05. Commuter Line - Lust at First Sight

3.2K 161 66
                                    


Aaaarrrgggh...telat deh gue! Gue mengumpat begitu mendengar pengumuman commuter line tertunda pemberangkatan. Gue lihat jam udah pukul 6 pagi. Jam segitu saja kalau langsung naik kereta, udah pas-pasan nyampe kantor, gimana kalau pas ada gangguan kayak gini?

Dari pagi tadi udah sial mulu, telat bangun, enggak sempet sarapan, keluar komplek udah macet parah, giliran nyari ojek di deket Giant, gak tau kenapa mereka malah ngilang semua. Walaupun akhirnya nemu orang yang gue enggak tau dia tukang ojek atau bukan, tapi dia berhasil gue bajak buat antar ke stasiun.

Rasanya semua partikel-partikel di seluruh alam semesta sedang berkonspirasi memusuhi gue, sampai mereka mendorong energi negatifnya ke semua aspek kehidupan agar menghambat gue ke kantor hari ini.

Anyway...gue cabut kutukan itu...
Ada laki-laki yang sangat tampan, nggak jauh dari gue berdiri. Lumayanlah, buat hiburan mata, daripada lihat calon penumpang yang lain yaaang.... ah sudahlaaah.
Pokoknya, laki-laki itu seperti permata diatas tumpukan jerami, mungkin kalimat ini lebih pas.
Gue suka dengan cara dia memilih pakaiannya. Dia menggunakan baju warna off white dengan band collar dipadu celana warna khaki.

Sial...gue baru nyadar paduan warna yang dia kenakan sama persis dengan yang gue pakai sekarang.

Dan sialnya lagi, sepertinya dia tau kalau gue sempat memperhatikan dia.
Ah....sh**t..!
Terpaksa gue alihkan pandangan ke tempat lain buat menyelamatkan muka gue.

"Kita samaan yak? Kayak anak kembar aja kita?"

Anj****ng

Dia ternyata udah di samping gue dan ngomong gitu pula.
Gue cuma narik bibir, buat kasih senyum gak ikhlas ke dia.
Kenapa ya, baru kali ini gue bisa ngerasa grogi begini.

"Turun mana?", tanya dia lagi.

"Sudirman.", jawab gue singkat.

"Kantor lo dimana?"

"Wisma 46. Kalau lo turun mana?", gue balas tanya.

"Mmm.... Sudirman juga."

Kita sama-sama terdiam setelahnya.

"Kantor gue di Kyoei...", tambah dia sesaat setelah diam beberapa menit,

Gak nanya! Siapa juga yang nanya kantor lo dimana.
Aroma parfumnya menguar dan menggelitik seluruh syaraf gue.
Kenapa juga dia pakai Hugo Boss Bottled kayak gue?

"Hmmm....lo pake Bottled juga?", tanya dia.

Oo...sh******tttt
Ternyata maksud konspirasi alam semesta bikin telat gue cuma sekedar mempertemukan dengan orang yang seleranya sama kayak gue?
Aarrgghh...

Gue cuma bisa tersenyum menanggapi pertanyaan dia.

"Jangan-jangan orang tua kita sama?", goda dia.

"Don't be weird!"

"Jutek amaaat!"

Oh gue jutek ye? Mungkin lo orang ke dua juta yang bilang gitu.

Gue sih lebih seneng kalau cowo itu diem, kalau ngomong secukupnya. Kalau dia sih kayaknya bakal bawel.

"Tau gak, kalau commuter line itu bolak-balik selalu saja masalah di persinyalan? Sistem persinyalan selain udah tua, juga perilaku penduduk di sekitar rel. Coba bayangin aja, mereka bakar sampah di pinggir rel, belum lagi ada yang suka gantung jemuran di kabel sinyal. Jelas aja kabelnya gampang rusak dan putus. Padahal seharusnya, sekitar rel harus steril dan memang itu lahan milik kereta api. Tapi anehnya, mereka digusur sangat sulit, banyak yang sok ngebelain, trus bilang gak punya peri kemanusiaan lah, ngelanggar HAM lah. Tapi mereka sendiri coba gimana? Apa yang kayak gini nggak ngerugiin banyak orang? Dan giliran begini, yang dimaki-maki PT. KCJ nya. Kan gak adil! Orang pinter-pinter memperalat orang bodoh, trus di blow up di media, seakan-akan orang itu peduli, padahal urusan nggak jauh-jauh karena dia itu mau nyalon jadi..."

He's Just Not That Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang