THE FUTURE: 07

9 1 0
                                    

     Malam hari sudah datang. Rai semakin panik karena Zoey belum pulang juga. Padahal Zoey bilang bahwa dia akan pulang pukul 3 sore. Rai juga meminta bantuan Dhruv dan yang lainnya untuk mencari Zoey tetapi tak ada yang tau. Bahkan mereka juga tidak paham dengan kronologi kejadiannya. Rai hanya dapat berdoa agak Zoey tidak tersakiti dimanapun dia berada. Rai keluar dari apartnya dan mengendarai mobilnya menuju tokoh dimana Zoey pergi tadi. Rai bahkan sempat menanyai penjaga tokoh itu tapi tidak ada yang tau kemana dia. Seketika, dia memiliki ide. Dia berjalan kejalan yang kemungkinan besar Zoey lewati.

   "Rai, bayangkan kau adalah calon istrimu. Kau akan kemana Rai?" Rai sempat berfikir sebentar. "Ah, udaranya panas sekali. Aku tidak menyukai udara panas! oh iya, disebelah sana kelihatannya cukup sejuk. Aku akan kesana dan memotong jalur. Aku Zoey dan aku suka sok tau dalam memilih jalan. Aku tak mau Rai mengantar atau menjemput ku padahal aku sendiri tidak tau jalan dasar Zoey bodoh!" Ya, lama kelamaan dia menggerutu. Tapi dia mendapat gambaran andai dirinya adalah Zoey, dia akan melewati taman yang terlihat sepi dan sejuk itu.

   "Zoey!" Rai berteriak mencari Zoey. Dia rasa, percuma jika dia berteriak memanggil nama Zoey. Karena bagaimanapun, disitu tak ada siapapun. Tetapi walau tak ada siapapun, dia menemukan sebuah cincin yang tergeletak diaspal. Dia mengambilnya dan memperhatikan baik-baik cincin itu.

      'Rai'. Itulah nama yang ada pada cincin tersebut. Rai semakin yakin bahwa itu adalah cincin milik Zoey. Lagipula, tak ada nama Rai lain kalau bukan dia. Rai geram. Dia sangat membenci orang yang menyulik Zoey calon istrinya. Dia bahkan berfikir untuk memukul orang itu berkali-kali. Entah siapa dan apa tujuannya, Rai tidak akan mengampuni orang itu. Tapi tiba-tiba, Rai kepikiran sesuatu. Dia mengambil handphonenya dan menelfon seseorang.

   "Halo Anushka? ini aku Rai. Apa kau tau dimana Zoey?"

   "Aku tidak tau apa-apa. Jangan tanya aku dan jangan bicara padaku." seketika telfon pun ditutup. Rai hanya dapat menghela nafas mendengar jawaban dari Anushka yang lebih terkesan tidak peduli. Kenapa begitu? bukannya, Zoey sahabatnya sedang dalam bahaya? Atau karena Rai yang menelfonnya? entahlah. Hanya Anushka yang tau apa maksud dari sikapnya.

///

     Sudah 2 hari Zoey menghilang. Tidak ada yang tau kemana. Bahkan polisi sudah ikut turun tangan. Mafia yang super hebat pun tidak dapat menolong Rai. Rai semakin rindu dengan Zoey. Kemana dia berada, dia berharap Zoey baik-baik saja. Rai terkadang menitihkan air matanya. DIa berfikir bahwa dia sudah kehilangan sahabat sekaligus hidupnya itu. Jika dia mendengar kabar buruk bahwa Zoey tiada, mungkin dia juga akan ikut menemani Zoey. Rai jadi terfikir akan Anushka. Anushka bahkan tidak khawatir. Rai bahkan ingat dengan jelas kekhawatiran Anushka dulu jika ada yang menyakiti Zoey. Bahkan Rai berfikir bahwa Anushka jauh lebih dewasa dibanding Zoey. Jika mereka berdua adalah adik dan kakak, maka Anushkalah kakaknya. Selagi dia berfikir, tiba-tiba saja, bel berbunyi. Sedang ada banyak orang diruang tamu. Orang-orang itu adalah segerombolan kelompok ayahnya. Rai langsung berlari keluar dan membukakan pintu. Rai terkejut. Dia tidak mengerti apa yang terjadi tetapi Zoey ada pada Anushka. Rai langsung memeluk Zoey. Semua yang melihatnya juga terkejut. Kenapa Zoey ada pada Anushka? dan kenapa Anushka berbohong? apa ini rencana mereka?

   "Kau kemana saja?!" Tanya Rai dengan kesalnya.

   "Seseorang menculikku." Jawaban singkat dari Zoey yang masih berada dipelukkan Rai. Semua orang menunjukkan wajah tenang mereka. Anushka masuk kedalam dan menutup pintu apart Rai.

   "Aku yang menculiknya." Ucap Anushka. Rai langsung melepaskan pelukannya dan langsung menatap Anushka yang tengah berdiri dengan gaya sombongnya.

   "Kenapa?" Tanya Rai lirih. Dia bahkan tidak menyangka sahabatnya akan melakukan hal itu.

  " Apa kau tak suka?"

   "Kau bertanya? menurutmu apa jawaban ku? apa semua ini karena upacara Sangeet itu? dengar Anushka, jika kau membenciku, kau bisa membunuhku sekarang! tetapi dia Zoey. Sahabatmu, orang yang dulu dekat denganmu, calon istri ku."

   "Ini bukan soal kau ataupun Zoey. Ini soal cinta. Aku mencintaimu Rai. Aku menaruh harapanku kepadamu setelah bertahun-tahun. Aku memiliki perasaan yang kuat kepadamu. Semua perhatian dan rasa sayang yang kau berikan kepadaku membuatku tidak bisa menolak kenyataan bahwa aku mencintaimu. Aku masih mencintaimu. Kau pikir bahwa aku sudah tidak mencintaimu? kau salah. Selama ini kau melupakannya. Aku tergila-gila akan dirimu. Tapi sedikit saja, kau tak bisa membalas perasaanku." Ucap Anushka lirih. Mata Rai juga mulai menjadi berkaca-kaca. Lagi-lagi dia berhasil dibuat sedih oleh seorang wanita dengan wajah polos yang dia lihat dulu.

   "Jangan pernah tunjukkan wajahmu dihadapanku lagi. Atau, aku akan membunuhmu." Jawaban dari Rai kali ini cukup serius. Semua orang cukup tersentak dengan apa yang Rai katakan.

   "Perlakuanmu sebagai seorang prajurit sungguh lah tak pantas. Menyerang didepan dan bersembunyilah dibelakang. Bukan menyerang didepan sekaligus menyerang dibelakang. Jika kau sedang dimasa lalu, maka kau tidak pantas menjadi seorang prajurit untuk negerimu." Ucap Ali tiba-tiba. Masih ingat diakan?

   "Suara dari pedang seorang prajurit yang berperang untuk tempat atau negerinya akan bergema kencang dan akan diingat untuk bertahun-tahun. Sebuah luka juga akan selalu menjadi sebuah luka walau sudah dilupakan bertahun-tahun." Jawab Anushka seraya berjalan perlahan ke arah Ali. Setelah selesai dengan kalimat mereka berdua, Anushka pun pergi meninggalkan semua orang yang ada disitu. Kali ini, dia kalah sekaligus dipermalukan oleh orang banyak. Tapi tidak untuk satu orang.

###

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang