💞 13

471 58 0
                                    


Seungwan yang merasa salah satu barangnya hilang terlihat panik. Ia membongkar seluruh kopernya namun tak juga menemukan barangnya yang hilang

Seluruh isi dalam kopernya sudah berhamburan kemana mana sampai ruang tamunya seperti habis terkena badai karena tak menemukannya di dalam koper ia memeriksa tasnya

Namun alangkah terkejutnya ia tak menemukan tas miliknya ia kembali mencari dan baru ingat mungkin tasnya tertinggal di mobil atasannya

Ia ingin menelepon yoongi namun ponselnya tak ada dan seungwan tak hapal nomor handphone atasannya itu buku kecil catatan nomor telepon pun ada dalam tas itu.. Seungwan merasa gelisah Alhasil ia tak bisa berbuat apa-apa sekarang

Mau menelepon pun percuma jika kerumahnya pun juga seungwan tak tau alamat atasannya lagi pula hari sudah malam tak mungkin jika seungwan harus mencari alamat atasannya malam-malam. Seungwan tambah frustasi

Ia jalan dengan gontai menyeret keduakalinya kedalam kamar serasa malas, bingung, dan gelisah bagaimana caranya ia bisa tahu apakah barangnya itu ada di atasanya atau bukan

Belum sampai pintu kamarnya tiba-tiba langkahnya terhenti

Astaga bodoh sekali kenapa aku tak menelpon pak kim saja bukan kah ia yang merapihkan barang-barangku tadi mungkin ia tahu

Ia berlari sekuat tenaga menuju nakas di dekat sofa ruang TV nya segera ia mengangkat gagang telepon dan menghubungi pak kim.. Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya terdengar suara juga dari seberang sana

"Hallo. Maaf anda siapa?. "

"Oh.. Hallo pak kim ini aku seungwan"

"Oh nona maaf saya tidak tahu kalau ini nona.. Karena nomernya baru nona"

"Tidak apa-apa pak kim aku hanya ingin bertanya.. Apakah saat pak kim membereskan barangku saat pulang kemarin bapak melihat tas kecil yang waktu itu pak"

Pak kim nampak berpikir sejenak
"Oh yah nona tas itu kemarin hampir jatuh jadi aku meletakannya di tas anda yang lebih besar saat anda pergi ke toilet bandara kemarin.. Memangnya kenapa nona" tanya pak kim

"Aahh.. Tidak aku hanya bingung mencari nya saja pak. Baiklah terima Kasih pak kim"

"Baik nona"sbungan telepon antara mereka terputus

Ternyata dugaannya benar tas itu tertinggal di mobil atasanya ia merasa bingung harus bagaimana ia tak mempermasalahkan tasnya yang tertinggal yang ia permasalahkan bagaimana jika kalung pemberian ibunya hilang

"Kalaung itu jangan sampai hilang.. Itu kenangan terakhirku bersama ibu kalau kalaung itu hilang bagaimana caranya aku menemukan orang yang sudah membantu hidupku dan ibuku "

Seungwan menghempaskan badanya keatas kasur terdengar dari nafasnya yang ia hembuskan sedikit kasar karena raa gusar yang ia rasakan.. Mungkin besok ia akan bertanya pada atasannya nanti

.
.

.

Yoongi yang sedang mengendarai mobilnya tengah memandang lurus kedepan pikirannya melayang mengingat ucapan dari pak kim sore tadi sebelum kembalinya mereka ke seoul

Ucapan pak kim sukses membuat pikiran yoongi untuk berpikir keras.. Apakah ia harus mempercayainya atau ia harus menyelidiki semua itu dengan jelas agar tak membuatnya gelisah

Yoongi menatap jalan didepannya sambil mengendarai mobilnya namun ia kehilangan fokus samapi samapi ia tak memperhatikan jika kini ia hampir menabrak trotoar jalan.. Seketika itu pulalah ia mengerem mendadak

Ia mengatur nafasnya karena syok yang baru saja ia terima.. Nafasnya nampak memburu degup jantungnya berpacu lebih cepat

"Ya tuhan.. Ini semua karena ucapan pak kim dan gadis itu.. Huhh sampai aku nyaris mati di sini.. (Yoongi menundukan kepalanya ke atas setir mobil) tapi apa mungkin semua itu benar..??.. Haahhh aku bisa gila karena memikirkan hal ini"

Pertukaran JIWA & RASA (WenGa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang