Part 1

123 14 4
                                    

Nabila_ : Yah.. Padahal aku kangen sama kamu.

Galiharis_ : Yaudah, sih. Kalo aku balik ke Indonesia juga aku kasih tau kamu. Gak sabaran banget.

Nabila_ : Iya-iya, maaf.

Galiharis_ : Kamu gak tau aku sibuk? Kamu emang maunya dingertiin terus. Gak pernah ngertiin alu.

Nabila_ : Iya maaf. Ya udah, kamu jangan lupa makan, ya.

Galiharis_ : Aku bukan anak kecil lagi. Tanpa kamu ingetin juga aku udah tau.

Nabila_ : Iya-iya aku minta maaf.

Read.

Nabila menghela napasnya sejenak. Ia meletakkan ponselnya diatas nakas. Ia mengambil album foto di dalam laci nakas.

Nabila melihat beberapa lembar foto didalamnya.

"Kamu kenapa berubah, sih?" Gumam Nabila sambil mengelus foto Nabila dengan Galih.

Nabila memeluk album foto itu. Matanya memanas, sebenarnya apa yang membuat Galih berubah derastis?

"Semenjak kamu pindah ke Paris, kamu berubah serastis gini. Sebenarnya apa yang bikin kamu berubah?" Katanya sambil memeluk album foto tersebut.

"Bil, liat deh. Ada kucing lagi ena-ena" Galih menunjuk ke kanan Nabila. Nabila langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Galih.

Galih sudah siap tertawa sekencang-kencangnya.

"Mana? Gak a--

"Ih Galih.. Kan hidung aku jadi kotor" Nabila mencebikkan bibirnya.

Galih terbahak-bahak melihat hidung Nabila yang penuh dengan es krim dan melihat ekspresi Nabila.

Nabila mencolek pipi Galih dengan es krim.

"Wah curang ya, kamu" mata Galih menyipit. Nabila hanya menyengir kuda saja.

Galih juga mencolek pipi Nabila dengan es krim. Aksi colek mencolek es krim terjadi hingga wajah mereka lengket dan kotor.

"Foto, yuk. Mumpung kita lagi jelek" ajak Galih sambil mengeluarkan ponselnya dari jaketnya.

Mereka berfoto. Nabila dengan gaya menjulurkan lidahnya sambil mengedipkan satu matanya. Dan Galih yang menjulurkan lidahnya sambil membuat matanya menjadi jereng.

"Habis cuci muka, kita liat matahari tenggelam, ya" kata Galih sambil menyelipkan rambut Nabila ke belakang telinganya. Dan Nabila mengangguk.

Setelah beberapa menit Galih dan Nabila mencuci muka, mereka duduk di bangku depan danau.

"Galih" panggil Nabila. Galih menoleh kearah Nabila.
"Apa kamu bakal ninggalin aku setelah temen-temen aku?" Tanya Nabila sambil melihat danau.

"Kamu ngomong apa, sih? Ya enggak, dong. Aku gak kayak mereka kok" katanya sambil tersenyum ke arah Nabila.

"Aku cuma takut kamu bakal ninggalin aku kayak mereka. Aku gak mau kehilangan orang yang aku sayang" ucap Nabila lirih.

"Bil, tatap aku. Aku janji gak akan ninggalin kamu, bagaimanapun kondisinya" ucap Galih sambil berusaha meyakinkan Nabila.

Nabila terdiam, ada firasat lain mengatakan bahwa Galih tidak sepenuhnya berjanji. Ia tidak yakin bahwa Galih tidak akan meninggalkannya dalam kondisi apapun.

"Bil?" Panggil Galih. Galih menggenggam tangan kanan kanan Nabila, dan meletakannya di dada kiri Galih.

"Bil, kamu rasain gak degupan jantung aku?" Tanya Galih. Nabila mengangguk.

Make Me Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang