5. First Day

3.4K 227 8
                                        

Author's POV

Pagi yang cerah, waktu menunjukkan pukul 5.30 subuh. Artleta yang sudah terbiasa bangun jam segitu, langsung tersadar dari alam mimpinya. Artleta dari kecil sudah terbiasa bangun subuh.

Artleta menguap lalu beranjak ke kamar mandi. Ia mencuci muka agar terlihat segar. Sesudah mencuci muka, ia mengambil sapu yang terletak di samping lemari.

Ya, dia akan menyapu pagi. Walaupun setiap kamar di asrama ini selalu di bersihkan oleh petugas pembersih kamar, Artleta tetap menyapu. Dari kecil ia sudah di ajarkan untuk menyapu dan membantu orang-orang di sekitar. Artleta orang yang sangat peduli dan peka, juga baik hati tentunya.

Sudah 20 menit Artleta menghabiskan waktu tersebut dengan menyapu dan merapikan kamar nya. Ia merapikan kasurnya kecuali kasur milik Clyxa. Clyxa masih tertidur pulas sekarang. Entah jam berapa ia bangun, yang jelas kalau telat bangun, ia juga akan telat ke sekolah. Dan itu adalah hari pertama ia bersekolah.

Takut jika nanti Clyxa telat, Artleta berusaha membangunkannya. Ia menaiki tangga tempat kasur atas dimana Clyxa tidur. Ia menggucangkan tubuh Clyxa yang terlihat pulas tertidur. Artleta berusaha menyebut namanya pelan, "Clyxa... Ayo bangun."

Merasa percuma dengan usahanya, Artleta mengguncang Clyxa lebih kuat. Berharap Clyxa segera bangun. Ia mulai memekik saat kesabarannya sudah habis sebab Clyxa tak kunjung bangun.

"Clyxa!!" Pekiknya keras.

Dengan segera Clyxa bangun dan duduk dengan mata masih terpejam. Masih ngantuk.

"Clyxa, buka matamu. Ini kan hari pertama kamu sekolah. Masa mau telat?" Ucap Artleta.

Clyxa hanya menanggapinya dengan anggukan pelan dan masih dengan mata terpejam. Detik kemudian, Clyxa kembali membaringkan tubuhnya dan tidur.

Melihat tingkah teman sekamarnya ini, Artleta menepuk dahinya. "Kalau kamu gak bangun, aku ambil seember air dingin penuh di kamar mandi lalu ku siramin ke kamu. Mau?"

Sebaik-baiknya Artleta, pasti juga ada namanya kejam. Dan ini salah satunya. Ia tak segan-segan melakukan hal kejam jika ia sudah kehilangan kesabaran.

Mendengar ucapan Artleta, Clyxa langsung kembali bangun. Lalu memelekkan matanya yang tak mau terbuka. Rasanya sangat sulit mau terbuka.

"Clyxa! Jangan bobok lagi!" Pekik Artleta.

"Iya-iya. Aku lagi berusaha melek ini" Ucap Clyxa pelan seperti gumaman.

Menunggu Clyxa membuka matanya sepenuhnya sangat lama, Artleta sudah kehabisan kesabaran. Maka ia turun lalu ke kamar mandi dan mengambil segayung air dingin. Lalu ia duduk di samping Clyxa dan memercikkan air dingin dari gayung tersebut.

"Bangun Clyxa, bangun! Udah jam 6 lewat ini." Ucap Artleta serambi memercikkan air dingin tersebut ke wajah Clyxa.

Clyxa tersontak kaget atas percikkan air tersebut. Ia membuka matanya sepenuhnya. Inilah yang di tunggu-tunggu oleh Artleta.

"Udah seger belum? Kalau belum, aku cipratin lagi nih" Ujar Artleta.

"Gausah, udah bangun kok. Sorry repotin ya, Artleta" Clyxa mengelak. Sebenarnya ia ingin tidur nyenyak lagi.

"Ya, gapapa. Yaudah, aku mandi dulu ya. Kamu beresin saja barang-barang yang kira-kira mau kamu bawa ke kelas nanti." Ujar Artleta. Clyxa hanya menanggapinya dengan anggukan.

Artleta turun dan mengambil seragam sekolahnya di lemari pakaiannya. Lalu ia beranjak ke kamar mandi dan memulai ritual mandi paginya.

Sedangkan Clyxa ia memulai aksi membereskan barang-barang yang akan ia bawa ke kelasnya. Ia membawa alat tulis, buku kosong, dan sebagainya. Lalu ia menaruhnya di tas kecilnya. Sejenak ia berpikir, Buku sekolah? Apa nanti baru di bagi ya? Ya, mungkin nanti. Batinnya

Little MaguxalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang