Clue

7 4 2
                                    

"Aku benar-benar tidak habis pikir denganmu!" Kata Kirfa pada Vedna. "Bisa-bisanya kau masih membuat masalah padahal kita berada di ruangan tempat orang-orang yang paling bermasalah?" Tanya Kirfa.

"Hehe..." Vedna tertawa kecil. "Mungkin itu adalah salah satu kekuatan yang diberikan batu rune padaku!" Jawabnya masih dengan nada bercanda.

"Kau ini bodoh atau apa!?" Kata Kirfa sembari menghela nafas.

"Oh iya Vedna! Kenapa kau tidak menggunakan Nevmu yang seperti Black Hole itu?" Tanya Zizar pada Vedna. "Padahal dengan itu kau bisa menyelesaikannya dengan sangat cepat karena itu langsung melenyapkan targetmu!" Lanjutnya.

"Yaa.. seperti yang kau lihat, aku masih belum bisa mengendalikan Nev baruku dengan baik. Aku masih belum bisa menempatkan portalnya ke tempat tujuan yang kuinginkan, tempat tujuannya masih acak." Sahut Vedna sembari memegang bagian belakang kepalanya. "Jadi aku ingin bisa mengendalikannya terlebih dahulu. Kalau aku sudah bisa mengendalikannya dan aku gabungkan dengan Nevku yang bisa melenyapkan itu, bukannya aku menjadi tak terkalahkan?" Kata Vedna dengan sedikit membanggakan dirinya sendiri.

Kirfa mendengus kesal mendengar ucapan Vedna. kemudian dengan kekuatannya, ia pergi meninggalkan kedua rekan Nevranya itu. Zizar menoleh kearah Vedna dengan tatapan aneh.

"Apa?" Kata Vedna bingung. "Aku tidak melakukan apapun." Lanjutnya dengan wajah tidak berdosa. Tak lama kemudian ponsel Zizar berdering, tertera nama Orgo di layar ponselnya.

"Aku mengetahui sesuatu, sekarang aku berada di dekat sebuah gedung di dalam gang kecil. Kirfa juga sudah bersamaku sekarang." Kata Orgo saat Zizar mengangkat teleponnya. Setelah mengetahui itu, tanpa basa basi Zizar langsung segera membawa Vedna dan bergegas untuk menyusul Orgo dan Kirfa.

Tak lama mereka tiba di sebuah tempat, tempat yang tidak asing untuk Zizar dan Vedna. Tempat dimana mereka berdua pernah bertarung dengan salah satu anggota Spair yang memiliki kemampuan Nev untuk menciptakan Golem. Sebuah gang kecil dimana terdapat sebuah gedung tua, tempat pertama kali mereka bertemu dengan Dol, si Spair pencipta Golem tersebut. Disana mereka bertemu dengan Orgo dan Kirfa. Vedna tersenyum saat melihat Kirfa yang berada disamping Orgo.

"Ternyata selain bisa terbang, kau juga sangat cepat ya." Ucap Vedna dengan senyum licik yang membuat Kirfa menjadi sedikit kesal, namun Kirfa tidak membalas ucapan Vedna dan hanya memalingkan wajahnya karena tidak begitu senang dengan apa yang diucapkan Vedna. Sama halnya Kirfa, tidak ada yang begitu memperdulikan ucapan Vedna.

"Ada apa disini?" tanya Zizar pada Orgo.

Orgo menoleh kearah lantai atas gedung.

"Kalian tau? Ditempat ini ada sesuatu yang besar tersembunyi." Kata Orgo. Zizar pun mengerenyitkan dahinya, tidak begitu mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Orgo.

"Batu Rune?" Tanya Vedna sembari mengangkat kedua alisnya. Orgo mengangguk sembil tersenyum, mengiyakan ucapan Vedna. "Aish.. Kenapa tidak dari awal kita mencarinya?" Kata Vedna pada Zizar. Mereka terdiam sejenak kemudian tanpa pembicaraan lebih lanjut, mereka langsung masuk ke dalam gedung.

Setelah menaiki beberapa anak tangga, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan yang seluruh dindingnya dipenuhi dengan noda darah, bau amis memenuhi seluruh ruangan. Kirfa menutup mulutnya mencoba menahan mual yang bergirik di perutnya, begitu pula dengan Orgo yang tak tahan dengan bau amis itu pun berusaha untuk menahan nafasnya walau hanya sejenak.

"Jadi dari toko roti ini ya kalian mendapatkan selai Strawberry amis itu, pelayanannya sungguh buruk sekali ya." Kata Kirfa pada Vedna dan Zizar.

"Muahaha ya begitulah." Jawab Vedna dengan sedikit tawa. "Dan kau tau? Disinilah bagian serunya. Jadi bagaimana? Bisakah kau menahan mualmu itu?" Lanjut Vedna sembari tersenyum licik. Kirfa kembali menoleh menatap Vedna dengan tajam.

"Aku sungguh tidak menyangka kalau baunya akan sebegini mengerikan amisnya." Gerutu Orgo.

"Lalu dimana letak batu Rune itu?" Tanya Zizar pada Orgo. Orgo hanya menggelengkan kepala, karena tak tau pasti dimana batu Rune itu. Zizar membagi tugas pencarian kawan-kawannya. Tiba-tiba lantai tempat mereka berpijak bergetar hebat, namun semuanya tetap mencoba untuk tenang.

"Jangan lagi!" Gumam Zizar.

"Ada apa?" Tanya Kirfa heran.

"Bisakah kau berhenti bertanya dan lihat ke depan?" Pinta Vedna dengan semangat. Kirfa dan Orgo terperangah, terlihat batu besar bergerak di depan jendela dengan tinggi yang menyamai gedung itu.

"Ada Spair lain disini!" Pekik Zizar.

"Bukankah Dol sudah mati?" Tanya Vedna heran.

"Tidak! Tidak ada Spair disini!" Sanggah Orgo.

"Dia hidup sendiri?" Zizar membelalakan matanya.

"Entahlah! Sebaiknya kita cepat membereskan hama pengganggu itu." Orgo dan Kirfa bergegas keluar melalui jendela. Zizar menoleh ke arah Vedna yang masih berdiri santai di sampingnya.

"Itu bagian mereka! Kita sudah pernah melakukan ini sebelumnya!" Kata Vedna sembari tersenyum. Zizar menghela nafas kemudian mengambil sebuah pemukui Baseball berlumuran darah dipojok ruangan. Ia berlari dan melompat keluar mencoba menyerang Golem itu.

"Buahaha Seriusan?? Kau ingin melawannya dengan senjata semacam itu? Dan juga siapa orang bodoh yang meninggalkan pemukul Baseball di gedung tua dan terlihat angker seperti ini??" Remeh Vedna sambil tertawa keras melihat Zizar. "Baiklah! Sepertinya aku butuh cemilan untuk menonton adegan menarik ini!" Gumam Vedna sembari menyenderkan tubuhnya ke sisi pintu yang tidak terkena cipratan darah.

Vedna melihat seisi ruangan, namun tak satu pun yang dapat memberinya sebuah gambaran tentang dimana batu Rune itu berada. Ia pun memutuskan untuk berkeliling. "Benar-benar hanya bangunan tua yang kosong! Ya anehnya ada pemukul Baseball sih di gedung tua ini. Gerutu Vedna dengan tawa kecil lalu menghembuskan nafas berat. Ia kembali menonton kawan-kawannya yang tengah berjuang. Dan tiba-tiba sebuah petunjuk baru datang.

Maaf yaa temen-temen bisa Uploadnya cuma 1 ch doang, maaf juga lama yaa >_< soalnya ini kegiatan sekolah banyak bangetttt karena mau menghadapu musuh terbesar.. Yaitu UNBK, jadi ada banyak agenda yg menguras tenaga.. Sampe kasur hanya bisa tertidur saja. Tapi pasti tetep saya usahakan untuk lanjut terus kok.. Dalam tempo yg agak lama sih😫😫

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NevereverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang