Cerita Senja dan Hujan

17 2 1
                                    

Kemarin kudengar sore bertanya dengan mesra: aku harus memilih dengan apa kututup petangku, senja dengan temaramnya, atau hujan dengan rintiknya?

Bukankah pilihanku adalah pilihanmu; senja dengan jingganya yang mengharukan
Jadi dengan lantang kusebutkan itu pada petang yang menunggu datangnya jawaban

Tapi di lain sisi kita pun bersedia: memilih hujan
membiarkannya membasahi diri dengan rerintiknya yang begitu ritmis

Dan jika kau masih ingat: Hari itu kita duduk bersisian di bawah atap yang sama, menatap jalanan basah,
Menerawang langit kelam
Menyembunyikan keinginan pulang
Kita bukannya terjebak, namun menjebakkan diri di sela-sela buliran hujan

Sedetik, kisah memilukan itu berujung pada kerinduanku padamu sore ini.

Madiun, 7 Januari 2018

PUISIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang