Chapter 5

582 26 0
                                        

Irene POV

Cape banget, padahal baru jam 9. Mau tidur rasanya. Kenapa rasanya jadi penasaran sama anak aneh itu? Ah! Malah jadi mikirin anak itu sih! Seulgi kenapa engga balik-balik. Jisoo juga lagi ribut sama orang lain. Engga adakah yang bisa kulakukan?

"Irene!" Panggil seseorang. Aku langsung noleh kearah sumber suara. Oh, si Baekhyun. Aku engga sadar kalau dia udah balik lagi ke kelas.

"B-boleh nanya engga?" Tanya Baekhyun. Ayolah, sekarang aku sedang tidak ingin menerima pertanyaan apapun! Tapi, aku penasaran juga.

"Apa?"

"A-apakah tatapan Seulgi bisa setajam itu?" Pertanyaan yang menarik. Seulgi memang yang paling tajam diantara kita bersembilan.

"A-aku bukan bermaksud apa-apa, aku hanya bertanya. Kalau itu mengganggumu, kau tidak perlu menjawabnya." Ucapnya lagi. Lucu sekali! Domba kecil yang malang. Seulgi membuat domba kecil ini ketakutan. 

"Kalau begitu, menurutmu bagaimana tatapannya?" Tanyaku balik. Dia langsung menoleh kearahku ketika aku bertanya padanya.

"Ta-tatapannya..." Dia terlihat ragu dan takut ketika mau menjawab pertanyaanku.

"Haha...sebegitu takutkah dirimu!" Tawaku lepas.

Baekhyun POV

Di-dia t-tertawa? Ini pertama kalinya aku mendengar dirinya tertawa. Selama aku bersekolah disini, aku belum pernah mendengar dirinya tertawa.

"Bu-bukan begitu...." Kenapa aku jadi ketakutan begini? Aneh sekali rasanya.

"Lalu?" Tanya nya lagi. Apa yang harus aku jawab? "Aku tak perlu  jawabanmu." Ucapnya lagi, lalu dia langsung memalingkan dirinya dariku. Mereka benar-benar menyeramkan. Aku sebaiknya menghindar dari mereka.

"Baekhyun!" Panggil Chanyeol yang duduk disampingku. "Kamu kenapa coba? Wajahmu pucat. Lagi sakit?"

"Wajahku pucat?" Setakut itukah diriku.

"Kalau sakit, ke UKS aja sana!" Lebih baik aku diam saja.

Joy POV

Akhirnya bel pulang berbunyi. Hari ini terasa panjang sekali. Lelah sekali, ditambah rasanya haus sekali. Nanti malam aku harus minta Irene unnie buat keluar cari minum. Sudah 3 hari, rasa haus ini sangat menyiksa.

"Yeri! Kita bilang ke Irene unnie buat nanti malem nyari minum." Ucapku pada Yeri.

"Kenapa unnie engga bilang aja sendiri?"
"Kamu haus juga kan? Ayolah! Biasanya kalau aku bilang sendiri engga akan mau Irene unnie." Bujukku.

"Ya udah!" Yes! Semoga aja Irene unnie mau. Harusnya mau, soalnya kita berlima udah 3 hari engga minum. Paling cuma minum air mineral yang sama sekali engga ada nikmatnya buat diminum.

Sampai dimobil, aku sama Yeri udah buat rencana. Kalau mau tau, ngebujuk Irene unnie itu susah. Bahkan kalau Irene unnie sendiri lagi haus tapi males keluar, kita berlima engga bakal bisa minum.

"Unnie!"

"Malam ini aku lagi males keluar." Mission Failed. Rencana langsung gagal.

"Tapi....Unnie kita dah 3 hari engga minum. Unnie engga haus?" Tanyaku sambil membujuk. "Ayolah unnie! Malam ini ya?" Bujukku.

"Huuft...Iya, iya!" YES! Akhirnya bisa minum.

"Tumben Irene unnie mau?" Tanyaku. "Sepertinya malam ini engga jadi." HAH?!

"Unnie." Rengekku. "Makanya diem!" Sebaiknya aku diam, daripada Irene unnie berubah pikiran.

*Malam*

Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang