4. Hello Floria Academy [2]

3.9K 249 20
                                    

Seember air jatuh dari atas pintu dan menutupi kepala Pak Kepsek. Sontak aku terkejut, aku melangkah mundur sedikit. Apa-apaan ini?! Baju Pak Kepsek basah kuyup, tidak semua tapi tetap saja basah. Kepalanya masih tertutupi oleh ember air tadi.

Lalu jatuhlah manik-manik serta kertas-kertas kecil warna-warni melayang jatuh. "HAPPY BIRTHDAY!" Seru beberapa orang yang ada di dalam Ruang Kepsek tersebut.

Happy Birthday? Emangnya ada yang ulang tahun? Siapa? Ohh, jangan-jangan Pak Kepsek ultah ya? Wahhh, udah tua dia! Tapi kenapa harus bertepatan di saat aku mau registrasi masuk Academy ini dulu? Adehh, pake acara-acara ginian dulu segala. Akunya malas berdiri terus.

"Congrats, Kak! Wish you all the best & God bless you always!" Ucap seseorang yang datang menghampiri Pak Kepsek. Yang ku dapati, mukanya sedikit mirip dengan Pak Kepsek.

Pak Kepsek melepaskan ember yang menutupi kepalanya. "Haruskah pas di saat seperti ini? Kau tau kan aku mau meregistrasi murid baru dulu?" Ucap Pak Kepsek. Yahh, malah gak terima pulak. Harusnya bersyukur gak sih ya? Udah di suprise-in kan! Ihh, aku mau banget kayak gitu. Tapi sayangnya itu adalah kebalikan di dunia nyata ku. Makan kue ulang tahun aja gak pernah.

"Ahh, kok malah ketus gitu sih. Kan ada yang udah makin tua nih." Ucap orang di depannya. Aku tak tau jelas dia siapa, tapi sepertinya dia saudara Pak Kepsek. Entah sepupu atau kandung atau lainnya.

Orang tersebut memiringkan kepalanya ke kanan. Ia melihatku. Ya, aku senyum saja. Senyum manis tentunya. "Ohhh, ini murid barunya?"

"Udah tau, pake nanya segala lagi" Jawab Pak Kepsek. Ia melipatkan kedua tangannya di depan dadanya. Oke, bener dia ngambek.

"Yaelah, Kak. Jangan ngambekkan gitu dong. Bentar ya" Orang itu membalikkan badannya dan berteriak, "Bu Tia, mana itu-nya?"

Itu... Kenapa harus pake ngode-ngode sih? Kan akunya juga penasaran, bukan hanya Pak Kepsek doang! Ituu apa ya? Itu... Itu... Itu... Itu apa sih?!

Guru yang bernama Bu Tia pun keluar dan membawa satu kue yang besar. Sekitaran tingginya 30cm dan lebarnya 20cm. Gila dah. Tinggi banget.

"Sama-sama nyanyikan ya!" Ujar Bu Tia.

"Happy Birthday Terot, Happy Birthday Terot" Wait, kenapa Terot? Bukannya nama Pak Kepsek itu Thorite? Terot lucu juga sih. "Happy Birhday, Happy Birthday, Happy... Birthday... Te... Rottt. Yeay!" Mereka pun bertepuk tangan setelah menyanyikan.

"Tiup nih lilinnya!" Ujar salah satu dari mereka.

Tak mau acara ini berlangsung lama, Pak Kepsek langsung meniupnya. Masih dengan wajah yang sama sebelumnya.

"Yaelah, Kak! Kok ngambekan sih? Harusnya seneng dong! Kita udah mati-matian bikinin kue ini cuma buat kakak loh. Masa gak seneng sih?" Tanya 'saudara' nya. Aku masih belum pasti itu saudara nya atau bukan.

"Gimana gak ngambek? Kalian tuh ya, satu-satu memang lah. Kalian tau disini ada anak orang kan. Murid baru mau masuk nih! Saraf malu kalian kemana satu-satu nih? Lalu akunya basah kuyup kayak gini. Gak malu apa kalian?" Pak Kepsek berujar judes. Uhh, sakit tuh pasti.

Mereka saling menatap satu sama lain. Lalu serentak menjawab, "Enggak"

"Tapi sayangnya aku masih ada saraf malu ya, gak kayak kalian ini" Pak Kepsek kembali melipatkan tangannya di dada.

"Ihh, dari dulu gak berubah ya. Masih judes aja lo, Rot" Ucap salah satu dari mereka. Aku melihat nama yang ada di dadanya. Jedot? Pak Jedot? Memang lah. Ada-ada aja ya nama-nama teacher jaman now

"Bodo amat sih ya." Pak Kepsek berucap ketus. Lagi.

"Aihh, yaudah deh. Mana murid barunya? Nanti selesai registrasi kita lanjutin acaranya ya" Tawar 'saudara' nya.

Little MaguxalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang