Unexcepted
Kirishima duduk dengan tidak tenang. Dia yang hanya ingin mengantar (Name), kini berada di dalam rumahnya, dan itu pun atas perintah ayah (Name) aka Aizawa-sensei.
'Tunggu, kenapa aku gelisah? Aku kan tidak macam-macam pada (Name),' pikir Kirishima.
"(Name) sedang membuatkan minuman," ucap Aizawa-sensei duduk di sebrang Kirishima.
"A-ah, begitu?" sahut Kirishima.
"Langsung ke intinya saja," ucap Aizawa-sensei tiba-tiba, "kau mengantar (Name) tidak dengan niat terselubung, kan?" tanya Aizawa-sensei.
"Huh, apa maksud sensei?"
"Kau sengaja mengantarkan (Name) agar kalian dekat dan bisa membuat nilaimu naik, misalnya," ucap Aizawa-sensei memasang pose berpikir, "walaupun aku tahu calon hero seperti kau tidak akan berbuat seperti itu."
"Tuh, sensei aja tahu aku tidak akan berbuat seperti itu!" protes Kirishima.
"Kalau begitu," Aizawa-sensei lalu melirik Kirishima, "kau sedang pdkt dengan (Name)?"
Iris mata Kirishima melebar—bagaikan dirinya baru saja disiram air es. Pecahan teka-teki selama ini semuanya terkumpul. Saat (Name) bersama Shinso, Kirishima cemburu. Saat (Name) tersenyum dan memanggil namanya, Kirishima merasakan pipinya memanas. Wajah malu (Name), Kirishima gemas untuk menarik kedua pipi (Name) dan menciumnya.
...tunggu, mencium (Name)?
Wajah Kirishima langsung menjadi merah dan mulai muncul uap dari kepalanya.
'Apa yang barusan kupikirkan?' pikir Kirishima memegang kedua sisi kepalanya.
Aizawa-sensei yang melihat reaksi Kirishima hanya menyeringai.
"Dan kupikir kau menjadi murung karena tidak bertemu dengan (Name) lagi?"
Kirishima mengangkat kepalanya dengan panik.
"Sensei menyadarinya?"
"Justru aneh kalau aku tidak menyadarinya," sahut Aizawa-sensei, "ngomong-ngomong, jika tadi aku tidak memanggil kalian, apa kau berencana menyatakan perasaanmu pada (Name) tadi?"
"T-tunggu, dulu sensei!" ucap Kirishima, "aku saja baru sadar kalau aku—"
"Eh?"
Perhatian mereka berdua tertuju pada pintu keluar ruang tamu, dimana (Name) berdiri di sana dengan wajah syok, serta jamuan yang dia bawa. Aizawa-sensei kembali menyeringai, lalu berjalan menuju (Name) dan mengambil jamuan darinya.
"Selesaikan sisanya, Kirishima—karena semenjak kunjungannya dari U.A, (Name) jadi sering melamun. Aku yakin penyebabnya adalah kau."
"Otou-san!"
Setelah itu tersisa hanya Kirishima dan (Name) di ruang tamu. Suasana canggung mendominasi ruangan, menciptakan sensasi sesak bagi mereka berdua.
'Aku bahkan baru menyadari kalau aku mencintai (Name),' pikir Kirishima.
"Err, (Name)," panggil Kirishima.
"Y-ya?"
"Aku tahu ini tiba-tiba," Kirishima kemudian menarik napas dan langsung membungkuk dan menglurkan tangannya, "kumohon, jadilah pacarku!"
(Name) tersentak kaget dan mulai panik sendiri, tapi kemudian dia menjadi tenang, "Eijirou-senpai, aku belum terlalu mengenal senpai. T-tapi, jika benar apa yang otou-san ucapkan—m-maka mohon bantuannya dari sekarang."
(Name) membalas uluran tangan Kirishima, yang secara tiba-tiba Kirishima menarik tangannya dan langsung memeluk (Name).
"Terima kasih, (Name)."
Pipi (Name) memerah, dia kemudian membalas ucapan Kirishima sambil terseyum.
"Sama-sama, Eijirou."
.
.
.
"Akhirnya," komentar Aizawa-sensei tiba-tiba masuk ruang tamu—membuat Kirishima dan (Name) langsung melepas pelukan mereka, "sekarang ayo makan jamuan ini."
"Otou-san! Apa kau tidak mengerti situasi dan kondisi disini!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Powerful Crush (Kirishima Eijirou)
Fanfiction• Kirishima × Powerful!Reader • Aku menyukainya dan aku selalu memperhatikannya. Tapi, kenapa ia kuat sekali!? (Kirishima Eijirou version) (My Powerful Crush Series) (Reader Inserts) (Drabbles Collections)