CLOSER [ MIXNINE ]

C.8

Sudah seminggu Taewoon tidak masuk kuliah. Selama itu juga Minseok memikirkan Taewoon yang menghilang dari pandangannya.

"Ya! Kim Minseok!"

Mark menepuk pundak sahabatnya, "Kau tidak mau pulang?"

Tepukan tangan Mark membuat jiwa Minseok kembali ke tubuhnya, "Eh? Sudah pulang?" Minseok bertanya balik sambil memperhatikan ruang kelas yang sudah mulai sepi.

"Apa yang kau pikirkan? Bahkan kau tidak mencatat materi kuliah." tanya Mark.

"A-aku hanya sedang malas mencatat." jawab Minseok sambil membereskan buku-bukunya.

Sebenarnya Mark sudah tahu apa yang dipikirkan sahabatnya. Ia bertanya hanya sekedar basa basi.

Setelah Minseok selesai membereskan bukunya, mereka jalan keluar kelas berdua.

"Apa kau langsung pulang?" tanya Mark.

Minseok menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku ingin membeli sepatu, kemarin aku melihat sepatu bagus di mall tapi aku tidak membawa uang jadi hari ini aku akan ke sana lagi."

"Mau ku antar?" tawar Mark saat mereka jalan ke arah parkiran.

"Aku yang akan mengantar Minseok." ucap seseorang dengan suara beratnya.

Tentu saja Minseok dan Mark mengenali pemilik suara tersebut.

"Taewoon sunbae-" gumam Minseok nyaris tanpa suara.

Taewoon tersenyum, "Wae? Kau merindukanku?"

"Dia merindukanmu tapi tidak berani menghubungi sun- aw!"

Ucapan Mark terhenti saat Minseok menginjak kakinya sengaja agar Mark diam.

"Benarkah?" tanya Taewoon, berseringai.

"Ada apa sunbae mencariku?" tanya Minseok, mengalihkan pembicaraan.

"Hanya ingin mengantarmu." jawab Taewoon.

Jawaban Taewoon membuat Minseok sedikit bingung. Minggu sebelumnya, Taewoon keras kepala ingin berbicara dengannya walau ia sudah menolaknya berkali-kali dengan berbagai cara. Tapi sekarang, sikap Taewoon berbeda.

"Baiklah. Aku pergi. Bye bye." pamit Mark yang langsung pergi dengan motornya.

-*-

Minseok dan Taewoon jalan bersebelahan. Taewoon selalu mencoba membuka pembicaraan namun hanya di respon seadanya oleh Minseok sampai akhirnya mereka sampai di toko sepatu yang dimaksud oleh Minseok.

"Aku ingin sepatu ini. Nomor yang sama." ucap Minseok pada pegawai sambil memberikan sepatu yang ada di display.

"Kau tidak mencobanya?" tanya Taewoon yang berdiri di belakang Minseok.

"Aku sudah mencobanya kemarin."

"Kau tidak melihat sepatu yang lain dulu?" tanya Taewoon lagi, yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Minseok.

Baru Taewoon ingin bertanya lagi, Minseok sudah pergi meninggalkannya ke kasir.

"Ya! Aku bahkan belum melihat-lihat sepatu yang ada." bisik Taewoon saat Minseok sedang mencari dompetnya di dalam tas, "Tolong model sepatu yang sama, ukuran 11 USA." tambah Taewoon sambil memberikan credit cardnya.

"Tolong pembayarannya dipisah." ucap Minseok namun pembayarannya sudah diproses dengan kartu Taewoon, "Ini uang sepatuku." kata Minseok, memberikan beberapa lembar uang kepada Taewoon.

Tentu saja Taewoon tidak menerimanya, "Aku tidak menerima uang cash."

"Berikan aku nomor rekening sunbae. Aku akan mentransfernya."

"Aku tidak juga menerima uang transfer." tolak Taewoon, lagi, membuat Minseok sedikit kesal.

"Lalu bagaimana aku harus membayarnya? Aku tidak suka berhutang."

Taewoon menundukkan sedikit kepalanya, menatap Minseok, "Be mine."

Seketika waktu terasa berhenti begitu saja bagi Minseok saat Taewoon mengucapkan kata tersebut.

"Ehem. Sepatunya." ucap sang kasir, yang merasa tidak enak karna sudah mengganggu moment Taewoon-Minseok.

"Terimakasih." respon Minseok lalu bergegas pergi.

Taewoon hanya mengikuti dari belakang sambil tersenyum.

➖

Maaf ya kalau ceritanya kurang menarik, banyak kata yang diulang-ulang. Saya nulis yang lewat dipikiran (?) . Buat ukuran sepatu Taewoon, itu nebak nebak ga berhadiah (?)

Abis nonton episode 12, emosi naik-turun kaya berat badan /lah.

Seneng, sedih, seneng, sedih, seneng, sedih, seneng, sedih.

Gitu aja terus selama nonton episode 12.

Jangan lupa tap tanda bintang ehehehe.

Yang mau ngobrol-ngobrol juga bisa kirim dm di sini atau di twitter @chxwrry

Taewoonnya ganteng, siap dinikahin /plak