Arletta POV
Hari semakin hari semakin siang, namun aku tetap disini, sepi, sunyi dan sendiri hanya beberapa suster masuk membawakan makanan dan obat
Akupun tak begitu nafsu melihat makanan itu, karena aku tau makanan itu sudah pasti hambar, sehambar perasaan ku saat ini.
Namun ada perawat laki-laki yang menghampiri ku, sepertinya dia ingin memberi ku cairan injeksi karena terlihat jelas ditangannya ia membawa beberapa suntikkan
Tapi sepertinya ia masih anak baru karena tampak jelas dari pakaiannya yang berbeda, aku terus memperhatikannya sampai dia sampai tepat berada disampingku
"Siang mba," ucapnya yang begitu ramah diiringi senyuman yang manis
Aku hanya memperhatikannya tanpa ekspresi sedikit pun
"Saya mau kasih antibiotik sama nyerinya yah," ucapnya dengan begitu sopan
"Maaf yah, saya kasih antibiotiknya dulu," ucapnya yang mengambil tanganku yang ada infusannya
"Aw," ringisku
"Emang agak sakit, saya kasih pelan-pelan ko biar ga sakit," ucapnya sambil mengelus bagian infusan agar tidak bgtu nyeri
"Mba sendirian aja? Keluarganya kemana?" Ucapnya yang sepertinya mengalihkan pembicaraan agar aku tidak bgtu tegang merasakan nyeri carian yang masuk kedalam selang infusku
"Mungkin mereka sibuk," ucapku lesu
"Oh gtu, kalo teman-teman mba kemana?" Ucapnya lagi
"Ga tau, mungkin mereka belum tau kalo saya disini, oh iya panggil aja Letta," ucapku yang mulai tenang
"Oh gitu, saya Deva disini masih magang," ucapnya memperkenalkan siapa dia
"Pantesan seragamnya beda," ucapku
"Hehe Iyah, sudah nih. Sekarang obat nyerinya yah," ucapnya
Kurasakan cairan itu masuk lewat selang infus ku, namun semua bukan terasa sakit tapi indah, tak tau apa yang indah mungkin karena badanku sudah tidak terlalu nyeri seperti tadi
Perawat itu langsung merapikan peralatannya dan langsung pergi meninggalkan ruangan ku dengan senyuman hangat
Rasa jenuh mulai menusuk sesi sepiku, bagaimana tidak. Didalam ruangan seperti ini dan hanya ada aku yang disini jelas ini sangat jenuh
Aku memutuskan untuk mengambil ponselnya namun sepertinya percuma, tak ada kabar apa pun yang masuk di ponsel ku
"Ini hp ga ada sinyalnya kali ya, ko ga ada kabar masuk sih!," Ringisku dengan sebal dan kemudian aku tertidur.
***
Author POV
Arletta memandang hampa ruangan kosong itu, setelah insiden kecelakaan yang dia alami Itu hingga sekarang dia masih berada di ruangan itu
Dengan rasa yang sangat jenuh karena sendirian meski Arletta tidak menyadari kalau Elsa akan selalu ada buat dia diwaktu tertentu diapun memainkan ponselnya hingga dia tertidur
Begitulah Arletta meski terlihat biasa saja namun dia punya penderitaan saat sedang sendirian walaupun dalam kondisi tidak tau bahwa ada yg perduli dengannya
Waktu terus berlalu dan sepertinya sekarang sudah waktunya sekolah SMA Garuda Bangsa untuk pulang
Teman-teman Arletta memang sengaja tidak memberi kabar dulu ke Arletta karena ingin memberinya kejutan
"Vin lu jadi ga?," Ucap Elsa dengan muka bersemangat
"Yahila lu semangat amat si, jadilah santai aja. Kita beli buah-buahan dulu nanti sama beberapa cake buat dia," usul Kevin
"Wah ide bagus tuh," ucap Elsa yang setuju dengan saran dari Kevin
"Iyalah, ya kali kita jenguk orang bawa badan doang haha," ujar Kevin diiringi dengan tertawaan
"Yeh kampret kemarin-kemarin mah kan dianya blm sadar jdi gue ga bawa apa-apa hehe," belaannya yang merasa tersinggung
"Iya ada dah terserah lu, yaudah yuk anak-anak yang lain juga kyanya udah nunggu tuh," ujarnya kemudian persiapan untuk berangkat ke rumah sakit
"Yuu," balasnya kemudian pergi
Dalam waktu beberapa jam mereka pun tiba di rumah sakit, agak lama memang itu karena mereka harus berhenti di beberapa tempat untuk membeli buah dan cake dan juga karena mereka bisa mengambil waktu jam besuk di sore hari
Mereka pun langsung menuju ruangannya Arletta
"Dimana ruangannya Sa ?," Tanya Kevin
"Di ruang mawar udah ikutin gua ajalah ribet bgt dah lu," ujarnya
"Deh yaudh si biasa aja kocak, gua kan cuma nanya-_-," ucapnya kembali
Hingga saatnya mereka tiba di ruangan itu, semua kehampaan kiri tertutupi dengan mereka semua
"Arlettaaaaaaaaaa aaaaaaghh gue seneng banget lu udah sembuh," ucap Elsa yang tiba-tiba masuk dan memeluk Letta
"Saaaa gue ga bisa nafas nih," rintihannya diiringi rasa senang
"Hehe iya maaf ya, abis gue seneng banget lu udah sadar, gue setiap pulang sekolah selalu kesini tapi lunya belum sadar mulu kemarin-kemarin," ucap Elsa yang sangat bersemangat
"Apa, jadi lu selalu kesini dari pas gue blm sadar?," Ucapnya bingung dan terharu
"Ya iyalah Let, maknnya sekarang gue seneng banget," ucapnya bergembira
"Berarti pemikiran gue tadi salah," ucapnya dengan sangat pelan
"Apa Let? Lu ngomong apa barusan?," Tanyanya Elsa yang tidak mendengar perkataan Letta
"Eh nggk hehe," ucapnya
"Wey gantianlah, masa kita dateng dicuekin si, huft," ucap Kevin yang dari tadi berdiri dibelakang Elsa
"Eh iyaiya, makasih banyak ya udah mau datang buat jenguk gue," ucap Arletta dengan senyuman hangat
"Iyah sama-sama, cepet sembuh ya biar bisa sekolah lagi, absen Lo udah banyak tuh haha," ucapnya diiringi tawaan kecil
"Haha shit, iyaiya makasih banyak sekali lagi," ucapnya dengan penuh rasa bahagia
Mereka semua mengobrol hingga jam besuk abis dan semuanya pamit untuk pulang
"Jam besuk udah abis, kita pulang dulu ya," ucap Kevin kepada Arletta
"Yah padahal masih seru, yaudh hati-hati dijalan," ucapnya kembali
"Let gue juga pulang ya, badan gue udah berontak nih minta dimandiin haha," ujar Elsa pamit
"Hm iyaiya haha hati-hati ya Sa, makasih banyak buat semuanya," ucapku sedih
"Iyah sama-sama, udah ga usah sedih besok gue dateng lagi ko semoga haha," ucapnya
"Bye Ta," ucap semua temannya yang hadir diruangan itu
"Bye," ucapnya kembali
***
Maaf kalo update lama, soalnya lagi sibuk 😭 semoga kalian suka😿
Vote&comment kalian sangat berharga buat aku 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Be Mine
Roman pour AdolescentsArletta Neylla Jovana, hidupnya tidak sesempurna yang orang lain lihat. Tinggal di sebuah rumah bagaikan istana, hidupnya mewah. Ia bisa mendapatkan apapun yang dia mau dengan hartanya. Tetapi mungkin tidak tuk mengembalikan Ayahnya yang telah tiada...