THE FUTURE: 09

15 0 0
                                    

     Hari ini, hari pernikahan Zoey dan Rai. Beberapa orang sibuk menari mengikuti suara musik dan beberapa juga ada yang sibuk menyiapkan dekorasi-dekorasi pesta pernikahan. Kini, Zoey sedang dirias sedemikian rupa sehingga terlihat sangat cantik bak Rani pada masa jaman dahulu. Perhiasan-perhiasan yang menempel pada tubuhnya membuatnya terlihat sangat berkilau dan menonjol. Saree warna merah itu terlihat sangat indah jika dikenakan dengan Zoey. Sebagai seorang gadis keturunan India berwajah Turki, Saree itu cocok-cocok saja untuknya. Belum lagi, semerbak Wild Rose Perfume dari Avril Lavigne yang membuat semua orang iri. Semuanya terlihat begitu sempurna untuk Zoey.

   "Lihat dia, cantik bukan?" Ucap salah seorang perias wajah yang habis merias wajah Zoey.

   "Tentu saja." Jawab yang lainnya. Zoey hanya dapat tertawa sambil tersipu malu. Dia tidak sadar kalau hari itu akan tiba. Segala perjuangannya untuk menjadi istri Rai akhirnya terkabul. Semua perasaannya yang selama ini dipendam akhirnya bisa terucap dan bertahan lama sampai pernikahan.

   "Yasudah, kalian semua pergilah." Zoey sengaja mengusir semua orang didalam kamarnya. Dia ingin merasakan semua yang terasa sudah nyata ini. Sedari tadi dia ingin sekali berteriak tetapi, dia tidak mungkin melakukan itu disaat semua orang masih ada dikamarnya. Setelah semua orang pergi, kini dia bisa berteriak, tertawa, dan menangis bahagia sesukanya. Tidak akan ada yang mentertawakannya.

   "Well, kau senang?" Suara seorang wanita dibalik punggungnya. Zoey tampak mengenal suara itu. Senyumnya yang tadi keluar, kini perlahan-lahan luntur. Zoey langsung menengok kebelakang yaitu keasal suara.

   "Anushka? kau disini?" Tanya Zoey yang kemudian berlari dan memeluk Anushka. Anushka bahkan hanya dapat menerima pelukan itu.

   "Kau tau, aku sangat bahagia melihatmu disini. Bagaimana kabarmu?" Lanjut Zoey sambil melepaskan pelukannya dari Anushka.

   "Baik. Kau?" Tanya Anushka kembali.

   "Sangat baik. Seperti yang kau lihat."

   "Hm. Aku mengerti. Tapi Zoey, aku punya hadiah untukmu. Dan aku akan sangat senang jika kau mengenakannya."

   "Apa itu?"

   "Sudah, lihat saja." Jawab Anushka sambil mendorong Zoey kembali kemeja riasnya. Zoey duduk disana dan kini, pantulan cerminlah yang menunjukkan pantulan wajah mereka.

   "Apa Anushka?" Tanya Zoey.

   "Ini." Jawab Anushka sambil menunjukkan sebuah kotak berwarna merah. Karena rasa penasarannya, Zoey langsung membuka kotak itu. Didalam kotak itu, dia bisa menemukan sebuah gelang berwarna hijau yang cukup indah. Anushka tampaknya memberikannya kepada Zoey. Zoey menunjukkan wajah bahagianya sambil mengeluarkan gelang itu dari kotak.

   "Ini untukku?" Tanya Zoey.

   "Jangan banyak bertanya. Pakai saja." Ucap Anushka sambil membantu Zoey memakai gelang itu. Gelang itu memang tampak indah dikenakan oleh Zoey. Gelang itu Zoey anggap gelang persahabatan. Sahabatnya yang paling dewasa diantara semua orang yang pernah menjadi sahabatnya. Mungkin Zoey yang terlalu polos atau, memang dia tidak tau apa yang akan sahabatnya lakukan.

   "Tunggu, aku akan mengambil sesuatu untukmu. Ini sesuatu yang tidak akan kau lupakan selamanya." Ucap Anushka lagi.

   "Apa?"

   "Tunggu. Pokoknya kau lihat saja nanti." Ucap Anushka sambil berlalu dari Zoey. Zoey kini hanya menatap kaca sambil melihat gelang persahabatannya yang terlihat indah. Anushka yang memberikannya dengan penuh kasih sayang jadi, Zoey tidak akan pernah melanggar semua hubungan itu.

     Zoey bahkan tidak tau apa-apa. Dia hanya terfokus pada gelang yang diberikan dengan 'cinta' dari Anushka. Kini, ditangan Anushka, sedang dia genggam sebuah tongkat kayu. Tentu saja, dia akan memukul Zoey dari belakang. Entah apa tujuannya, tapi Anushka benar-benar akan melakukan itu. Anushka berjalan perlahan-lahan mendekat kearah Zoey.

     Suara yang cukup keras tercipta dari Anushka. Anushka hanya melihat Zoey yang terkapar dilantai kamarnya. Anushka benar-benar sudah memukul Zoey sahabatnya. Anushka kini mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sama dengan Zoey. Ingat, Anushka seorang designer. Dia bisa menciptakan pakaian apapun yang dia mau. Anushka tidak peduli dengan make-up dan perhiasan karena, wajahnya juga akan ditutup oleh Dupatta nya. Anushka keluar dari kamar dan dengan santainya, dia berjalan kearah althar diiringi dengan teman-teman Zoey. Suara kertakan dari api suci membuat suasana sepi itu menjadi cukup terdengar indah. Rai hanya melihat kearah si pengantin wanita tanpa curiga sama sekali. Rai berdiri dan memulai semua ritual. Rai tidak tau kalau yang ada dibalik Dupatta itu bukanlah Zoey tapi Anushka.

~~~

     Anushka terlihat sedih. Dia benar-benar ingin menikah dengan Rai tetapi tidak dengan cara begini. Mungkin jika Rai tidak menyadarinya, ada sisi bagus untuknya yaitu dia bisa menjadi istri Rai. Tetapi jika Rai menolaknya? dia bisa saja kena malu. Tapi jujur, dia melakukannya karena suatu alasan dimana nyawa Rai terancam dalam pernikahan itu. Jika Anushka tidak menikahi Rai, maka nyawa Rai dalam bahaya.

     Air matanya mengalir membasahi wajahnya. Dengan wajahnya yang terlihat biasa saja, dia menangis. Wajahnya tidak terlihat menangis ataupun marah, tetapi hanya wajah datar. DIa menangis saat pemutaran api suci sedang dilaksanakan. Rasanya dia seperti Rani Padmavati yang merelakan tubuhnya terbakar api untuk mengikuti suaminya yang meninggal, Rana Ratan Singh. Tapi itu bukan kisah cinta yang akan berakhir pada akhirnya dengan mudah. Dia sangat mencintai Rai. Jika ada kata lain dari 'sangat' maka dia akan menggunakannya. Tetapi kali ini, apa tindakannya bisa dibilang kelewatan dalam hal menggapai impian dan cinta sejatinya? tidak. Ini tidak berlebihan.

     Pemutaran api suci sudah selesai. Kini Rai berhenti atas instruksi pendeta. Kini, Rai hanya tinggal memberikan Sindoor didahi sang pengantin dan juga kalung suci pernikahan.

###


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang