.
.
.
.
.Ke esokan harinya
Wendy yang sudah di perbolehkan pulang sekarang tengah bersiap-siap merapihkan barang bawaannya yang di bantu hanna. Ya semenjak wendy masuk rumah sakit hanna lah yang menjaga dan membantu keperluan wendy
"Apa sudah semuanya kau bereskan.. Tidak ada yang tertinggalkan" tanya hanna
"Ya sudah semua lagi pula aku tak membawa barang banyak" jawab wendy
"Baguslah.. Hehee" hanna hanya ketawa ringan
"Kenapa kau tertawa.. Kau membuatku takut saja" wendy memandang hanna dengan aneh karena temannya itu tertawa tanpa sebab
"Sepertinya aku harus berterima kasih padamu kali ini wen.."
"Kenapa.?" tanya wendy heran
"Kau tau karena kaulah akhirnya aku bisa rehat sejenak dari pekerjaanku yang menggunung itu.. Terlebih sebentar lagi ulang tahun perusahaan.. Pasti akan sangat sibuk sekali. Tapi berkat kau aku bisa libur 2 hari.. Senangnya" hanna terlihat gembira
"Ya walaupun harus menjagamu juga, tapi tak apa aku tetap senang.. Hehee" lanjut hanna
Wendy yang mendengarnya hanya tertawa kecil karena tingkah hanna yang terlihat sangat bahagia.
Saat wendy tengah memasukan buku novelnya ia terkejut setelah mendengar ucapan hanna. Bagaimana tidak ia mengatakan bahwa bosnya swmalam datang ke ruangannya, tapi ia tak lantas percaya begitu saja dengan perkataan hanna
" sungguh wendy aku mengatakan yang sebenarnya. Tuan min memang datang semalam ke sini aku berani sumpah, walaupun aku melihatnya dari jauh tapi mataku ini masih sehat yah.. Aku masih bisa membedakan yang mana bosku atau orang lain.. Terlebih ia sangat tampan, hanya orang bodoh yang tak bisa membedakannya"
"Tapi untuk apa dia kesini"
"Jangan tanya padaku aku juga tak tau.. Mungkin memang benar rumor yang beredar selama ini"
"RUMOR" tanya wendy
"Iya rumor. Ada sebuah rumor yang beredar di kantor tentang kalian."
"Tentang kami..? Apa maksudnya.?" tanya wendy penasaran
"Itu.. Emm sebaiknya kau tidak tau"
"Cepat bilang hanna" wendy menghampiri hanna
"Baiklah.. Tapi kau janji jangan marah, terkejut apalagi sampai pingsan ok"
"Cepat hanna" wendy memutar matanya karena kesal dan ia terlihat tak sabaran ingin mendengar rumor apa yang sedang beredar di kantornya.
"Itu.. Ada rumor mengatakan bahwa kau dan bos sedang berhubungan kau tau maksudku kalian sedang berpacaran.."
"Apaaa" wendy terkejut dan terduduk di kasur pasiennya
"Tidak mungkin.. Bagimana rumor itu bisa ada" wendy terlihat tak percaya
"Emmm..belum lama ini setelah kalian kembali dari perjalann bisnis kalian.. Awalnya aku tak menghiraukannya tapi gosip itu akhir akhir ini semakin nemanas.. Terlebih saat tauan menggendongmu beberapa hari yang lalu saat kau pingsan. Kau tau selama aku kerja di MCP aku tak pernah melihat ataupun mengetahui kalau bos kita bisa sehangat itu pada siapa pun.." tutur hanna
"Aku tak berani bertanya padamu aku takut kau tersinggung. Tapi apa gosip itu benar wendy" lanjut hanna bertanya
"Apa kau gila.. Mana mungkin aku dan bos memiliki hubungan, kami hanya bawahan dan atasan saja tak lebih" jelas wendy
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertukaran JIWA & RASA (WenGa)
Fanfiction-00- pernahkah kalian bayangkan bagaimana jadinya jika kalian memiliki tubuh.. tetapi jiwa & perasaan yang ada pada tubuh kalian itu MILIK ORANG LAIN..?? itulah yang saat ini Son seungwan (Wendy) rasakan.. jiwa & perasaan nya bisa dirasakan oleh M...