Budidayakan Vote sebelum dibaca yak :)
Hargai juga karya Author dengan jejak Vote tiap chapter*****
Laura's POV
Aku memerjapkan mataku, sinar lampu terang menyilaukan mataku, perlahan kelopak mataku terbuka lebar. Aku sedikit menegakkan kepalaku untuk melihat sekeliling ruangan, Artleta tidur disampingku, tapi Vanisa kemana?
Aku membaringkan kembali kepalaku, mungkin Vanisa pergi entah kemana. Selama beberapa menit aku mengulang kembali memoriku disaat aku melihat Vanisa mengontrol sihirnya. Dia luar biasa, bahkan dia bisa terbang.
"Hai, kau sudah bangun rupanya. Bagaimana tidurnya? Mimpi indah?"
Aku sentak langsung menegakkan punggungku dan duduk di ranjang. Aku hanya melihat gadis itu dengan senyuman tipis, siapa lagi kalau bukan Vanisa.
"Ada yang mau bertemu denganmu, sepertinya dia temanmu." Ucapnya sambil bergeser sedikit dan membiarkan seorang lelaki tampan memasuki ruangan ini, dia Limoxar.
Ia berjalan mendekati ranjangku. "Bagaimana keadaanmu? Maaf, tadi aku pergi meninggalkanmu begitu saja." Tanyanya, tampak cemas akan keadaanku.
"Gak apa kok, aku sehat aja" Aku membentangkan senyuman diwajahku dan dia mengikutiku senyum.
"Oh ya, ada 1 orang lagi mau minta maaf" Ucapnya. Aku mengernyitkan dahiku. Limoxar pun bergeser sedikit dari pandanganku, dan aku bisa melihat manusia yang dimaksud oleh Limoxar.
Dengan refleks aku memutar kepalaku ke samping kiri. Lelaki tersebut berjalan mendekati ranjangku, dan aku bisa melirik pergerakannya dari ekor mataku.
"Uhm," Gumamnya.
"Ada apa kau kesini? Perlu apa?" Aku berujar ketus. Ya, kalian pasti sudah menebak kepada siapa aku berkata ketus begini, tak salah lagi kalau bukan Reir.
"Maaf," Ucapnya pelan, tapi aku bisa mendengarnya. Walaupun ia meminta maaf, aku tak bisa mengampuninya, karna perlakuannya saat tadi itu benar-benar bisa membahayakan manusia.
"Lalu? Gitu aja?" Aku semakin berujar ketus, menatapnya saja tidak sudi apalagi memaafkannya.
"Sumpah, aku minta maaf, aku tau aku bersalah, tolong maafkan aku, Laura" Ucapnya menyerocos cepat sambil mempersatukan kedua tangannya dan berlutut di hadapanku.
Aku tak menghiraukannya, dasar bocah. Entah sejak kapan, Limoxar menatapku dan tersenyum penuh mohon padaku, dan kenapa aku harus terhipnotis oleh wajah tersebut.
"Ah, baiklah, kau ku maafkan" Aku memutar bola mataku malas, sedangkan Reir merasa lega dan senang.
Camkan ini, aku melakukan ini karna permohonan Limoxar. Aku tak benar-benar serius memaafkan Reir si bocah itu dari lubuk hati terdalamku.
"Uhm, hoam" Terdengarlah suara orang habis bangun tidur. Aku segera membalikkan badan dan mendapati seorang gadis sedang menggeliat.
"Bagaimana mimpimu, Leta. Indah? Atau mungkin buruk?" Aku sedikit terkekeh kecil saat melihatnya masih menggeliat seperti anak kucing itu.
"Eh, Laura? Kau sudah bangun? Cepat sekali. Bagaimana keadaanmu? Sudah sehat? Atau mungkin ada sedikit sakit? Harusnya kau tidur lagi, jangan bangun dulu, nanti makin sakit" Tanyanya yang langsung dirumpuni berderet-deret pertanyaan karna kekhawatirannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/130685881-288-k971645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Maguxal
Fantasy[Fantasy - Romance] Clyxa Violet Carolline, gadis yang tinggal di Bumi. Gadis yang sangat menyukai alam tumbuhan di penuhi bunga-bunga indah. Sampai akhirnya sesuatu terungkapkan, ia harus pindah sekolah. Selama di sekolah barunya ia mempunyai teman...