4. Keberuntungan tak Terduga

1K 47 4
                                    

Hari ini semua anggota ekstra PA akan pergi ke Bromo untuk melaksanakan tugas yang sudah diberikan Pak Aryan.

"Oke semuanya sudah kumpul."
tanya Pak Aryan.

"Sudah." jawab semua murid serentak.

Semua anggota ekstra PA pun mulai berangkat dari sekolah dengan bus.

«««««««««««

Saat di dalam bus, semua menyanyi. Kecuali si Trio lebay yang akan mematangkan rencana mereka untuk mulai mengerjai Riska.

Dengan semangat Lita berkata "Oke guys gua udah siapin berbagai jebakan di sana."

"Siapp cinn."

"Yakin jebakan lo di sana udah mateng dan pasti kena tuh ama si culun?" tanya Popy.

"Pasti lahhh, Gua jamin pasti si Riska akan kapok" ucap si Lita dengan licik.

Sementara itu, si Rio mulai mendekati si Riska.

" Hai Riska, Boleh duduk deket kamu gak?"

" Oh boleh kok kak kebetulan si Isca lagi ketiduran di belakang."

"Ehmmm kan kamu sekelompok sama aku Ris, jadi nanti kalau butuh apa-apa minta tolong aja."

"o iya kak makasih."

"Ngomong- ngomong gimana jawabannya yang kemarin itu?"

"Ehmm sebentar ya kak, bukannya aku nolak tapi aku masih harus berpikir dulu."

"Ohh gitu ya udah gak papa kok."

Setelah berbincang-bincang, si Riska mulai ngantuk dan kepalanya mulai miring-miring ke arah Rio dan akhirnya nempel juga.

"Aduhh enaknya di tempelin bidadari pujaan." goda Darren.

"Sssttt jangan keras-keras nanti Riska bangun loo."

"Iya-iya."

««««««««««

Setelah lama di perjalanan, akhirnya sampai juga dan Riska terbangun di pelukan si Rio. Jantung Riska gak karuan berbunyi, Si Riska takut si Rio mendengarnya.

"Rio ayo bangun udah sampek." ucap Riska dengan lembut.

"Oh udah nyampek ya?"

"Iya."

Semua murid pun turun dari bus dan mereka berkumpul dalam kelompok dan mulai di absen.

Sambil menggu di absen, si Trio lebay sudah mulai menuggu saat yang tepat untuk mengerjai si Riska.

"Hai Riska." sapa si Lita dengan nada sombong.

"Hai juga ya." balas Riska dengan lugu.

"Ehmm kamu udah pacaran ya ama si Rio?"

"Beelumm kok."

"Gak usah boong deh, udah kan."

"Belum kok."

Dengan marah si Lita pun mulai mendorong Riska, tetapi keadaan pun berubah.

"Hei Lita jangan bully Riska, kalau berani lawan aku!" tantang Rio.

"Ehmm gak kok gua gak bully Riska ko Rio sayang." jawab Lita.

"Sayang-sayang pala lu peyang hahh!!!! KITA UDAH GAK PACARAN YA!!!"

"Ihh tapi aku masih mau balikan ama kamuuu."

Karena cukup keras pertengkaran tersebut, semua murid pun menyorakinya.

Sorakan dari para murid membuat si Lita malu dan dia mundur dengan geramnya.

"Ihhh gua gagal bully Riska" ucap Lita dengan geram.

"Ihh cinnn kan lo punya rencana lain." jawab Efran.

"Tapi kelihatannya Rio itu udah gak mau balikan ama gua."

"Gak papa cinn lo harus berani."

"Okehh I can do this."

«««««««««««««

Semua siswa pun berkumpul di aula vila untuk pembagian kamar.

"kamar 1 Popy, Batrice, Lita
kamar2 Isca, Riska, Desi."

Setelah menyebutkan semua kamar yang akan di pakai siswa, para siswa pun ke kamar masing-masing untuk istirahat.

" Isca kita sekamar." ucap Riska.

"Iya seneng ya, eh gimana tadi kamu udah jawab pertanyaan si Rio belum?"

"Beelum."

"Ihh cepet dijawab dong dia ngeluh terus ama aku nihh."

" Ya deh nanti di pirkan dulu."

Tiba-tiba ada yang mengetok kamar mereka.

"Lohh kamu toh ngapain ke sini" tanya Isca.

"Iya gua mau ngomong ama lo, omongin ke Riska dong biar cepet dijawab."

"Iya deh, sana udah pergi ngapain di kamar cewek?"

"Iiiyyyaaa gua pergi."

"Bagus deh."

««««««««««««

Sore pun tiba para murid ekstra PA mulai meyiapkan acara api unggun dan untuk makan malam.

Saat menyiapkan acara tersebut, Trio lebay meyiapkan rencana busuknya untuk Riska.

"Gimana siap??" tanya Lita

"SIAP BOSS." jawab Popy dan Efran.

Mereka pun mulai medorong Riska saat api unggun di nyalakan dan apinya menyal sangat besar.

Riska pun hampir saja jatuh ke nyala api yang besar tapi untung Darren dan Rio menyelamatkannya secara bersama.

Sesaat suasana hening, dan Riska di bawa ke kamar mereka untuk di obati.

"Riska kamu gak papa?" tanya Rio

"Udah gak usah tanya dulu lo obatin tuh lukanya, Gua ambiln perban ama minum!!." bentak Darren

"Udahh gak papa ini cuma lecet dikit aja kok."

Dengan romantis si Rio membungkam mulut Riska dan memeluk Riska.

"Sst udah gak usah banyak omong diem aja!" perintah Rio.

Riska diam seribu bahasa dan hanya diam terpaku pada wajah Rio yang sabar mengobatinya.

Suasana tegang sekali, tetapi Darren dan Isca datang mencairkan suasana.

" Riska kamu gak papa? ada yang lecet? kamu benar gak papa
kan." tanya Isca dengan tergesa-gesa.

"Eh lu kalau tanya jangan bikin orang mati jawab pertannyaan lu!" ucap Darren

"Udah aku gak papa kok udah mendingan di obatin ama kak Rio."

"Oke deh yang penting kamu gak papa, tenang deh aku."

Isca dan Rio lanjut mengobati Riska dan mereka pun saling bercanda dan saling kenal satu sama lain.

©©©©©©

Haiiii

episode ke empat udah terbit nihh

maaf klu ceritanya agak kurang nyambung ya

typo bertebaran mungkin

tapi aku tetap mengharapkan bintang dari kalian, comment, dan follow aku ya nanti klu follback ask aja.

salam hangat ku

Culun is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang