Debur angin beriak menuntun langkah menyertai nuansa kelembutan jiwamu; kuketahui saat kau memasuki celah relung hati, menyingkap sukma kian merekah seraya menanti kilau jingga.
Sepasang mata berkilau menyimpulkan silau tanda persembahan cinta,
laksana surya menyapa dunia,
aroma semerbak bunga jiwa merekah dalam rupamu, walaupun kini kenangan jiwa menyiksa,
namun kutetap rindu matamu yang penuh cinta; bungaku.Walaupun waktu menjauh, biarlah lentera setia menunggu,
setia dalam keabadian,
meraih jemari yang menari dalam genggaman memori 'tuk redam aksara dalam doa.nn
Madiun, 9 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISIKU
PoetryUcap berucap kata Syahdu menjamu masa Bertajuk riang penuh makna Hidup di dunia Lisanku berbahasa Berbudaya Nan jua bersosialita Pada alam gempita Bijak Beranjak Tuk mimijak Keindahan hati bersajak Bertajuk filosofi padi Tinggi ilmu rendah diri Ku...