Part 10

44 4 0
                                    

Hari ini Nabila minta ditemani Dafa untuk membeli novel baru. Nabila sibuk mencari novel yang ia ingikan, sedangkan Dafa terus mengamati Nabila dari belakang.

"Kayaknya lo harus beli dan baca buku ini" ucap Dafa sambil menunjukkan buku senam yoga.

"Biar apa?" Tanya Nabila sambil mengangkat kedua alisnya.

"Biar lo gak gendut lagi" kekeh Dafa sambil meletakkan kembali buku senam tersebut. Nabila menyipitkan matanya dan langsung memukul lengan Dafa. Dafa terkekeh geli melihat ekspresi Nabila.

"Udah, yuk" Nabila berjalan dahulu ke kasir untuk membayar novel yang ia beli.

Setelah beberapa menit, Dafa dan Nabila berjalan menuju parkiran.

"Lo mau gue ajakin ke suatu tempat gak?" Tanya Dafa.

"Kemana?"

"Tapi mau, kan?" Tanya Dafa.

"Hm. Boleh deh" Nabila mengangguk antusias.

Nabila naik motor Dafa dan segera melaju ke suatu tempat yang tak jauh dari toko buku.

Setelah beberapa menit sampai, Nabila turun, matanya berbinar melihat begitu banyak jajanan. Surga dunia. Gumam Nabila.

"Gimana? Seneng gak lo kesini?" Tanya Dafa sambil menaik-turunkan alisnya. Nabila mengangguk antusias.

"Sini ikut gue" ajak Dafa sambil menarik lengan Nabila.

"Duduk disini" ucap Dafa.

"Bu, es kepalnya 2, ya. Yang satu topingnya lengkap, satu lagi pakai keju aja" pesan Dafa kepada ibu-ibu penjual es kepal.

"Lo tau tempat ini darimana?" Tanya Nabila sambil melihat orang lewat.

"Dulu gue sering kesini, tapi suasananya gak seramai ini, dan gak sebanyak ini jajanannya" jelas Dafa.

"Mas, ini es nya" ibu-ibu memberikan dua cup besar berisi es kepal.

"Nih, cobain, pasti lo suka" ucap Dafa.

Nabila tidak suka makan disini, akhirnya Nabila mengajak Dafa untuk mencari tempat duduk yang enak.

"Disini aja" Nabila duduk di bangku yang empuk, dan matanya berbinar melihat tembok dengan wallpaper doodle.

Sambil memakan es kepalnya, Nabila bercerita tentang bagaimana kesehariannya dengan Galih.

Dafa melihat Galih sedang merangkul Disa. Ia masih bertanya apakah itu Galih dan Disa atau bukan.

"Bil, itu Galih bukan, sih?" Tanya Dafa sambil menunjuk ke suatu kedai makanan.

"Oh, iya. Sebentar" Nabila berlari untuk menghampiri Galih. Ia berdiri dibelakang Galih dan Disa untuk menangkap percakapan mereka saat ini.

"Sayang, kamu mau pesan apa?" Tanya Disa.

"Hm.. Aku steak kentang aja deh, sayang" jawab Galih.

Air mata Nabila sudah tak bisa ia tahan lagi sejak lama, ia sudah terlalu sabar untuk menahan semuanya.

"Oh, jadi gini kelakuan kamu" ucap Nabila dengan suaranya yang bergetar. Disa dan Galih menoleh ke arah sumber suara.

"Eh? Sayang" sapa Galih

"Gak usah sok manis didepan aku. Ternyata benar dugaan aku selama ini" ucap Nabila yang masih dengan suara getarnya.

"Dugaan apa sayang?" Tanya Galih yang pura-pura tidak tau.

"Kamu jadian sama Disa. Yakan?" Tanya Nabila sambil menyeka air matanya dengan kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Make Me Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang