Chapter 6

508 26 0
                                        

Irene POV

"Unnie! Lehernya!" Bisik Jennie telingaku. Ketika kulihat ternyata, lehernya

"Ya! Baekhyun leher mu kenapa?!" Tanya temannya sambil mengejar Baekhyun.

"Itu lehernya...?" Terlihat seperti gigitan...Vampire. Aneh sekali. Tapi, bekas gigitannya terlihat baru. Ku perkirakan mungkin tadi malam.

Sudahlah! Itu urusannya, kenapa malah aku jadi mikirin dia. Aku masuk ke kelas bersama Seulgi dan Jisoo yang juga barusan datang. Well, sepertinya Jisoo akan duduk lagi bersama laki-laki kemarin.

Seulgi POV

Ku harap dia tak menyadarinya. Rasanya sangat manis. Menagihkan! Ku ingin darahnya lagi!

Flashback on

50 meter? Tak jauh lagi. Baunya semakin tajam dan terasa. Kurasa darah kali ini rasanya akan sangat berbeda dari yang lain. Oh?! Baekhyun?! Anak itu?! aromanya tak salah, itu berasal dari Baekhyun.

Untuk membuktikan asal aromanya aku langsung mendekat dari belakang dan membekap mulutnya. Aneh nya! Anak itu sama sekali tidak memberontak, hanya gemetar di sekujur tubuhnya. Ketika gigi ku mulai mendekat ke kulit lehernya, dia sedikit mengerang.

"Agh...." Bisa kurasakan dia sedang menahan rasa sakit. Aneh! Mengapa dia tidak meronta.

Setelah merasa cukup, sebenarnya aku tak merasa cukup karena darahnya sangat manis tapi tak mungkin aku akan membunuh anak ini.

"Terima kasih." Bisikku sebelum pergi meninggalkan nya. Aku segera menjauh darinya dengan cepat lalu mengintai nya sebentar.

"Akh..." Dia tiba-tiba berlutut sambil memegang leher bekas gigitan ku. Bisa kulihat, darahnya masih mengucur. Mengapa aku malah mengintai anak ini? Aku harus segera kembali.

Flashback off

"Seulgi!" Lamunanku buyar seketika.

"Kamu lagi kenapa? Dari tadi ngelamun?" Tanya Irene unnie. Aku menggeleng kan kepala lalu berbisik ke Irene unnie.

"Unnie, malam ini keluar lagi ya?" Ucapku. Ayolah! Darahnya sangat menagihkan.

"Loh? Memangnya kenapa? Tadi malam kurang?" Tanya Irene unnie.

"I-iya." Jawabku sedikit malu.

"Ya udah." Yes! Aku harap si anak domba itu keluar rumah lagi.

Yeri POV

Aroma tadi malam tidak asing. Aku yakin sekali aku pernah mencium nya.

"Ya! Yeri!" Siapa lagi yang ganggu?!

"Aku mau nanti malem keluar lagi. Bilang ke Irene unnie yuk." Ternyata Joy unnie. Joy unnie itu beneran paling haus darah. Kadang kalau engga ketahan Irene unnie sendiri yang nanganin.

"Tadi malem engga cukup apa? Kalau mau keluar, tinggal bilang sendiri." Ucapku sedikit kesal.

"Lah, Ayolah Yeri!" Bujuk Joy unnie.

"Untuk kali ini aku engga mau bantuin unnie. Titik!" Ucapku yang langsung tiduran di meja.

"Aish! Dongsaeng satu ini!"

Rosé POV

Laki-laki yang waktu itu masih mengganggu pikiran. Dirinya sangat aneh! Aku merasa ada yang tidak beres dengan pria itu.

"Oh, Rosé!" Panggil seseorang. Ternyata, la-laki-laki yang waktu itu. Aku engga bilang apapun cuma ngeliat dia mendekat.

"Ini buat yang kemarin. Maaf banget!" Ucapnya sambil ngasih botol minum. Aku cuma ngangguk.

"Aroma mu harum. Kamu pakai parfum?" E-eh? Barusan dia bilang apa?

"Ternyata kamu pendiam ya? Kalo gitu bye sampai bertemu lagi!" Ucapnya pergi sambil melambaikan tangan. A-aroma?

Jimin POV

Sial! Aromanya membuatku gila! Harumnya darah anak itu. Aku harus segera minum darahnya. Dia jadi target utamaku sekarang!

"Hei, Jimin bodoh!" Panggilan macam apa itu! Panggilan itu membuatku marah.

"Dari tadi dipanggil!" Ternyata Suga hyung. "Sampe ngelamun gitu. Dapet target lagi?"

"Hmm...." Jawabku tak acuh.

"Hei! Tak sopan menjawab hyung mu pake hmn doang!"

"Iya hyung!" Jawabku dengan nada yang sedikit tinggi.

"Terus kamu bakal pake metode yang sama kaya target mu yang lalu?" Metode itu? Seperti nya target kali ini lebih spesial.

*Malam*

Irene POV

"Kita bakal keluar lagi kali ini. Pasangan tetap seperti kemarin." Kulihat mimik mereka yang terlihat senang.

Well ini juga permintaan Seulgi. Kalau Seulgi sampai meminta agar keluar malam ini berarti dia benar-benar tak bisa menahan aroma darah beberapa lama lagi.

Perintah yang ku berikan sama dan kali ini Seulgi ke tempat kemarin. Aku juga mencium aroma manis hanya berada di arah Seulgi pergi. Sepertinya aku harus cari lagi. Ketemu! Seperti cara kemarin aku diam-diam sambil membekap mulutnya. Tapi tak kusangka?!

"Ka-ka-kamu?!?!?!!" Oh, Sial! Anak itu! Taehyung! Dia lari?! Mau kemana dia?! Tapi aku engga bisa biarin anak ini. Akhirnya aku memukul beberapa titik di tubuhnya sampai pingsan lalu mengejar anak itu.

Benar-benar sial! Kenapa ketangkap basah sama dongsaeng sendiri. Baguslah dia tak punya jalan untuk kabur. Dia tertahan di jalan buntu.

"Ka-ka-kamu...ma-mau a-apa!?" Ucapnya bergetar sambil terus mundur. Aku tak berkata apapun tapi menatap nya.

Taehyung POV

Ja-jadi I-irene...te-ternyata Vampir!?! Si-sial! Tatapannya! Aku tak bisa bergerak.

"Ku berharap satu hal...." Ucapnya terpotong. Lalu tak kusangka dia langsung menghilang dari hadapanku dan muncul tepat dibelakangku.

"Tutup mulutmu maka nyawa mu selamat. Kali ini sebagai hukumannya." Ucapnya.

Lalu kurasakan benda tajam menusuk leherku. Apakah kalau aku berontak dia akan membunuhku? T-tapi i-ini sakit! Gigitan vampir bahkan melebihi sakitnya suntikan dirumah sakit.

"Aku hanya ingin kau tutup mulut. Aku bisa membunuhmu kapan saja." Ucapnya sebelum menghilang dari belakang ku.

Kali ini dia benar-benar menghilang. Agh! Sakitnya! Entah mengapa diriku otomatis berlutut. Darahku tak bisa berhenti mengucur. A-aku tak menyangka....di-dia te-ternyata.....V-vampir.

***

Whats up everyone! Back again with me! Sorry banget(sorry aja terus) karena ngga up up. Karena aing dan author syiamamaliarahmah lagi diskusiin jalan ceritanya bagimana.

Kali ini author note nya dikit aja karena emang ngga ada yang mau diomongin. Ooh iya, walau aga telat tapi happy holiday everyone! And bye?

Zaenggu & Eva

안녕

Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang