Aku lemas.
Lemas dalam lautan cinta yang kewujudannya hanya sia-sia.
"Noona ? Sebelum noona pergi, aku ada satu permintaan. Dan— noona tidak boleh menolak."
Kali ini saja, aku pentingkan diri.
Boleh kan ?
"Apa permintaanmu ?"
"Cium aku—
Aku mau noona menjadi yang pertama pernah memiliki bibir ini."
Aku sudah siap.
Siap untuk menerima tamparan lagi.
Oleh itu, aku menutup mataku. Menggenggam tanganku erat.
Bersedia sebaik mungkin dengan apa saja yang akan berlaku saat ini.
'Aku menunggu.'
