***
"Soojin-ah... kau ada dimana?" Tanya Hyuna di seberang sana saat Soojin telah menjawab panggilannya.
Soojin berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Hyuna. "Oh, aku masih berada di rumah sakit, Hyuna-ya." Bohongnya dengan lancar. Soojin lantas buru-buru mengalihkan pembicaraan mereka. "Hyuna-ya... bagaimana kemarin? Apakah aku bisa kembali bekerja di perusahaan milik Suamimu?"
Ketika dia dipecat secara tidak hormat oleh suami sahabatnya karena ketahuan telah menggelapkan dana perusahaan, Soojin dengan berurai air mata, menceritakan semua yang telah terjadi pada Hyuna. Soojin sangat cerdik. Dia memanfaatkan kelemahan Hyuna yang selalu peduli pada orang-orang yang tengah dilanda kesusahan. Beruntungnya Soojin, sebab Hyuna memercayai semua pengakuan bohongnya dan berjanji padanya akan membujuk Cho Kyuhyun supaya dia bisa kembali bekerja di perusahaan besar tersebut.
Katakanlah Soojin tidak tahu malu, Soojin tidak peduli. Dia memang telah melakukan kejahatan dengan menggelapkan dana perusahaan milik suami sahabatnya itu. Tapi, dia melakukan itu, semata-mata untuk adik laki-lakinya. Biaya pengobatan serta perawatan adik laki-lakinya, kian bertambah seiring berjalannya waktu. Uang yang ia dapat dari hasil tidur dengan pria yang bukan suaminya, hanya cukup untuk kebutuhan pribadinya saja.
Soojin sangat menyukai barang-barang mewah dari merk ternama. Seperti; tas, sepatu, jam tangan, pakaian serta perhiasan. Soojin memang selalu memerhatikan gaya dalam berbusana meski ia terlahir bukan dari keluarga berada. Terdengar seperti perempuan yang tidak tahu diri. Tapi, Soojin tidak peduli. Sebab, Soojin bukan tipikal wanita yang akan ambil pusing dengan penilaian orang lain.
Terdengar helaan napas di seberang sana sebelum Hyuna menjawab, "Maafkan aku, Soojin-ah. Suamiku tidak lagi..." Hyuna menggeleng sambil menggigit bibirnya, resah.
"....."
"Aku sudah berusaha membujuknya supaya kau bisa kembali bekerja di perusahaannya. Tapi," Hyuna kembali menggeleng.
Sementara Soojin, wanita itu mengeluarkan berbagai umpatan di dalam hatinya. Sialan benar, Cho Kyuhyun itu! Pria itu benar-benar merupakan penghalang untuknya!
Semua berawal dari kecerobohannya sendiri. Waktu itu, dia tidak sengaja mengirim file salinan yang seharusnya tidak ia kirim ke alamat e-mail milik Cho Kyuhyun. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Cho Kyuhyun mengetahui semua yang ia perbuat selama ini melalui file yang tidak sengaja ia kirimkan. Maka, sudah bisa dipastikan apa yang ia dapat kemudian. Pemutusan kerja secara tidak terhormat dan tanpa pesangon sepeserpun.
Sembilan ratus delapan puluh enam juta lima ratus empat puluh delapan ribu, adalah jumlah yang berhasil Soojin kumpulkan selama hampir satu bulan bekerja di perusahaan milik Cho Kyuhyun.
Jumlah yang fantastis itu, tidak hanya Soojin gunakan untuk biaya pengobatan serta perawatan adik laki-lakinya. Namun, Soojin gunakan untuk membeli tas, jam tangan serta perhiasan mewah merk ternama.
Bukankah itu impas? Soojin memang membeli barang mewah itu untuk memenuhi kepuasan hatinya. Namun, dia juga tetap memikirkan kesembuhan adik laki-lakinya. Bukankah yang Soojin lakukan cukup adil? Dia membiayai adik laki-lakinya dan juga membeli barang keperluan pribadinya.
Soojin lantas pura-pura menangis. Agar sahabatnya yang luar biasa peduli padanya itu, bisa merasakan keresahan hati yang saat ini ia rasakan.
"Hyuna-ya..." Soojin bergumam dengan nada serak. "Kau... kau percaya kepadaku, bukan? Aku tidak melakukan penggelapan dana itu, Hyuna-ya... aku... aku..." Soojin berpura-pura merancau tidak jelas. Dia tahu itu adalah tindakan bodoh. Sebab, bisa saja Hyuna telah mengetahui kejahatan yang ia perbuat dari Kyuhyun.
Tapi, tidak ada salahnya bukan ia mencoba berpura-pura pada Hyuna? Mengingat, Hyuna selalu memercayai semua kata-kata bohongnya.
"Kau harus percaya kepadaku, Hyuna-ya." Soojin mulai terisak. "Aku tidak mungkin melakukan hal gila itu. Aku justru bersyukur bisa bekerja di perusahaan milik Suamimu dengan begitu mudahnya. Semua karena dirimu, Hyuna-ya."
"....." Hyuna tidak berkomentar apa-apa. Namun, ia mengangguk.
"Aku... mana mungkin aku..." Soojin kehabisan kata-kata bohongnya. Ia lantas duduk di tepi ranjang dan kembali berakting menangis.
"Itu pasti hanya kesalahpahaman saja, Hyuna-ya. Pasti ada seseorang yang berusaha menjebakku. Kau percaya kepadaku bukan?" Soojin menangis tersedu-sedu. "Aku yakin, ada seseorang yang menjebakku Hyuna-ya..." Soojin menanti reaksi Hyuna dengan cemas ketika di seberang sana, Hyuna hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa.
Apakah aktingnya berhasil?
Lalu, jawaban Hyuna, membuat Soojin menyeringai. Sebab, Soojin merasa berada di atas awan.
"Tentu." Hyuna mengangguk. "Tentu aku sangat percaya kepadamu, Soojin-ah. Kau tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Kita saling mengenal, bukan? Suamiku memang menunjukkan bukti-bukti itu kepadaku. Tapi," Hyuna menggeleng. "Aku tidak percaya jika itu semua kau yang melakukannya."
"...."
"Itu sebabnya, aku ingin kau sekarang pergi ke kampus. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Soojin-ah. Ini sangat penting. Menyangkut biaya operasi adik laki-lakimu. Bisakah sekarang kau pergi ke kampus?"
Soojin mengerutkan kening. Perlahan-lahan, ia mencerna perkataan Hyuna. Apa yang Hyuna ingin bicarakan dengannya? Itu menyangkut tentang biaya operasi adik laki-lakinya.
Apakah Hyuna akan meminjamkan uang kepadanya?
Tanpa sadar, Soojin menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Yeah! Pasti Hyuna akan meminjamkan uang kepadanya. Tentu, dengan jumlah yang dulu pernah ia katakan pada ibu muda itu.
'Dasar, perempuan bodoh! Mudah sekali membohongi perempuan itu.'
"Ya, Hyuna-ya. Aku akan segera ke kampus setelah urusan di rumah sakit selesai."
"Oke, aku tunggu ya..."
Sambungan telepon itu terputus, Soojin segera berdiri dan lagi-lagi senyum penuh kemenangan itu tersemat di bibirnya.
Dia memang tidak lagi bekerja di perusahaan milik Cho Kyuhyun. Namun, perlu di garis bawahi jika istri Direktur Muda kaya raya itu adalah sahabat baiknya yang akan selalu memercayai semua kata-katanya. Terbukti bukan? Hyuna tadi berkata jika perempuan itu telah mengetahui semua yang ia perbuat dari bukti-bukti yang Cho Kyuhyun berikan padanya. Tapi, lihatlah. Kim Hyuna sama sekali tidak percaya jika dia melakukan penggelapan dana itu.
"Hyuna-ya... kau cantik, terlahir dari keluarga kaya dan Suamimu adalah orang kaya. Tapi," Soojin bergumam seorang diri. Lalu, menyeringai. "Kenapa kau bodoh sekali sih?"
Sambil geleng-geleng kepala, Soojin melempar ponselnya ke ranjang tidur. Dia tertawa seperti orang gila karena telah berhasil memperdaya Hyuna untuk yang kesekian kalinya.
***
Sekalian mau survey ya...
Kalian semua di sini kisaran usianya berapa?15 s/d 20 thn
21 s/d 30 thn
31 thn ke atas
ThanKyuuu....😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BABE | Cho Kyuhyun & Kim HyunA
Fanfiction▪ENDING🏁 ▪TERSEDIA DALAM BENTUK PDF Demi menolong sahabat baiknya, HyunA rela melakukan apa saja. Termasuk, meminta sesuatu dari pria yang ia cintai. Meski, permintaan itu tergolong permintaan sulit. Dengan sikap keras kepala yang dimiliki HyunA, m...