THE FUTURE: 04

14 1 0
                                    

      Anushka, Rai dan Zoey pergi keruang makan. Disitu sudah ada Dhruv yang duduk dimeja makan dengan roti panggang ditangan kanannya. Mereka duduk berdampingan dan memakan sarapan yang sudah disiapkan. Disana, Anushka hanya memandang Rai yang sedang menyuapi Zoey. Mereka terlihat bahagia. Belum lagi, sebentar lagi mereka akan menikah. Anushka tidak dapat menduga bagaimana perasaannya jika Zoey dan Rai sudah menikah. Lagi-lagi dia menyesal kembali kepada Rai. Tapi tak ada hal yang harus disesalkan. Semua sudah terjadi. Sekarang, yang bisa dilakukan hanyalah 'menjalaninya'.


     Semakin lama, hari semakin panas. Anushka mulai tak nyaman dan meminta untuk pulang. Rai meng-iyakan dan Railah yang mengantarnya. Di dalam mobil, mereka hanya diam. Mereka hanya beradu pandang satu sama lain. Rai, juga hanya melamun dan terfokus pada jalanan. Anushka juga sedang sibuk dengan fikirannya. Dia terfikir untuk kembali pada Rai. Sudah berkali-kali dia menghilangkan pikiran masa lalu seperti itu tetapi entah kenapa, dia semakin mantap untuk mengambil kembali apa yang harusnya miliknya.

   "Anushka, aku harap kau tidak kemana-mana lagi." Ucap Rai tiba-tiba.

   "Apa maksudmu?"

   "Aku tidak ingin kau kemana-mana lagi Anushka. Jujur, tanpamu, setiap hal yang aku lakukan hanya membuatku teringat padamu."

   "Rai, aku tidak akan kemana-mana. Lagipula, aku sudah bertindak kekanak-kanakan dengan pergi dari masalah. Tapi tak masalah. Semuanya sudah terjadi."

   "Terimakasih Anushka. Aku percaya padamu."

     Perbincangan itu memang sedikit dalam. Dimana Anushka berusaha untuk mengutarakan perasaannya dan juga dimana Rai ingin agar Anushka tidak kemana-mana. Beberapa menit berlalu dan Anushka sudah ada diapartementnya. Tentu saja dengan petunjuk jalan dari Anushka. Anushka turun dari mobil Rai berjalan masuk kedalam apartnya. Memang ada perasaan sedikit menyakitkan dimana dia harus berpisah dari Rai. Tapi jika dia terus dekat dengan Rai, dia malah gerogi sendiri. Baiklah kali ini dia harus berusaha.

     Pagi itu Anushka melakukan aktivitasnya seperti biasa. Dia berolahraga dengan treadmill yang ada di apartnya. Dia juga melakukan serangkaian olahraga lain seperti yoga, push up, dan juga dance. Dia selalu melakukannya. Setelah itu, dia mandi dan sarapan. Hari itu dia akan pergi ke tempat kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya. Sebagai seorang designer, dia tidak pernah kehabisan ide untuk membuat model-model baru. Selagi sarapan, dia juga melanjutkan gambaran model victoria yang akan dipentaskan di kontes busana 2 minggu kedepan. Anushka kini melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11.30. Sebenarnya, dia tidak mungkin terlambat karena dialah bos nya. Tapi sebagai seorang pekerja, dia harus bisa mengatur waktu sebisa mungkin. Anushka sesegera mungkin menghabiskan sarapannya dan pergi kekantornya. Ya... setiap hari begitu. Sebagai seorang perkerja keras, dia harus bisa mengatur waktunya sebaik mungkin. Bahkan menurutnya, waktunya masih belum teratur dengan bagus. Biasanya, dia hanya bisa makan salad sebagai makan siang.

     Anushka mengatur segala urusannya dengan baik. Sebuah name tag dengan tali berwarna biru sudah dikenakan olehnya. Dia mengatur semua model yang akan tampil 2 minggu kedepan. Semua busana-busana mereka juga sudah siap. Semuanya cukup bagus. Bagi Anushka tak ada yang harus dikhawatirkan karena model-model itu juga sudah berpengalaman. Mereka berkeja sama juga dengan beberapa sponsor kecantikan. Setelah beberapa jam mengurus hal semacam itu, akhirnya Anushka memiliki waktu untuk istirahat. Siapa sangka hanya dengan melakukan pekerjaan, Anushka bisa melupakan bahwa kemarin dia bertemu dengan Rai. Dia hanya sibuk mengatur semua yang akan dilakukan. Belum lagi, urusan ditempat kerjanya. Inilah beberapa kesulitan yang belakangan ini Anushka hadapi. Tapi saat ini, dia berfikir untuk melakukannya dengan segenap hatinya. Semuanya jauh lebih baik dari pada dia harus berhadapan dengan Rai.

     Pagi yang baru muncul lagi. Dia harus mengerjakan pekerjaannya sepagi itu. Tapi dia tidak merasakan bosan. Sesekali dia menari dan membuat tubuhnya merasa kelelahan sendiri. Dia merasa bahagia saat peluh ditubuhnya mulai bercucuran dan nafasnya mulai ter-engah-engah karena alunan musik keras yang membuat tubuhnya mulai bergerak cepat mengikuti alunan musik pesta yang sedang diputarnya. Salah satunya lagu 'Ik Vaari Aa' yang membuatnya cukup bahagia. Nadanya membuatnya semangat dalam bekerja. Tetapi kadang-kadang dia malah mengingat pria yang belakangan ini menjadi masalahnya. Dia menggelengkan kepalanya berfikir bahwa dia tidak bisa kembali kemasa lalunya secepat itu. Dia harus bisa mendapatkan Rai dengan cara yang lebih dewasa.

     Setelah sekian lama, akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk pergi berpesta disebuah club. Dia memakai gaun mini berwarna hitam yang terlihat sempurna jika dipakainya. Dia menari dengan alunan musik yang cukup menyenangkan. Kebetulan, lagu yang diputar adalah 'The Breakup Song'. Sebuah lagu bertemu putus cinta yang cukup menyenangkan. Disitulah, semua perasaannya keluar. Dimana dia mengingat beberapa momen yang dia lalui bersama Rai. Jika mereka sudah mengalami hubungan spesial sebelumnya, mungkin perasaannya tidak akan mengganjal seperti ini dan dia tidak akan merasa tersiksa begini. Tapi kini, karena Rai yang terlalu asik dengan hubungannya dengan Zoey, Anushka lah yang merasa tidak diperdulikan. Bisa saja mereka hanya menjadi sahabat tetapi dengan sikap Rai yang tidak bisa membagi waktu antar Anushka dan Zoey membuatnya iri. Zoey lah yang menjadi terpenting bagi Rai.

Kuchh din to rona dhona bumper kiya
aur phir delete uska number kiya
aansoo jo sookhe seedha parlor gayi
parlor mein jaake shampoo jamkar kiya

     Lirik itulah yang membuat Anushka cukup senang dengan lagu itu. Aneh memang. Padahal, Anushka tidak bepacaran dengan Rai tetapi kenapa kata putus jauh lebih tepat untuknya? sudahlah. Saat ini, dia hanya ingin menari sambil mencerna setiap arti dari lagu-lagu itu. Aneh juga baginya sebuah lagu India diperdengarkan disalah satu club di London.

///

     Pagi yang indah kembali lagi. Anushka terbangun karena sinar dari balik jendela. Dia cukup lelah setelah berpesta kemarin. Walau begitu, dia tetap terbangun dan memulai rutinitasnya. Kali ini, dia tidak ingin datang ke catwalk. Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya dikantornya. Tetapi dia rasa, hal itu adalah ide yang buruk. Klien yang datang ada bermacam-macam. Mereka ingin gaun untuk pesta, pertunangan, atau juga untuk acara kampus mereka. Tetapi kali ini yang membuatnya berfikir bahwa idenya buruk adalah kedatangan Rai dan Zoey ketempat kerja Anushka. Awalnya Anushka menyambut mereka karena dia mengira mereka hanyalah tamu biasa. Tapi tidak. Mereka orang-orang spesial yang sudah membuat hatinya hancur. Dan kini, pasti mereka akan menyiapkan pakaian pernikahan mereka. Anushka hanya tersenyum manis kepada mereka dan mematikan musik yang dari tadi diputar di Handphonenya.

   "Anushka? kau bekerja disini?" Tanya Zoey yang tampak terkejut melihat Anushka yang duduk dibalik meja kerja.

   "Ya begitulah. Aku seorang designer." Jawab Anushka.

   "Wow... Rai, ternyata sahabat kita menjadi seorang designer. Aku bangga padamu."

   "Terimakasih Zoey. Tapi apa yang mengundang kalian kesini?" Tanya Anushka.

   "Tentu saja pakaian pernikahan kita." Jawab Rai.

   "Oh pernikahan. Tentu saja!"

   "Kau kenapa?" Tanya Zoey yang melihat wajah Anushka. Dia membaca wajahnya dan sepertinya Anushka terlihat tidak suka.

   "Tidak apa-apa. Aku hanya tidak bisa menduga kalian akan menikah secepat ini. Maksudku, kita terakhir kali bertemu saat itu saat kita masih sekolah. Dan kurasa, kita sudah sangat dewasa. Nanti kalian akan memiliki anak dan berkeluarga. Kurasa masa-masa sekolah tidak selama itu."

     Zoey tertawa kecil dengan ucapan Anushka. "Kau benar. Aku harap kita semua masih sekolah." Jawab Zoey. Rai juga ikut tertawa mendengarnya.

   "Baiklah, ayo kita lihat-lihat pilihannya." Jawab Anushka memotong eye contact yang sedang terjadi antara Zoey dan Rai. Dia tidak pernah suka melihat mereka.

###

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang