Chapter 7

458 21 0
                                        

Irene POV

Gimana kalau tuh anak malah nyebarin tentang kejadian tadi malam? Bakalan repot dan harus pindah sekolah lagi. Masa pindah sekolah gara-gara ketuanya sendiri kan ngga lucu.

"Unnie lagi kenapa?" Seketika itu Lamunan Ku buyar karna panggilan Seulgi.

"Ngga. Cuma bingung aja."

"Bingung apaan?"

"Ya, bingung aja." Ucapku sambil mengakhiri percakapan singkat dengan Seulgi.

Tapi, apa anak itu berangkat sekolah? Aku yakin tidak. Dia akan trauma melihatku. Arghh...pikiran ini sangat mengganggu. Kenapa coba harus anak itu yang liat!

"Pagi anak-anak!" Suara Tiffany seonsaengnim terdengar jelas dari depan kelas. Aku yang dari tadi tiduran langsung duduk sikap sempurna. "Beri hormat!" Suara lantang Suho memberikan perintah ke seluruh kelas.

"Baiklah! Kali ini akan ada quiz dadakan. Kita percepat saja karena nantinya saya mau rapat." Suara keluh seluruh kelas terdengar. Aku hanya bisa merebahkan punggung ku pada kursi.

Quiz selesai Tiffany seonsaengnim terlihat langsung memberikan nilai pada setiap kertas.

"Untuk quiz hari ini, yang memiliki jawaban betul semua yaitu Irene." Tepuk tangan terdengar nyaring suaranya di telingaku.

"Padahal unnie ngga belajar, tapi bener semua!" Bisik Seulgi di telingaku.

"Baiklah, kali ini saya keluar duluan. Kalian tidak boleh keluar kelas tanpa sepengetahuan ketua kelas." Setelah itu Tiffany seonsaengnim keluar dari kelas.

Kelas berubah menjadi gaduh lagi. Aku dengan malas meletakan kepala ku lagi di atas meja dengan tangan sebagai alas kepalaku. Kenapa aku tiba-tiba mikirin tuh anak? Susah banget ngelupain kejadian kemarin. Aku melihat Baekhyun yang dari tadi memegangi lehernya.

"Ada apa dengan lehermu?" Tanya ku langsung.

"Ti-tidak, a-aku tak apa." Ucapnya tergagap-gagap. Kalau seperti itu, berarti ada sesuatu.

"Biar kutebak. Kau baru digigit vampir?" Tebakku. Matanya langsung bulat sempurna, tubuhnya langsung merinding. Yang artinya tebakan ku benar.

"Benarkan?" Tanyaku lagi untuk memastikan.

"Ti-tidak! Jangan asal tebak!" Responnya menguatkan tebakanku.

"Kalau gitu, bukalah!" Suruhku. Aku terus memojokkan nya. Dia terlihat bingung.

"I-ini bukan urusanmu!" Bantahnya lagi. Mudah ditebak. Aku sudah tau penyebabnya, lebih baik aku membiarkannya saja.

Tanpa mempedulikannya lagi, aku memalingkan wajahku darinya. Aku melirik kearah Jisoo yang duduk dibelakangku. Sepertinya dia masih saja ribut dengan pria pengganggu itu. Mata Jisoo menatapku. Aku bisa tahu, dia butuh bantuanku untuk menyingkirkan pria pengganggu itu untuk sementara. Akhirnya aku turun tangan juga, aku menatap mata pria itu sambil memberi ia isyarat dengan kepalaku agar dia menyingkir dari sebelah Jisoo. Awalnya dia tidak bergeming tapi lama kelamaan dia merespon tatapanku sama dengan respon orang lain ketika menatapku.

"Syukurlah!" Jisoo membuang napas panjang dengan lega. Pria itu kembali ke bangkunya awal dengan tubuhnya yang masih bergetar. Salah siapa mengganggu temanku.

"Makasih!" Aku merespon terima kasih nya hanya dengan anggukan malas. Seperti biasa, aku kembali pada posisi awalku.

Lisa POV

Sama dengan hari sebelumnya, aku harus latihan dance lagi. Bersama pria menyeramkan ini lagi. Siapa lagi kalau bukan pasangan dance ku, si Jungkook.

"Noona melewatkan satu gerakan tadi." Suara datarnya membuatku merinding. Kenapa malah jadi merinding sendiri gini?

Aku mencoba untuk fokus pada gerakan ku. Tapi, aku sangat tidak nyaman. Setiap bagian couple, dia seperti terus menghirup aroma ku. Aku jadi mencurigai pria ini.

"Jungkook, coba bagian sini kau coba lebih mendekat pada Lisa." Mau sedekat apa lagi coba? Pelatihnya sama aja. Aku jadi benar-benar tidak nyaman.

Lagu selesai diputar. Ending pose nya benar-benar dekat. Aku terus menahan sampai akhirnya selesai. Aku menjauh dari Jungkook dan mengambil sebotol air mineral. Aku mencoba mengatur napas sambil melakukan pendinginan. Aku melihat Jungkook yang terlihat sama sekali tidak lelah. Keringatnya pun kulihat tidak banyak. Benar-benar aneh. Dan juga...TUNGGU!!?

Seulgi POV

Anak domba itu benar-benar bergetar. Dia terlihat sangat ketakutan. Manusia memang berbeda. Aku bisa membayangkan nantinya kalau aku tertangkap basah.

*Ring*

Akhirnya bel istirahat berdentang. Aku, Jisoo unnie dan Irene unnie bersama pergi ke kantin. Sama dengan biasanya, bangku tempat duduk kami selalu dikosongkan. Yang lain sudah menunggu kecuali Wendy. Sekarang dia yang lama. Akhirnya, karena biasanya Wendy yang pesan diganti dengan Jennie.

"Wendy unnie kemana?" Tanya Joy sambil memainkan handphone nya.

"Tanya aja sama Jennie, mereka kan sekelas." Jawab Jisoo.

Tanpa berucap aku duduk disamping Irene unnie. Sambil menunggu, aku melihat sekitarku. Kulihat diujung kantin ada si anak domba itu dengan tubuh yang masih bergetar.

"Aku pergi sebentar." Aku mengizinkan diri dari yang lain.

"Jangan terlalu lama!" Ucap Irene unnie sebelum diriku pergi.

Aku pergi kearah anak domba itu. Aku langsung menarik lengannya tanpa izin nya. Dia hanya menurut saja. Sepertinya dia sudah mengerti kalau dia memang harus menurut padaku. Aku menuntunnya ke UKS.

"Duduklah!" Ucapku sambil menutup pintu UKS. Tanpa basa-basi dirinya langsung duduk disalah satu kasur. Mukanya terlihat sangat muram dan lemas.

"Biar kulihat lehermu!" Aku memintanya untuk tidak menutup luka di lehernya dengan tangan. Karena dia masih saja menutupinya, aku membukanya sendiri dengan menyingkirkan tangannya. Kulihat memang bekas gigitanku masih ada di lehernya.

"Apa yang kau lakukan tadi malam?" Tanyaku yang pura-pura tidak tahu. Dia tidak menjawab. Aku melirik ke arahnya. Wajahnya benar-benar terlihat sangat suram.

"A-apakah aku akan mati?" Jawabannya membuatku tersentak kaget.

"Aku tanya, apa yang kau lakukan tadi malam?" Aku terus bertanya padanya agar dia tidak menghindar dari pertanyaan ku.

Tapi, tiba-tiba Baekhyun ambruk di bahuku...
.
.

What is uuuup!!!!! Im comeback eperibodeh. Dah ngga up berapa bulan, laknat banget emang aing.

Tapi tak apalah, kalian ngga perlu maapin aing karena memang sering php. Karena ngga ada yang mau diomongin lagi, jadi bye?

Zaenggu & Eva

안녕하세요

Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang