Kala tabir hening
Gelap malam menyelimuti kota
Metropolitan berzikir
Bersujud kepada Sang Pencipta GerhanaSelir angin meliup masuk ke dalam jiwa
Kala mengeras, kembali lembutkan atma
Kala ruku' dipanjangkan
Kala sujud dikhusyukkan
Kala lantunan ayat agung berirama lantangSejenak qalbu hening
Memantulkan cermin kasat yang tergilas oleh masa tanpa geming
Kala hati bagai batu beku
Perlahan mencair, sungguh.. mungkin aku harus lebih berlama..Rembulan tertutup
Kelopak malam terkatup
Kala kota bersujud
Menghias malam dengan jamaah syahdu di masjidAkankah aku bisa membersamai hati
Nurani lama yang menjerit di balik jeruji
Dunia yang penuh kebisingan
Kini hening berzikir di bawah gelapnya rembulanDi sini, keharibaan Tuhan kami berharap
Agar shalat kami, jadi pemberat di hari penuh ketakutanMadiun, 31 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIKU
PoetryUcap berucap kata Syahdu menjamu masa Bertajuk riang penuh makna Hidup di dunia Lisanku berbahasa Berbudaya Nan jua bersosialita Pada alam gempita Bijak Beranjak Tuk mimijak Keindahan hati bersajak Bertajuk filosofi padi Tinggi ilmu rendah diri Ku...