THE HISTORY: 01

5.1K 6 0
                                    

India, 12 Oktober 2015

     Suara dari alat EKG berkumandang disekitar ruangan itu. Para dokter sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Sebuah alat Oxygen Regulator dipasang diwajah pria tersebut supaya memastikan bahwa pria itu tetap bisa bernafas.

   "Dok, alat EKG menunjukkan garis datar dok."

     Dokterpun langsung membantunya dengan melakukan CPR. Sebuah teknik yang dilakukan seseorang dengan menekan dada orang itu supaya dapat bernafas dengan baik. Seperti, hal yang biasa orang lakukan jika ada seseorang yang tenggelam dan pingsan, maka penjaga kolam renang akan menekan dada orang itu supaya dapat bernafas. Dokter terus berusaha menekan dada pria itu hingga garis di alat EKG berubah menjadi seharusnya. Denyut jantung perlahan-lahan meningkat dari 20, ke 40. Tapi seharusnya, denyut jantung nya menunjukkan angka 60. Tapi walaupun begitu, dokter tetap melakukkan operasi pengangkatan peluru yang menancap didadanya.

*  *  *

Korea Utara, 1 Januari 2015

   "Selamat Tahun Baru!"

     Suara tawa dari pria-pria tersebut cukup membuat suasana cukup tak terkendali. Mereka semua sudah mabuk. Banyak botol minuman yang terpampang di atas meja dan sebagian besar sudah kosong. Ada juga beberapa pria dilantai atas yang kemungkinan sedang melakukan seks dengan kekasihnya. Mereka bahkan sudah mengucapkan 'Selamat Tahun Baru' sekitar 12 kali sambil melakukan 'cheers'. Dan fix, mereka semua sudah mabuk berat. Sebagian dari mereka ada yang tertidur lelap, ada yang muntah, dan ada yang bercumbu dengan kekasihnya. Keadaan disana cukup tak terkendali. Tapi, untuk mereka? sebuah pesta menyenangkan sedang dimulai.

   "Hei Dhruv, kau beri makan apa putramu ini? dia berhasil meledakkan markas  Hwang-Geum Gundae yang berisi 1 ton Sabu."

   "Hahaha... aku memberinya senjata, dan aku memintanya menyodorkannya ke kepala para penjahat. Saat hitungan ke tiga, satu... dua.. tiga, dor! suara pistol mulai berbunyi. Dan terdapat satu lubang kecil di kepala penjahat itu." Suara Dhruv mulai melemah seperti orang mengantuk. Tetapi setelah Dhruv, si ketua Mafia itu menceritakan hal tak masuk akal  itu, semua orang tertawa. Tapi itu adalah hal normal yang biasa dilakukan orang yang sedang mabuk.

   "Dimana Rai?!" Teriak Dhruv yang sedang mabuk.

   "Dia diatas. Sedang berhubungan dengan wanita disana." Jawab seorang temannya. Ali Khan. Orangnya sedikit kurang ajar. Dia meninggalkan semua orang saat sedang menembak dan makan ketika rapat. Tapi kegunaannya, dia suka meretas semua sistem. Dia cukup pintar, walau... skillnya, nol.

# # #

   "Mau kemana kau sayang?" Suaranya terdengar cukup menggoda. Dia mendekatkan wajahnya hingga hidung dan bibirnya bisa menyentuh wajah wanita itu. Dan tampaknya, wanita itu bahagia. Kapan lagi dia bisa melakukan seks dengan pria yang tampan. Wanita itu juga lumayan. 

     Seks bukan hal yang cukup buruk. Setidaknya untuk Rai. Pria itu sembrono dan mencintai semua wanita. Tapi dari semua wanita yang berhubungan dengan nya belum ada cinta sejatinya yang membuatnya ingin sekali menikahinya. Tapi dia juga tidak tau wanita mana yang akan menikah dengannya dan ikut menjadi geng yang dimilikinya. Tentu saja, hal itu perlu ketelitian dan kehebatan dalam bermain senjata. Tidak semua wanita itu berani dan hebat. Tentu saja banyak wanita terpelajar, tetapi yang terpelajar belum juga berani. Dia ingin semuanya dalam satu orang wanita yang sempurna. Waktu itu pernah sekali di Mumbai, dia hampir menabrak wanita yang meloncat dari gerbang Rumah Sakit Jiwa. Dia nyaris melamarnya karena dia cukup berani dan hebat. Tapi sayang orang yang sudah terganggu jiwanya akan terus begitu. Mau bagaimanapun. Dia tidak ingin menyia-nyiakan wanita yang terbaik untuknya.

     Rai bukan tipe orang yang suka berbaur. Karena pekerjaannya membunuh dan menodorkan senjata, sepertinya, dia diam-diam membunuh. Tidak banyak bicara tetapi bertindak. Sayangnya kelaminnya sudah digunakan untuk banyak wanita. Sepertinya, itu tindakan remaja yang sangat tidak terdidik. Dari umurnya 7 tahun, ayahnya sudah nekat mengajarinya tentang senjata. Dia bahkan tidak takut jika dia harus mati karena anaknya yang menembaknya menggunakan pistol yang dimilikinya. Rai termasuk tipe orang yang suka melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Tapi dia sangat suka mengikuti perkataan ayahnya. Bagaimanapun, dia menyayangi ayahnya. Membunuh diluar tetapi masih bisa merasakan cinta. Terutama cinta yang sudah jarang dirasakan orang lain yaitu, cinta keluarga. Bahkan mereka yang memiliki keluarga sempurna tidak pernah memanfaatkan waktunya bersama keluarganya. Well, selamat hari kebalikan!

     Setelah beberapa jam memuaskan diri, tiba-tiba sebuah pintu terbuka. Itu ayahnya yang sedang menatap anaknya sedang diatas ranjang dengan seorang wanita tanpa pakaian dan hanya bermodal selimut untuk menutupi tubuh mereka. Wajah wanita itu memerah dan menutupinya dengan kedua tangannya.

   "Ada apa ayah? Ayah tidak lihat kita sedang apa?" Tanya Rai dengan kesalnya.

   " Untuk apa kau berhubungan dengan wanita itu? dengar, besok kita akan ke kantor pusat dan kita tidak boleh terlambat. Kita tidak bisa sampai tepat waktu besok kalau kau terus mendesah disini. Pakai bajumu dan tidurlah dikamarmu."

   "Baiklah ayah." Ya, tentu saja Rai tidak bisa membantah. Dia tidak akan pernah melupakan malam itu.

*  *  *

     Setelah malam yang cukup aneh, mereka pun sampai tepat waktu di kantor pusat. Mereka mendiskusikan sesuatu yang cukup penting untuk misi selanjutnya.

   "Rai."

   "Ya?"

   "Kau akan kami tugaskan di India dengan Ali, Yohan, dan Sid. Tugasmu hanya satu. Manipulasi. Kau akan kesekolah dan bagai murid normal, kau akan belajar disana. Tujuannya, untuk memata-matai kota India tepatnya, Delhi. Karena Oktober nanti, mereka akan datang ke India. Ayahmu, akan kami tugaskan di Dubai bersama rekannya. Untuk mencuri permata berharga di Istana itu sebagai bahan bakar sebuah mobil dengan tenaga yang cukup dahsyat."

   "Apa kita akan menjual mobil itu tuan?"

   "Tidak! kita akan meledakkannya. Tepat di markas utama HGG. Mereka semua akan mati dan hanya tersisa 3 markas istimewa."

     Setelah perkataan bos mereka yang cukup mengecewakan itu, bisa dilihat wajah mereka semua menunjukkan kekecewaan. Shabir Ali Khair, bos dari 'Iiqaf'. Licik, egois, dan ingin  menang sendiri. Walau begitu, dia cukup bisa membawa anak buahnya menuju kemenangan dengan mudah. Bagaimanapun, itulah Iiqaf. Mematikan. Selamat datang di Iiqaf.

*  *  *

   "Baiklah nak, selamat datang disekolah. Ini sekolah ke-5 mu."

   "Iya ayah, karena semua ini, aku harus terus menerus ganti sekolah. Bahkan aku harus meninggalkan sekolah selama 2 bulan. Dan sekarang, aku hanya sekolah sebagai kepura-puraan saja." Jawab Rai yang tengah berdiri di depan gerbang.

   "Yasudah, setidaknya kau bisa belajar walau hanya sedikit. Ingat, jangan terlalu memiliki banyak teman. Kita ini rahasia. Diam-diam, tapi membunuh. Aku akan memberikanmu alat komunikasi rahasia berukuran kecil. The Invisible Bluetooth Earprice. Kita akan melakukan komunikasi rahasia lewat sini." Dhruv kemudian menyodorkan sebuah kotak kecil untuk putranya. Tentunya saja itu bukan sebuah hadiah kecil istimewa. Itu hanya kebutuhan misi.

   "Wow, terimakasih. Jangan lupa jaga diri ayah ya. Ini aneh, ini pertama kalinya aku menjalani misi jauh dari ayah."

   "Jadi jaga dirimu juga nak. Ini tidak lama. hanya 5 hari." Jawab Dhruv yang mengatakan dengan nada penuh kasih sayang sambil mengelus rambut putranya itu. Rai pun mulai mendekat dan memeluk ayahnya. Ini cukup menarik perhatian karena pria tampan dan kekar itu sungguh manis. Apalagi jika dia menyayangi ayahnya? mungkin itu satu hal yang harus diikuti banyak orang.

     Setelah pelukan itu, Rai mulai memisahkan diri dengan ayahnya. Ayahnya terus menatap kepergian anaknya dan tak rela melepaskannya tetapi, apa yang bisa dilakukan? mencegahnya? itu yang sudah diperintahkan dan satu hal yang harus dilakukan adalah mematuhinya. Dhruv pun pergi menaiki Ferrari tipe F12 TDF. Cukup expensive. Dan cukup menarik perhatian hampir seluruh murid disana.

# # #

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang