

"Oh? Baiklah," ucap Kirishima sedikit bingung, tapi mengangguk dan menuruti keinginan (Name)—berjalan maju ke depan.

Saat Kirishima sudah berada di depan (Name), tiba-tiba (Name) memegang kedua pipi Kirishima dengan kedua tangannya, yang tentu saja membuat pipi sang laki-laki merona hebat.

"U-um, (Name)-chan!?" pekik Kirishima kaget namun tetap diam di tempat.

"Cobalah gunakan kekuatan senpai," ucap (Name) tersenyum, tidak sadar dengan wajah Kirishima.

Mencoba mengabaikan sentuhan lembut tangan (Name), Kirishima mengaktifkan kekuatannya. Namun tidak terjadi apa-apa. Senyum (Name) semakin lebar kemudian melepaskan pegangannya, dan wajah Kirishima langsung mengeras—tanda kekuatannya aktif.

"Itu Quirk-ku," ucap (Name).

Kirishima langsung berdecak kagum, "keren sekali, (Name)-chan!" puji Kirishima.

(Name) menatap kaget Kirishima, sebelum akhirnya melirik ke arah lain dan bergumam pelan.

"Mhm," ucap (Name) singkat lalu menghadap ke seluruh murid 1-A, "kekuatanku bisa menghentikan Quirk seseorang yang kusentuh."

Seluruh kelas berdecak kagum.

"Penjelasanku belum selesai," ucap (Name), "aku bisa membuat kekuatannya berhenti kapanpun aku mau jika aku berhasil menyentuh darahnya."

Seisi kelas kembali berdecak kagum, namun kali ini terdengar lebih bersemangat dan heboh.

"Namun," ucap (Name) tersenyum kaku, "kekuatanku hanya bisa aktif jika aku berhasil menyentuh tubuh si pemilik kekuatan—dengan kata lain, aku akan tetap terluka terkena tangan Kirishima-senpai yang mengeras sebelum aku menyentuh Kirishima-senpai."

"Jadi kau juga bisa menghentikan Quirk Aizawa-sensei?" tanya Ashido kembali bertanya.

"Tentu saja bisa, tapi aku akan tetap kalah cepat karena otou-san hanya perlu melihat ke arahku untuk menghentikan kekuatanku," jawab (Name).

"Itulah kekuatan (Name), sekarang kembali seperti biasa," ucap Aizawa-sensei, "dan (Name), kau duduk di kursi yang ada di seberang Hagakure."

"Siap," jawab (Name) singkat kemudian menoleh pada Kirishima, "sekali lagi, terima kasih sudah membantuku Kirishima-senpai," lalu (Name) tersenyum pada Kirishima.

Wajah Kirishima sedikit memerah saat melihat (Name). Sambil menoleh ke arah lain, Kirishima mengangguk singkat.

"Sama-sama, (Name)."

My Powerful Crush (Kirishima Eijirou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang