Goodbye?

439 50 5
                                    

Ujian masuk universitas sudah semakin dekat. Semua siswa-siswi tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan berbagai strategi yang mereka punya. Beberapa siswa-siswi juga semakin rajin mengunjungi perpustakaan, namun memang masih ada juga yang sering melipir ke kantin sekolah. Baekhyun merasa kesal disaat seperti ini, ia tidak dapat menikmati ketenangan perpustakaan padahal semua orang tahu jika perpustakaan bukanlah kantin tempat mengobrol ria. Akhirnya Baekhyun tidak jadi mengunjungi perpustakaan hari ini, ia memilih ke ruang musik untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan bahasa inggris siang nanti.


Baekhyun menemukan Taeyeon yang sedang duduk dilantai ditemani setumpuk kertas, saat dirinya membuka pintu ruang musik. Baekhyun sudah kepalang tanggung, ingin keluar dari sana namun tak enak hati karena sudah tertangkap basah oleh kedua mata Taeyeon. Gadis itu tersenyum menyambut Baekhyun. Jantung Baekhyun berdegup kencang ketika menerima senyuman itu, jika dirinya es sudah dipastikan ia sudah mencair.

"Nuna, apakah aku mengganggu waktumu? Ah, sebaiknya aku mencari tempat lain." Ucap Baekhyun saat matanya melihat Taeyeon yang sepertinya sedang sibuk. Dengan cepat Taeyeon menggeleng. Baekhyun melangkahkan kakinya untuk duduk disamping Taeyeon dengan perasaan yang tak karuan.

"Apa yang sedang kau kerjakan,nuna?" Tanya Baekhyun mencoba untuk membuka obrolan dengan gadis disampingnya. Ini untuk pertama kalinya ia dan Taeyeon mengobrol berdua, biasanya akan ditemani Chanyeol— si obat nyamuk.

"Eum, aku sedang menyiapkan sesuatu," Jeda Taeyeon, ia berpikir ulang untuk menceritakan ini pada Baekhyun. "Baek, berjanjilah padaku untuk tidak mengatakan ini pada siapapun."

"Janji apa yang harus kujaga?" Kata Baekhyun penuh tanya.

"Aku akan pergi. Aku akan meninggalkan Seoul dan juga Korea untuk waktu yang lama. Belum ada yang tahu tentang ini, jadi ku mohon jangan beritahu siapapun. Biarkan aku yang akan memberitahu mereka langsung."

Baekhyun diam seribu bahasa. Baru beberapa bulan atau mungkin minggu ia bertemu dengan Taeyeon dan bercengkerama dengan gadis itu, lalu gadis itu mengatakan bahwa dirinya akan pergi untuk waktu yang lama. Baekhyun tak mampu berkata apapun saat Taeyeon meminta Baekhyun untuk berjanji padanya, mulutnya terlalu kelu untuk mengatakan satu kata itu. Dirinya hancur, ia menyukai gadis itu dan sudah pada tahap mencintai. Haruskah ia bertahan untuk waktu lama? Mungkin bisa, namun bagaimana dengan gadis itu? Apakah ia juga mempunyai rasa yang lain untuknya?

"Baekhyun?" Tanya Taeyeon saat Baekhyun tak meresponnya. Kesal dengan diamnya Baekhyun, Taeyeon pun mencubit pipi kanan Baekhyun dengan penuh kasih sayang.

"Awwww," Baekhyun meringis pelan. "Nuna, kau?"

"Kau tidak meresponku,Baek. Ya sudah aku beri kau satu cubitan kasih sayangku."

Gadis didepannya itu sebentar lagi akan menghilang dari pandangannya, Baekhyun akan merindukan semua ekspresinya.

"Kau diam lagi,Baek."

"Hehehe maafkan aku nuna. Iya aku berjanji tidak akan membocorkan rahasia ini terutama pada Chanyeol."

Taeyeon mengangguk mantap lalu melanjutkan aktifitasnya yang tadi tertunda. Baekhyun juga kembali berkutat dengan buku catatannya walaupun pikirannya memang sedang melanglang entah kemana.

.

Baekhyun keluar kelas dengan perasaan campur aduk, bukan karena ia takut nilai ulangan bahasa inggrisnya turun tapi ini tentang Taeyeon. Jika memang benar Taeyeon akan pergi, berapa lama lagi ia dapat melihat wajah cantik gadis itu sebelum ia pergi?

Pulang sekolah Baekhyun mampir ke kelas Jisoo untuk mengajaknya pulang bersama lebih tepatnya untuk menghibur dirinya. Baekhyun berdiri bersandar disebelah pintu ruang kelas Jisoo dengan headset yang terpasang dikedua lubang telinganya. Pintu itu mulai terbuka, satu persatu penghuni kelas itu keluar berhamburan.

CoincidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang