Košice, Slovakia
Dagmar mungkin sangat sibuk saat ini. Jabatan sebagai salah seorang Direktur yang menangani masalah Human Trafficking and Sex's Trade di Eropa, tentu membuat dirinya sibuk untuk kasus yang terjadi di Slovakia.
Hari ketiga aku di Rumah Sakit hanya seorang diri.
Aku terus menanti kabar darinya, apa yang sedang terjadi.Seorang Polisi masuk, setelah sebelumnya mengetuk pintu. Dia tersenyum sambil menyerahkan surat.
"Thank you"
Dia pun tersenyum dan mengangguk.
Aku membuka pelan-pelan surat yang rupanya dikirim Dagmar.
Dear Ridwan,
Saya minta maaf tidak bisa setiap hari datang menengok Ridwan.
Saya tahu Ridwan sangat membutuhkan teman.
Tetapi apa yang terjadi saat ini sangat luar biasa.Hari ini Kepolisian dan Lembaga tempat saya bekerja, bekerja sama untuk melakukan evakuasi korban trafficking.
Sebagian dikirim ke Louis Pasteur University Hospital.
Tetapi sebagian yang lain harus dikirim ke Rumah Sakit di Eropa Barat, karena penderitaan sangat parah.
Seharusnya Ridwan dikirim ke Rumah Sakit di Eropa Barat juga. Tetapi dokter yang menangani Ridwan menyarankan baru boleh dipindahkan empat hari lagi.Saya baru kali ini melihat kamp penyekapan begitu mengerikan.
Saya paham, ini akan menimbulkan trauma yang sangat panjang.Ridwan, saya harap Ridwan selalu kuat, berbagilah kekuatan Ridwan ke korban yang lain.
Kuatkan mereka, karena mereka berhak mempunyai masa depan.Saya juga berharap Ridwan bersabar hingga Rafael selesai penanganan kesehatannya.
Ada kabar baik juga untuk Ridwan, teman Ridwan, Fadil berhasil diselamatkan sebelum masuk ke wilayah Ukraina.
Semoga hari ini Ridwan bisa bertemu dengannya, sebelum dia dikirim ke Jerman untuk penanganan trauma.Selalu berdoa dan tabah!
Best Regards,
Dagmar
Aku menangis
Aku menangis membaca surat Dagmar
Aku menangis sedih untuk penderitaan seluruh korban
Aku menangis haru atas kebaikan dan ketulusan Dagmar
Aku menangis gembira karena Fadil selamat
Aku menangis meratapi Zen dan AlanAku tidak bisa menerangkan bagaimana perasaanku, aku hanya menangis, menangis yang teramat sangat keras.
....................................................
Siang itu aku dijenguk beberapa staf KBRI, mereka berulang kali mengucapkan kalimat yang menguatkanku. Satu per satu memelukku dengan erat saat berpamitan. Aku terharu dengan semua ujud perhatian mereka.
Kupandangi sajadah, sarung dan Al Quran yang mereka berikan.
Kuusap pelan-pelan Al Quran, sudah begitu lama aku tidak menyentuh.
Aku lantunkan perlahan dengan penuh pengharapan.Kesedihan yang aku rasakan membuatku bersyukur, bahwa kesedihan adalah Rahmat dari Nya.
Didalam kesedihanku masih terselip rasa bahagia dengan kabar Rafael dan Fadil yang selamat, terselip rasa bahagia dan haru dari perhatian orang-orang yang tidak aku kenal, terselip rasa bahagia dari pertolongan Bapak Tua yang sama sekali tidak aku kenal.
Kesedihan dan kebahagiaan bukanlah hal yang mutlak.
Aku menangis kepada Tuhan, Dia yang Maha Mengetahui apa arti tangisku.Seorang perawat masuk membawa kursi roda ditemani seorang polisi. Perawat itu memintaku pindah ke kursi roda sambil memasangkan tiang infus.
Polisi itu tersenyum padaku.
Aku tidak mengerti sama sekali, aku akan dibawa kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Just Not That Into You
RomanceCinta? Jika berhadapan dengan orang yang tepat memang bisa dibilang begitu. Tetapi ada sebagian yang bilang bullshit Karena mereka bertemu dengan orang yang tidak tepat. Mereka mencintai seseorang yang salah dan dimanfaatkan, entah untuk mendapatka...