Part 3

73 8 0
                                    

"Sejak kapan lo punya kakak?" Tanya Dafa sambil menyipitkan matanya.

"Sejak..." Nabila menggantungkan kalimatnya.

"Kapan?" Tanya Dafa penasaran.

"Sejak waktu gue tinggal di Bandung. Waktu gue masih SD kelas 5, kakak gue udah SMP kelas 3, karna dia dari kecil suka banget sama anime-anime gitu, dia jadi jago bahasa Jepang, disekolahnya juga dia pinter banget, jadinya dia dapet beasiswa buat sekolah di Jepang" ujar Nabila.

Nabila menghela napasnya sejenak. "Terus dia kecelakaan pesawat waktu lagi mau berangkat ke Jepang" Nabila menjadi sedih mengingat kakaknya.

Dafa prihatin mendengar ucapan Nabila. Ia sangat merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang ia sayang untuk selamanya.

"Bil" panggil Dafa.

"Hm?"

"Galih masih belum juga ada kabar?" Tanya Dafa. Nabila menggeleng pelan.

"Coba lo hubungin duluan"

"Nomor dia gak aktif, Daf" lirih Nabila.

"Ya udah, lo tunggu aja sampe kapan dia kayak gitu sama lo. Gue pulang dulu" Dafa bangkit dari sofa.

"Jangan kemaleman istirahatnya. Kalo lo sakit nanti gue kangen gimana" Dafa terkekeh sambil mengacak rambut Nabila. Nabila terkekeh, dan mengantar Dafa sampai di ambang pintu.

🍃🍃🍃

Nabila melirik jam tangannya. Sudah pukul 06.50 Dafa belum juga menjemputnya, ia menghubungi Dafa beberapa kali, namun tak ada jawaban sama sekali.

Ponsel Nabila bergetar.
Badak sumbu is calling... Buru-buru Nabila mengangkatnya.

"Hal--

"Bil, sorry, ya. Gue gak sekolah dulu hari ini" Ucap Dafa dengan suara seraknya.

"Lho? Kenapa?" Tanya Nabila dengan nada panik.

"Gak apa-apa. Gue cuma sedikit gak enak badan aja. Hehe" Dafa terkekeh.

"Iya, deh. Nanti pulang sekolah gue langsung kerumah lo" katanya sambil memutuskan sambungan teleponnya.

Nabila segera berjalan untuk mencari taksi.

🍃🍃🍃

Mata Nabila menyipit melihat seseorang perempuan yang sedang melihat papan mading. Nabila langsung berjalan cepat untuk menghampiri perempuan itu.

"Disa" panggil Nabila sambil menepuk pelan bahu kiri perempuan itu. Perempuan yang bernama Disa itu langsung menengok ke arah Nabila.

"Nabila? Lo Nabila kan? Ah Nabila!!!" Pekik Disa sambil memeluk Nabila.

"Lo sekolah disini?" Tanya Nabila sambil melepaskan pelukannya. Disa mengangguk cepat.

"Lho? Kenapa? Bukannya lo masih ada 1 tahun lagi buat sekolah di Paris?" Tanya Nabila.

"Gue gak betah. Hehe" Disa terkekeh pelan.

"Nabila" panggil Salma dan Dini.

"Hai"

Salma dan Dini saling bertukar pandang. Bingung melihat orang asing didepannya ini.

"Oh. Sal, Din. Kenalin, ini Disa. Sahabat gue yang sekolahnya bareng sama Galih waktu itu" ucap Nabila.

"Salma"

"Disa"

"Dini"

"Disa" Ucap Disa sambil mengeluarkan headphone-nya.

Make Me Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang