"Oke, udah pada kumpul semua nih?" Faiz si anak kelas 11 -IPA 1 langsung duduk bergabung dengan beberapa siswa anggota REMUS yang sudah berkumpul dan membentuk lingkaran di dalam Mushola sekolah.
"Alhamdulillah udah semua, Iz," jawab Rehan siswa kelas 11 -IPS 3 yang duduk di sebelah Faiz, membuka buku absensi anggota REMUS.
"Ada yang ijin nggak?"
"Cuma tiga orang. Dek Rena dari kelas 10 -IPA 2 ijin sakit, Ridho dari kelas 11 -IPS 1 ijin ada pelajaran tambahan dan Dek A'yun dari kelas 10 -IPA 1 yang ijin karena kegiatan OSIS."
Faiz memutar bola matanya malas ketika kata 'OSIS' masuk dalam daftar, "yaudah."
Sore hari sepulang sekolah, para anggota REMAJA MUSHOLA berkumpul di dalam Musholla Al Islah untuk salah satu proja mereka. Di hari kamis ini mereka berkumpul untuk Tadarusan sesuai dengan jadwal proja mereka.
"Jadinya kita ngapain dulu? Rapat sebentar kayak yang diumumin di grup apa langsung tadarusan?" tanya Laila dari kelas 11 -IPS 1.
"Langsung aja deh. Kan di grup WA semalam kita kesepakatan rapat dulu sebelum tadarus, tapi karena adek-adek kita ini mau ada seleksi Calon Bantara, mending kita tadarus aja biar semuanya bisa ikut." jelas Faiz panjang lebar.
"Kak Faiz nggak konsisten nih," gerutu salah seorang anak perempuan kelas sepuluh, diikuti dengan kikikan lirih dari semua anggota.
"Ya maaf aja, dek. Kakak sih mana tahu kalau ada seleksi Calon Bantara hari ini. Noh, salahin Wakilnya yang nggak tanggung jawab itu!" Faiz membela diri, jari telunjuknya menunjuk ke arah Laila sang Wakil Ketua.
"Subhanallah, sungguh fitnah kau nak. Kan kamu yang tugasnya nentuin jadwal kan, KETUA?"
"Tapi kan aku nyuruh kamu ngecek, itu ada agenda dari organisasi lain nggak, gitu!"
"Kapan anta bilang, ya Akhi? Ana nggak dengar perintah begitu sama sekali!"
"Ana udah WA kamu semalam ba'da isya' ukhti ..."
"Ya Allah, ini jadi tadarusan apa nggak sih? Daripada kalian berantem kagak penting gitu sampai bikin adek-adek kelas kita cengengesan gaje gitu, mending kita langsung mulai ajalah!" Zaqi dari kelas 11 -IPA 4 yang sedari tadi hanya menyimak angkat bicara.
"Iya, iya. Sabar dikitlah, Qi," sahut Faiz dengan nada kelewat santainya, "Nah kan kita udah sepakat juga kalau bisa sebulan sekali ada murottal qur'an. Sekarang ini bagi kita kakak-kakak sama adek-adek kelas, ada yang mau murottal qur'an satu juz dulu?"
Para adik kelas berbisik-bisik ria satu sama lain, membentuk dengungan tidak jelas yang memenuhi seisi mushola. Laila menepuk pelan keningnya dan menghela nafas lelah. Keurangan adik-adiknya ini memang hanya satu. Cerewetnya minta ampun.
"Ayo dek, durasi. Katanya mau seleksi CaBa. Ayo, siapa yang mau murottal dulu?" tanya Rehan, sekaligus membujuk.
Hanya suara berisik khas adik-adik kelas yang tengah ribut dan bingung menjawab pertanyaan Rehan."Bakalan lama nih, Iz." bisik Rehan lirih pada Faiz.
"Aku juga tahu, Re."
"Nafis aja kenapa, biar cepet Iz." usul Nita sedatar triplek yang sedari awal menyimak dan diam saking cueknya si gadis dari kelas 11 -IPA 5 itu.
"Iya juga ya. Gimana, Naf? Kamu mau?" tanya Faiz pada Nafis dari kelas 11 -IPS 1 yang sibuk dengan buku absensi kegiatan Al Bharzanji kemarin.
Nafis menoleh, menatap linglung pada Faiz, "gimana apanya, Iz?"
"Kamu nggak dengar yang dari awal kita omongin tadi?" tanya Laila, menatap horor Nafis yang memberi wajah tanpa dosa.
Dan dengan cengirannya Nafis menggeleng tanpa rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris REMUS dan Sekretaris OSIS
Genç KurguNafis Lahtifah Anshar si Sekretaris REMUS -REmaja MUShola- Aisyah Aina Humaira si Sekretaris OSIS Diam-diam sama-sama menyimpan rasa kagum masing-masing semenjak melihat Nafis sedang Murothal Qur'an di Mushola dan semenjak Nafis melihat Aisyah bersh...