5. Jurit Malam

838 35 1
                                        

Malam hari pun tiba, seluruh murid harus berkumpul ubtuk acara pertama yaitu api unggun.

Semua murid pun bersiap untuk ke acara api unggun. Tapi Trio Lebay mulai berkasi lagi.

"Aduhhh cinnn ampun deh lo kalau siapin rencana itu yang bener dong masa bisa gagal sih, untung dalam kejadian ini Rio dan Riska serta Darren tidak melaporkan kita ke guru." ucap Efran.

Dengan geram Lita menjawab. "ihhh cerewet lu Efran jangan banyak bacot dehh bantuin pikirin rencana lain dong!!"

Dengan licik Popy memberi ide" Aku ada ide deh."

"Apa tuh? jangan kecewain gua ya." ucap Lita.

"Kita akan menegerjai Riska dengan cara menyesatkan dia di hutan, kan hari ini ada jurit malam, aku kan satu kelompok dengan Riska aku akan menyesatkan dia." Ucap Lita dengan Licik.

"Setuju cinnn." tambah Efran.

«««««««««
Seluruh siswa peserta ekstra PA menyanyi, makan, dan menari. Setelah acara api unggun, Pak Darren mengumumkan acara selanjutnya.

"Anak-anak kita ke acara selanjutnya yaitu jurit malam, semua berkumpul dalam kelompok ya."

Semuanya berkumpul dalam kelompok masing-masing, dan si Trio lebay mulai menjalankan aksinya.

"Hai Riska salam kenal aku Popy."

" Hai salam kenal juga."

"Ayo nanti kalau jalan di hutan sama aku ya, please aku takut kalau jalan sendirian."

"Iya gak papa nanti aku temenin."

"Yess rencanaku berhasil " teriak Popy dalam hati.

««««««««««««
Rencana Trio lebay pun di mulai. Trio lebay menyiapkan berbagai jebakan untuk menyesatkan Riska.

"Sini Ris ikut aku kita lewat jalan pintas aja." ajak popy

"Ehmm yakin kita kan harus ikut Rio sebagai pemimpin kelompok kan!!" pinta Riska.

"Tapi lewat jalan yang ditentukan menakutkan karena lewat kuburan."

"Ya udah deh kamu tau kan jalanya?"

"Ya pasti tau lah Ris." tambah Popy dengan yakin.

Mereka jalan ke arah kiri, seharusnya mereka jalan lurus.

Salah satu jebakan sudah mulai dijalankan. Mulai dari tangan Riska yang terkena akar pohon sulut yang sengaja diletakan di dekat tangan Riska, sampai...

"Jebakan terkhir siap Frann?" tanya Lita

"Siaap dong cinnn." ucap Efran.

Saat melalui suatu daerah, jebakan sudah menunggu. Jebakan yang akan membuat Riska akan celaka.

"Popy betul gak ini jalannya aku makin takut kalau gini!!?" ucap Riska.

" Betul kok." jawab Popy.

Tiba-tiba.....

Riska masuk ke dalam sebuah lubang yang kotor dan lembap.

Riska pun menjerit"Popy tolong aku,TOLONG TOLONG."

"Eh asal lo tau ya gua ngajak lo ke sini buat ngejebak lo doang, hahahaha sekarang terima karma lo itu ngerbut cowok si Lita, makanya jadi cewek jangan ganjen!!!!"

"Aku gak deket-deket ama Rio kok, Tolongin aku Popy!!"

"Hehh gak sudi gue, sekarang byeeee..."

"TOLONG TOLONG." teriak Riska.

««««««««««««

Setelah jurit malam selesai, masing-masing kelompok di absen untuk mengetahui sapa yang belum hadir.

Saat tiba nama Riska di panggil, semua baru menyadari Riska menghilang dari kelompok mereka.

"Ini bagaimana??? pokonya saya tidak mau tau ketua kelompok yaitu Rio harus mencari Riska!!"
perintah pak Aryan.

"Siap pak saya akan menemukan Riska." ucap Rio

"Biarkan aku membantu mu Rio!!" pinta Darren.

"Ayoo cepat!!!"

«««««««««««««

Rio dan Darren mencari Riska dengan teliti. Mereka mencari di hutan, dekat makan, sampai rumah tua yang dipakai untuk tempat jurit malam tadi.

Sampai akhirnya Darren nendengar suara "TOLONG TOLONG."

"Itu bukannya suara Riska bro, lo dengerin deh!!"

"Iiiiiyaa, bener ini suara Riska."

" Ya udah lo tunggu apa bro cepet tolong dong!!"

Mereka pun berangkat ke sumber suara dan menemukan kacamata Riska yang sudah usang dan memungutnya.

Tak lama kemudian Rio menemukan Riska, Rio sangat senang saat menemukan Riska.

"Riska untunglah kamu
ketemu..."

"Iya Rioo aku gak papa..."

Rio pun membantu Riska keluar dan meminjam kan jaketnya untuk di pakai Riska, juga Rio menggendong Riska dan dibawa ke vila tempat seluruh murid menginap.

"Untung lah kamu menemukannya Rio terimakasih ya." ucap pak Aryan.

"Iya pak saya senang bisa membantu, lagi pula saya harus betanggung jawab karena saya adalah ketua kelompok."

«««««««««««««

"Untung lah kamu tak apa Ris" ucap Isca prihatin.

"Iya aku tak apa tak usah khawatir ya!!"

Tiba tiba Rio datang dengan membawa mie instan untuk Riska agar Riska lebih tenang.

"Terimakasih Rio atas bantuan mu, makasih juga buat mie instannya juga."

"Ya gak papa kok."

"Kamu harus istirahat Rio besok kita akan ada kegiatan lagi kan."

"Oke Riska, Ama kamu nanti malam pikirin jawabannya juga ya!!!"

"Gampang, nanti kalau aku sudah siap aku jawab kok."

Mereka berdua pun berpisah di depan pintu kamar Riska, dan saling mengucapkan selamat tinggal dan selamat tidur.

©©©©©©©

Haiii lagi

Kalau kalian habis baca jangan lupa baca pesan yang ada di bawah ya

Aku sekali lagi minta comment, vote, dan follow aku ya.

Nanti kalau minta follback ask aja oke.

Maaf klu typo masih bertebaran plus tanda baca yang masih berantakn

Salam hangatku

Culun is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang