The Important Mission

14 8 0
                                    

Setelah kejadian itu, Vedna dan Zizar medapatkan panggilan kembali dari Ketua Bilfran. Mereka pun datang ke ruangan Ketua. Sesampainya di ruangan ketua, Vedna dan Zizar melihat dua pemuda sudah berada di ruangan itu sedang menghadap ketua. Tatapan ramah Ketua Bilfran sebelumnya berubah, kembali menjadi tatapan seorang ketua yang mengerikan.

"Vedna, Zizar kalian datang disaat yang tepat, aku baru saja ingin menjelaskannya kepada Orgo dan Kirfa disini." Ucap ketua dengan tampang ganasnya. "Aku sudah mendengar tentang simbol Spair Recrut! Arvi dibalik semua ini!!!" sambungnya dengan tajam.

"Siapa dia?" tanya Kirfa heran.

"Pemimpin dan pencipta Spair!" tukas ketua Bilfran dengan cepat. Tak seperti biasanya, Vedna yang terbiasa menyela ucapan Bilfran kini hanya diam. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu. "Misi kalian kali ini adalah mencari tau lebih lanjut tentang para Spair, terutama Arvi!"

Pertemuan singkat itu berakhir, tak banyak informasi menarik yang didapat Vedna. Semua yang dibicarakan adalah hal membosankan yang sebenarnya sudah diketahuinya. Kali ini dia tidak hanya bersama Zizar, melainkan bersama Orgo dan Kirfa yang juga keluar bersamaan dengan mereka. Orgo terhenti kemudian memejamkan matanya.

"Mungkin kita harus kesebuah tempat!" usul Orgo kemudian kembali membuka kedua matanya. Tanpa respons berarti dari ketiga temannya, Orgo memimpin mereka untuk pergi kesebuah tempat dengan mobil yang sudah terparkir di depan markas cafe mereka.

Kali ini Kirfa yang mengemudi, dengan arahan dari Orgo mereka menuju ke sebuah tempat tak terduga.

"Kau ingin mengajak kami liburan? Ide yang bagus!!!" kata Vedna lagi-lagi dengan wajah tak berdosanya ketika mereka sampai di sebuah tempat. Orgo menghela nafas berusaha untuk tak menghiraukan Vedna. Dengan girang Vedna melompat dari jendela mobil, berteriak karena senang.

"Apa yang akan kita lakukan disini?" Tanya Kirfa juga heran saat turun dari mobil. Orgo kembali memejamkan matanya, berusaha berkonsentrasi dengan menggunakan Nevnya.

"Absolute Analitic!" Ucap Orgo pelan. "Aku melihat beberapa Spair sedang berkeliaran disini. Sepertinya pergerakan mereka berpusat pada satu titik yang agak jauh dari keramaian!" Zizar mencoba melihat sekeliling.

"Bagaimana kita menemukan mereka? Disini terlalu banyak orang!" tanya Zizar.

"Mereka berbaur!" Gumam Kirfa.
Tanpa mereka sadari salah satu dari mereka telah menghilang, ketiga Nevra itu menghela nafas. Mereka menoleh ke arah pantai, terlihat sosok yang mereka kenali tengah asik bermain dengan ombak.

"APA LAGI YANG KALIAN TUNGGU???" Teriak Vedna girang. Zizar, Kirfa, dan Orgo pasrah. Mereka mengikuti alur Vedna, ikut mencoba berbaur dengan pengunjung pantai lainnya. Vedna masih asik dengan kegiatannya bermain di air, mengganggu hewan laut yang tengah lewat. Tiba-tiba saja sesuatu seperti menyengat kakinya. Ia mengerang keras, membuat para temannya terkejut.

"Dasar ubur-ubur sialan!" Maki Vedna membuat simpati kawannya hilang.

"Void Breaker!" Lagi-lagi Vedna membuat teman-temannya terkejut dan mendekat dengan tingkah lakunya. Tanpa berpikir panjang, ia menggunakan kekuatannya seenaknya.

"APA YANG SI BODOH ITU LAKUKAN?" Teriak Orgo kesal. Zizar panik berusaha melihat keadaan sekeliling, takut orang-orang menyadari tingkah Vedna.

"Hahaha! Habis kau MAKHLUK RENDAHAN!" Ejek Vedna lagi-lagi dengan wajah tak berdosanya seperti biasanya. Kirfa menepuk dahinya, masih tak habis pikir dengan apa yang ada di otak si Void Breaker.
Vedna kembali bersenang-senang dengan kegiatan sebelumnya, bermain ombak. Sedangkan yang lainnya kembali mencoba berbaur seperti sebelumnya. Masih asyik dengan laut, Vedna melihat para kawannya berlari ke sebuah titik yang agak jauh dari keramaian. Vedna terdiam sejenak, terpana dengan apa yang baru saja dilihatnya. Kemudian ikut berlari kearah yang sama dengan temannya. Terlihat mereka mengepung seseorang yang berpakaian seperti pengunjung lain, celana boxer pantai.

"Apa kali ini?" gerutu Vedna pelan sembari meneruskan langkahnya mengikuti Zizar. Tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat melihat sosok pengunjung itu melakukan sesuatu di luar dugaannya.

"Push!!!" teriak orang itu membuat ketiga Nevra terpental kearah lembutnya pasir pantai. Vedna tertegun.

"Vedna!" Teriak Zizar membuat Vedna tersadar dari lamunannya, kemudian berlari mengambil ancang-ancang hendak menyerang.

"Menunduk idiot!" perintah Orgo Saat si Spair itu kembali mengeluarkan kata 'push'. Dengan cepat Vedna menjatuhkan tubuhnya ke pasir pantai. Seketika itu pula, pohon di belakangnya terlihat bergoyang, bahkan beberapa rubuh. Zizar mencoba mendekat dengan merangkak di pasir pantai.

"Hai!" Sapa Zizar dari bawah. Spair itu menoleh, seketika itu pula Zizar memanfaatkan kesempatan itu.
"Hipnotism!!" Pekik Zizar. Spair itu tiba-tiba terdiam dengan tatapan kosong. Semuanya kembali berdiri.

"Kenapa tidak kau lakukan dari tadi?" Gerutu Vedna. Zizar hanya menoleh sejenak lalu berbalik, mendekat kearah Spair.

"O.. Ow!! Ada sesuatu yang salah!" kata Kirfa sembari berbalik arah dan berlari kencang. Yang lain mengerti dan ikut berlari. Tak lama terdengar suara ledakan yang ternyata juga disadari oleh pengunjung pantai lainnya. Semua berlari menjauh.
"Babylon Gardenia!" Teriak Kirfa. Semua pengunjung seperti melayang. Suara teriakan dan jeritan pecah ruah menjadi satu. Kirfa ikut berteriak karena terbawa suasana. Panik, emosi, marah, kesal bercampur jadi satu, pikirannya kacau. Zizar mengerti dan berlari ke sudut pandang di mana semua pengunjung dapat melihatnya.

"Hipnotism!" kata Zizar. Semua teriakan seketika menjadi sunyi, hanya terdengar suara deburan ombak kecil di pantai, angin dan beberapa burung laut serta suara nafas terengah dari kawan-kawannya usai berlari. Kirfa ikut terhipnotis karena ikut melihat ke arah mata Zizar.

NevereverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang