C.17

124 23 2
                                    

Satu jam sudah berlalu, tangisan Minseok mulai mereda karena kedatangan sang kakak yang baru kembali dari luar kota, Kim Hyojin.

"Sudah lebih baik hm?" tanya Hyojin lembut, menghapus sisa air mata Minseok, "Apa kau menangis karna laki-laki yang bernama Taewoon itu?"

Mendengar nama Taewoon keluar dari mulut sang kakak, membuat Minseok tersontak kaget karena ia hanya menceritakan Taewoon kepada Mark. Dan tidak mungkin Mark membocorkannya kepada Hyojin.

"Changyoon yang memberitahu saat ia menjemputku di bandara." lanjut Hyojin, menjawab pertanyaan yang dipikirkan Minseok.

Pandangan sang adik beralih ke arah Changyoon.

"Mianhae Minseok-ah. Aku dan Seungjun diam-diam mencari tahu siapa laki-laki yang dekat denganmu tapi itu karna kami khawatir. Sungguh." jelas Changyoon, diikuti anggukan kepala Seungjun.

"Jadi, ceritakan pada kami." ucap Hyojin dengan tenang.

Tampak keraguan di wajah Minseok untuk bercerita tentang Taewoon dan apa yang sudah terjadi.

"Hyung hanya ingin tahu apa yang sudah terjadi padamu selama hyung di luar kota. Hyung tidak akan ikut campur dalam urusanmu selama itu masih dalam batas wajar." kata Hyojin, mencoba meyakinkan adiknya.

Minseok mengigit bibir bawahnya sebelum mulai bercerita.

"J-jadi Taewoon hyung adalah sunbaeku di kampus. Awalnya kami tidak dekat sama sekali. Lalu dia mendekatiku."

Hyojin, Changyoon, dan Seungjun mendengarkan Minseok dengan serius membuat jantung Minseok berdetak lebih cepat karena Minseok tidak menceritakan alasan awal Taewoon mendekatinya. Ia takut untuk berkata yang sebenarnya. Mereka pasti akan sangat marah jika tahu.

"Kami menjadi dekat tapi status kami belum jelas, apakah kami pacaran atau tidak karena saat Taewoon hyung memintaku menjadi pacarnya, aku tidak menjawabnya. Sejak saat itu, Taewoon hyung tidak pernah memintaku menjadi pacarnya lagi."

Kali ini Hyojin, Changyoon, dan Seungjun merasa gemas kepada Minseok. Rasanya Minseok seperti anak remaja yang baru berpacaran.

"Dan tadi siang, kami makan siang bersama. Lalu kami tidak sengaja bertemu dengan kenalan Taewoon hyung. Dia memeluk Taewoon hyung. A-aku tidak tahu hubungan mereka tapi dia langsung memeluk Taewoon hyung, menarik tangan Taewoon hyung, dan ia sangat manja pada Taewoon hyung!"

Raut wajah Minseok berubah menjadi kesal. Ia mengerutkan keningnya. Nada ceritanya pun mulai berubah. Ketiga hyungnya jelas memperhatikan itu.

Aku harus bertemu dengan Taewoon agar aku tahu, kenapa dia bisa membuat Minseok seperti ini. batin Hyojin.

"Untung saja saat itu ada Jaeyoung hyung dan kami makan siang bersama. Aku harus berterimakasih pada Jaeyoung hyung, jika tidak ada dia, aku pasti sudah sangat kesal melihat mereka berdua."

"Chamkan-  Jaeyoung? Maksudmu, Jaeyoung mantan tunanganmu? Kalian bertemu?" potong Seungjun.

Minseok menganggukan kepalanya sebagai jawaban, "Iya, kenapa hyung?"

"Tidak apa-apa, aku hanya sudah lama tidak mendengar tentangnya." jawab Seungjun lalu bertukar pandang dengan kedua temannya.

Tok... Tok...

"Minseok-ah, ini aku."

"Siapa?" pikir Hyojin yang segera berjalan membuka pintu.

Baru Hyojin membuka pintu, Taewoon langsung menarik tangannya, "Minseok-ah, ayo kita bi... ca... Nuguseyo?" tanya Taewoon to the point saat ia menyadari bahwa yang ada di depannya bukanlah Kim Minseok.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Aku Kim Hyojin, kakak Minseok. Kau siapa?"

"Maafkan aku. Aku Woo Taewoon." ucap Taewoon, memperkenalkan dirinya.

"Jadi kau yang bernama Woo Taewoon. Ayo masuk. Minseok ada di dalam." Hyojin mempersilahkan Taewoon masuk.

"Annyeonghaseyo." sapa Taewoon pada Changyoon dan Seungjun yang sudah menatapnya.

"Laki-laki berambut biru itu Lee Seungjun dan di sebelahnya adalah Lee Changyoon." tak lupa Hyojin memperkenalkan kedua temannya, "Kalian bicaralah dengan santai. Aku, Seungjun, dan Changyoon pergi dulu."

"Hyung mau pergi kemana?" tanya Minseok yang berharap Hyojin tidak pergi.

"Kami ada reuni dengan beberapa teman SMA." jawab Hyojin sambil mengambil barang-barang yang akan ia bawa, "Aku akan pulang telat. Jadi kau tidak perlu menungguku. Arra?"

Minseok mengangguk, "Arraseo hyung."

Kemudian Hyojin, Seungjun, dan Changyoon pergi meninggalkan Minseok dan Taewoon berdua.





-*-






"Memangnya kita ada reuni?" tanya Seungjun saat mereka bertiga berada di dalam mobil Changyoon.

Hyojin menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."

Mendengar jawaban Hyojin membuat Changyoon menarik napas panjang, "Lalu kenapa kau bilang kita ada reuni?"

"Itu karena aku rasa Minseok dan Taewoon perlu bicara berdua untuk menyelesaikan masalah mereka. Kita tidak boleh mengganggu mereka walau aku penasaran apa yang terjadi di antara mereka. Haruskah kita kembali dan diam-diam menguping?" terjadi pertentangan dalam diri Hyojin.

Seungjun dan Changyoon yang sudah terbiasa dengan Hyojin membiarkan Hyojin sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kita tidak boleh menguping! Ada hal yang lebih penting yang harus aku lakukan. Antar aku menemui Jaeyoung."

Seungjun menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mau mengantarmu. Jika kau mau menemuinya, pergi sendiri."

"Ya! Kau pikir aku mau menemuinya lagi? Kau tidak dengar cerita Minseok? Dia bertemu dengan Jaeyoung!" Hyojin meninggikan nada bicaranya, "Kalau kau tidak mau ikut, kau bisa keluar. Aku- "

"Arra! Arra! Aku ikut." potong Seungjun.






-*-









Bersambung...

Ehe...

Maaf ya, update ceritanya suka lama soalnya suka mendadak ada kerjaan jadi ga bisa megang hp lama-lama.
Iya, nulis ceritanya langsung di wattpad hp 😂 . Kenapa ga nulis di laptop aja? Karna jarang online di laptop ehe.

Dan sekali lagi makasih udah mau baca :)


CLOSER [ MIXNINE ]Where stories live. Discover now