37. Z A K I

1.1K 86 16
                                    

(Namakamu) menjalani hari-harinya seperti biasa, walaupun tanpa Diat. Ya, sudah dua minggu (Namakamu) tidak melihat Diat. Mungkin benar, Diat pindah ke Singapura.

(Namakamu) anak yang tidak mudah menunjukkan sedihnya kecuali dengan orang yang terdekat.

"Ngapain sih dipikirin" celetuk Zaki tiba-tiba.

"Eh, bang ngagetin aja deh" ucap (namakamu) sedikit kesal.

"Gak usah manggil gue abang dah, berasa tua bat gue"

"Hahaha panggil zak aja gitu?"

"Iyalah, nah gitu dong kalo lu ketawa tuh lucu. Pen gue gigit rasanya" ucap Zaki sambil mencubit pipi (namakamu).

Lu enggak harus jadi milik gue, yang penting gue bisa lihat lu bahagia.

(Namakamu) merasa puas tertawa.

Dan merasakan pipinya sakit karena cubitan Zaki "ih sakit zakil" rengek (namakamu).

"Zakil? Gak usah ubah nama gue juga kali" Zaki memutar bola matanya.

"Zak?"

"Hm"

"Lu lucu deh kalau kayak gitu" ucap (namakamu) sambil cekikikan.

"Gue emang lucu, gue emang baik, rajin menabung, dan ganteng" balas Zaki dengan pedenya.

"Najisun. Udah ah gue mau keperpus nyusul raisha" (namakamu) bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Zaki.

Zaki tidak ambil pusing toh dia sudah besar juga enggak ada yang mau nyulik dia kan ini di sekolah.

"Zak sendiri aja udah kayak jomblo" ucap Ray ketika baru datang.

"Ngehibur ngehina?" dengus Zaki kesal.

"Ngehina lah" balas Amri dengan kekehan.

"Ngeselin lo pada"

"(Namakamu) mana?" tanya Ray.

"Yaelah baru sampe lu udah nanyain (Namakamu) aja"

"Eh sini deh" Amri menyuruh Zaki dan Ray mendekat.

"Kenapa?" tanya Ray.

"Lu berdua tau gak Jua dimana?"

"Bodo amat anjeng gue kira lu mau kasih tau sesuatu hal yang penting dan faedah gak taunya cuma mau tanyain cewe lu doang? Modar sia" ucap Zaki yang tidak ada titik dan komanya seperti kereta panjangnya.

...

Kamu dan Zaki sedang berada di pusat perbelanjaan. Ya, mereka berdua setelah pulang sekolah langsung ke sini karena Zaki ingin menghibur kamu.

Mereka masih pakai seragam tetapi ditutupi jaket.

"Nonton yuk" ajak Zaki. Kamu mengangguk dengan semangat 45.

"Nonton apa? Dilan?"

"Black panther"

"Dilan aja"

"Yaelah alay nonton dilan"

"Gak alay tau"

"Jangan alay berat kamu gak akan kuat"

"Biar kamu saja?"

"Nonton horor dah yuk" tawar Zaki "biar gue bisa modus" sambungnya pelan.

"Kenapa?" Kamu minta pengulangan karena dia benar-benar tidak dengar.

"Nonton horor"

"Nini thowok?"

"Kuy gak?"

"Kuy lah"

Cinta Itu Rumit ❌MuserIdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang