“SERANG!” Teriak Vedna seenaknya sembari menyengir bangga karena merasa mendapat bantuan dari teman-temannya yang baru saja datang. Zizar, Orgo, dan Kirfa menoleh cepat dengan tatapan tajam seperti predator yang melihat mangsanya karena terkejut dengan tingkah Vedna. Orgo memejamkan matanya, wajahnya menjadi lebih serius.“Absolute Analitic!” kata Orgo kemudian kembali membuka matanya. Ia menoleh kearah Vedna tajam.
“Apa? Aku tidak melakukan apapun kali ini!” Tukas Vedna takut jika ia kembali disalahkan sembari mengangkat kedua tangannya.
“Kau luar biasa!!” Kata Orgo dengan ekspresi yang berbeda.
“HAH?! Ada apa denganmu?? Apa kau menjadi gila karena kita terkepung??” Tanya Kirfa terkejut. Vedna tertawa keras.
“HAHAHA! Apa kau dengar itu Kirfa?” Kata Vedna mulai membanggakan diri. “Orgo mengakui kekuatanku, itu artinya aku memang lebih baik darimu!!” Lanjut Vedna membuat Kirfa semakin panas. Vedna pun mengangkat salah satu tangannya berniat untuk mendorong tubuh Kirfa karena sedang tertawa. Namun, sebelum hal itu terjadi tepatnya saat Vedna baru saja mengangkat tangannya sesuatu seperti terdorong keluar. Sebuah lingkaran hitam pekat yang terlihat dalam tanpa dasar kini berada di depan mereka.
“INI YANG KUMAKSUD!!!” Pekik Orgo girang sambil menunjuk ke arah lingkaran hitam. Sementara itu Vedna yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi hanya memandang telapak tangannya dengan tatapan kosong. Ia masih terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan. “Cepat masuk!” perintah Orgo. Kirfa menghela nafas kesal dengan pujian Orgo, kemudian langsung masuk tanpa berpikir panjang lagi diikuti oleh Zizar. Orgo menoleh ke arah Vedna yang masih kagum dengan tangannya sendiri. Para Spair yang menyadari hal tersebut mulai mendekat. Orgo panik dan langsung menyeret Vedna yang masih terkagum dengan yang dilakukannya.
Seketika mereka sampai di luar goa entah bagaimana caranya namun kini mereka benar-benar berpindah tempat. Vedna berteriak girang, bangga, dan bahagia dengan kekuatan barunya, berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Kirfa.
“Aku tau tentang kekuatan barumu itu dari Nevku. Ada sesuatu yang membuat kekuatanmu muncul dan bertambah. Entahlah, penerawanganku tidak bisa untuk ke sana, melihat pemicu itu. Namun, ia adalah sesuatu yang besar dan berada di dekatmu!” Jelas Orgo dengan wajah yang tak biasa. Kali ini ia tersenyum ramah saat menjelaskan.
“Sejak kapan ‘sesuatu’ itu bersamanya?” Tanya Zizar penasaran. Orgo mengangkat bahu, mengisyaratkan jika ia sendiri tidak tahu.
“Entahlah, itu tidak pasti! Mengingat Vedna sempat beberapa kali menjauh dari kita.” Kata Orgo. Vedna masih diam mengagumi tangannya. Di dekatnya ada Kirfa yang memperhatikan dengan iri. “Ya..., sebaiknya kau harus lebih berhati-hati!” Nasihat Orgo lembut pada Vedna, kali ini masih dengan senyuman di wajahnya.
“Hah? Sepertinya Orgo membenturkan kepalanya disaat kita masuk ke dalam portal tadi?” Tanya Vedna heran. Mendengar ucapan Orgo, Zizar dan Kirfa juga ikut terkejut karena tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.
“Ada apa dengan reaksi kalian? Aku hanya mencoba untuk menjadi baik walau sekali saja!” Teriak Orgo yang tidak terima dengan tanggapan teman-temannya. “Ehhem.. kembali ke topik utama, sepertinya kita harus cepat pergi dari sini atau para Spair akan menyadari keberadaan kita.” Ucap Orgo sembari bergerak maju diikuti yang lain.
Tiba-tiba disaat tengah berlari menjauh, muncul sesosok makhluk dari balik hamparan pasir putih pantai dekat goa. Makhluk besar berwarna hitam pekat, memiliki delapan kaki berbulu, serta mata yang jumlahnya banyak. Sebuah karya dari Arvi, Sang Pemimpin Spair, yang baru pertama kalinya dilihat oleh keempat anggota Nevra tersebut. Tak ada suara yang keras, hanya suara gesekan pasir dengan kedelapan kaki makhluk menyerupai Tarantula tersebut. Kirfa mengambil ancang-ancang terlebih dahulu mendekat, menatap makhluk tersebut tajam dan seketika Tarantula Raksasa menempel pada hamparan pasir putih pantai. Terdengar suara seperti sesuatu yang terjepit keras dan tiba-tiba.
Vedna yang masih penasaran dengan kekuatan barunya, mencoba untuk mengeluarkannya sekali lagi. Tepat di bawah dan di atas tubuh Tarantula Raksasa, membuatnya bak jatuh tanpa henti. Vedna tertawa girang melihat makhluk besar yang jatuh kedalam portalnya, kembali keluar melalui portal atas dan kembali jatuh ke portal di bawahnya berkali-kali tanpa henti. Kirfa yang melihat itu menjadi sedikit terbawa emosi. Ia menggunakan kekuatannya untuk mendorong tubuh Tarantula Raksasa menjauh dari portal milik Vedna. Vedna melirik ke arah Kirfa kemudian kembali mengangkat tangannya, sebuah portal kembali muncul menghadang tubuh sang Makhluk Raksasa itu. Seketika itu pula makhluk itu menghilang bersama dengan portal milik Vedna.
“Selesai!” Kata Vedna sembari menepuk kedua tangannya dengan bangga.
“Kau bawa kemana makhluk itu?” Tanya Orgo sedikit panik.
Tiba-tiba...
BRUUKK!
Tubuh Vedna kini tersungkur di atas pasir pantai. Vedna menoleh, seseorang telah mendorongnya. Ia bangkit menghadap orang yang telah melakukan hal tersebut padanya.
“Apa masalahmu BODOH?!” kata Vedna kesal. Kirfa menghela nafas.
“Bukannya kau yang selalu membuat masalah??” balas Kirfa tak kalah dengan nada Vedna. Zizar dan Orgo terdiam, hanya memperhatikan tak berani mendekat. Terjadi percekcokan antara keduanya, kata kasar, makian, dan saling tuduh sebagai penyebab masalah dilemparkan tak hentinya dari mulut kedua Nevra tersebut. Hingga akhirnya keduanya saling mengambil ancang-ancang untuk saling menyerang. Kali ini Zizar dan Orgo tak tinggal diam. Zizar lagi-lagi berlari ke sudut pandang dimana kedua temannya bisa melihatnya. Dengan Hipnotism, Zizar menghipnotis keduanya, mendekat, lalu memberi sugesti yang bahkan Orgo sendiri tidak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevereverland
FantasySebuah cerita tentang orang-orang tertentu yang memiliki kekuatan spesial yang berasal dari tempat bernama Nevereverland, orang-orang itu disebut dengan Nev Holder. Menceritakan sebuah grup berisikan para Nev Holder yang memiliki tugas untuk membela...