chapter-9

2.7K 150 1
                                    

Dengan kecepatan tinggi Arletta pergi meninggalkan pemakaman tersebut.
Meskipun hatinya sudah sedikit tenang tapi itu tidak menjamin emosinya reda.

Tangisnya semakin menjadi
"Kenapaa!! Kenapa sesakit ini? Setelah gue liat dia di instagram trs tiba-tiba dia ada disamping gue, sebenarnya apa sih rencana dia." Ucapnya dengan keras

"Mungkin memang benar, Air mata ini menceritakan kisahnya sendiri." Ucapnya dalam hati.

Fikirannya mulai mengosong dan lamunan mulai menghantui otaknya namun kecepatan tinggi terus melaju sampai akhirnya

Tiiiiinnnnnnnnnnn

Bruakkkkk

Mobil yang Arletta kendari hampir menabrak kendaraan lain sampai akhirnya ia langsung banting stir dan menabrak pohon pinggir jalan.

Arletta yang kini dibawa kerumah sakit terdekat oleh beberapa orang yang menolongnya

Ruang mawar 195

Gelap namun tiba-tiba semua menjadi terang disebuah taman dengan semuanya menggunakan putih-putih

"Ayah.." ucap Arletta yang kemudian memeluk ayahnya dengan begitu erat

"Aku kangen banget sama ayah." Ucapnya sambil merintikan air matanya

"Ayah sudah disini, kamu ga boleh sedih. Kalo kamu sedih ayah juga ikut sedih." Ucap ayahnya sambil mengusap rambut belakangnya

"Aku ga sedih, aku seneng bisa ketemu ayah." Ucapnya sambil melepas pelukannya dan menatap mata ayahnya

"Tapi hati kamu masih kecewa terhadap apa yang kamu rasa. Nak, ini memang berat. Hari-hari tampak begitu gelap, tapi kamu harus tau bahwa kehidupan akan terus berlanjut." Ucap ayahnya dengan tatapan lembut

"Biarlah kamu sayang sama dia walaupun dia sayang sama yang lain." Ucapnya lagi

"Tapi ayah taukan, selama ini aku baru pertama kali merasakan jatuh cinta setelah ayah. Tapi kenyataannya ini bertolak belakang dengan harapan ku yah." Ucap Arletta dengan nada sedih

"Ayah tau, kata-kata memang sulit dijelaskan untuk menyatakan kamu cinta dia tapi kamu perlu tau bahwa cinta sendiri bukanlah cinta yang wajar." Ucapnya dengan lembut

"Makasih yah, kata-kata ga bisa menjelaskan rasa rinduku padamu. Aku sayang ayah." Ucap Arletta bertubi-tubi

"Sekarang saatnya kamu pergi, ini bukan dunia mu." Ucap ayahnya sambil tersenyum

"Maksud ayah? Aku mau sama ayah aja." Ucap Letta menatap ayah bingung

"Kamu ga seharusnya disini. Kembali lah nak. Ayah juga sayang sama kamu." Ucap ayahnya

Semuanya mulai mengelap dan terdengar suara alat rumah sakit di kupingnya

Perlahan Arletta membukakan matanya, terasa sakit di kepala dan beberapa bagian tangan dan kaki

"Aku dimana?." Ucap Arletta dengan pelan

"Kamu sudah sadar? Kamu udah 3 hari koma." Ucap bibinya Arletta dengan perasaan senang

"Apa? 3hari? Emang aku kenapa?." Ucapnya kaget

"Kamu kecelakaan non, jangan dipaksain mengingat. Tunggu kamu pilih dulu." Ucap bibinya dengan penuh kekhawatiran

"Terus mamah kemana bi?, " tanya Letta

"Masih ada kerjaan non, non yg sabar ya kan disini ada bibi, " Ucap bibi menenagkan

***

Maaf cuma bisa update dikit, lg cuma punya inspirasi dikit😢

Vote comment kalian sangat berharga 💞

Make You Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang