Sore itu Kyuhyun sedang serius mempelajari berkas kerjasama dengan salah satu perusahaan manufaktur ternama di Seoul. Bunyi gemericik air hujan di luar, sama sekali tidak mengurangi konsentrasinya.
Sesekali keningnya berkerut. Diikuti dengan jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja.
Lalu, tak berselang lama, pintu ruangan kerjanya terbuka dengan kasar. Membuat Kyuhyun mau tidak mau mengalihkan tatapannya. Ingin tahu siapa si pembuat onar yang telah berhasil memecah konsentrasinya.
Dan... Kyuhyun tahu siapa si pembuat onar itu. Seorang perempuan yang sangat cantik. Yang berjalan ke arahnya dengan raut kesal yang tidak repot-repot ditutupi.
"Kyu, bisa kau jelas--" Kyuhyun tersenyum menanggapi nada merdu yang begitu ketus itu. Alih-alih menjawab, dia memotong kalimat perempuan itu. "Oh, sudah pulang, sayang?"
Hyuna mendengus keras-keras. Lantas berjalan lebih dekat dan berdiri di samping meja kerja Kyuhyun. "Ya. Aku sudah pulang." Jawabnya masih dengan nada ketus.
Kyuhyun mengangguk. Menunggu Hyuna yang sepertinya belum selesai dengan kata-katanya.
"Kenapa kau lakukan ini? Kau sudah berjanji padaku untuk menolong--" Hyuna menghentikan kata-katanya ketika mendapati Kyuhyun sama sekali tidak mendengarkan dirinya dan memilih membuka laci meja. Lalu mengeluarkan sebuah map berwarna biru gelap dan mengangsurkan benda itu kepadanya.
"Sebelum kau marah-marah kepadaku," Kyuhyun menatap Hyuna yang masih memasang wajah kesal kepadanya. "Buka dan baca isi map itu." Kyuhyun menunjuk map itu dengan dagunya.
Menuruti perintah pria di hadapannya itu, Hyuna lantas membuka map di tangannya dan membaca isinya di dalam hati. Sesekali dia mengernyit ketika mendapati beberapa fakta yang baru ia ketahui melalui bukti yang tertera dalam map itu. Bukti yang sangat jelas dan akurat karena di dalam sana disertakan sumber darimana bukti itu berasal.
"Tidak mungkin." Gumamnya pelan setelah selesai membaca isi map itu dan menaruhnya kembali ke atas meja. Itu semua tidak benar 'kan? Semua yang tertera di dalam map tadi, semua hanya kebohongan 'kan?
Kyuhyun tersenyum tipis ketika mendapati Hyuna diam mematung setelah membaca isi map itu.
"Apanya yang tidak mungkin?" Tanyanya kemudian.
Hyuna menggeleng. "Itu semua bohong." Katanya yang membuat kening Kyuhyun berkerut. "Itu tidak benar, Kyu. Aku mengenal baik Soojin dan dia tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu."
Kyuhyun mengusap wajahnya. Butuh kesabaran ekstra memang untuk menghadapi sikap keras kepala perempuan di hadapannya itu. Menghela nafas, Kyuhyun berdiri dari kursi kerjanya. Dia lantas membuka map itu. Membacanya sekilas sebelum kembali menatap perempuan itu.
"Dari berkas ini, tunjukkan kepadaku dimana letak kebohongan yang kau sebutkan."
Hyuna diam. Tidak mengatakan sepatah katapun karena dia tahu isi map itu benar-benar akurat. Tidak ada kebohongan di dalam sana. Dia lantas membuang muka ketika Kyuhyun tersenyum miring kepadanya.
"Tidak ada kebohongan disini." Kyuhyun menunjuk map itu sambil memerhatikan raut kebingungan Hyuna.
"Tapi itu tidak mungkin." Hyuna tetap teguh pada pendiriannya.
Tidak mungkin Soojin melakukan hal gila itu. Ini pasti hanya kesalahpahaman saja. Selama ini, dia mengenal Soojin adalah gadis yang baik. Siapapun orang yang memberikan informasi itu kepada Kyuhyun, pastilah hanya membual. Mengarang isi berkas itu demi mendapat perhatian serta kepercayaan dari Kyuhyun. Mungkin juga kenaikan gaji. Bisa saja 'kan?
"Evans pasti mengada-ngada." Kata Hyuna dengan tiba-tiba. Pendapat yang tidak berdasar itu membuat Kyuhyun mendengus.
"Sejauh ini, Nyonya, Evans bahkan selalu jujur kepadaku." Komentar Kyuhyun dengan santai. Membuat Hyuna menelan ludah karena apa yang Kyuhyun katakan adalah benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABE | Cho Kyuhyun & Kim HyunA
Fanfiction▪ENDING🏁 ▪TERSEDIA DALAM BENTUK PDF Demi menolong sahabat baiknya, HyunA rela melakukan apa saja. Termasuk, meminta sesuatu dari pria yang ia cintai. Meski, permintaan itu tergolong permintaan sulit. Dengan sikap keras kepala yang dimiliki HyunA, m...