Sesampai mereka di minimarket, mereka segera mencari barang-barang yang mereka perlukan. Dan setelah mendapatkan apa yang mereka cari, Chelsea membawa barang belanjaan ke kasir untuk membayarnya.“Chel gue titip aja ya barang gue, gue mager ngantri, gue tunggu di pintu masuk aja ya,” kata Tania sambil menyodorkan barang belanjaannya pada Chelsea.
“Hedehhh… kebiasaaan lo, ya udah sini.”Chelsea memutar bola matanya malas kemudian menyambar keranjang belanjaan Tania. Dan ia segera menuju ke meja kasir.
“Ada kartu membernya Mbak?” tanya petugas kasir tersebut.
“Nggak ada Mas,” jawab Chelsea.
“Apa ada tambahaan nya lagi Mbak?”
“Nggak.”
“Mbak ini Good mood nya lagi promo beli dua gratis satu.”
“Nggak, makasih Mas.”
“Mau sekalian isi pulsanya Mbak?”
“NGGAK MAS,” Chelsea mulai jengah dengan serentetan pertanyaan yang di ajukan oleh petugas kasir itu.
“Yakinnn…?” tanya petugas itu lagi dengan raut menggoda.
“Enggak Mas!!!” ketus Chelsea
“Yahhh… kan kalo beli pulsa, saya jadi tau nomer telpon Mbak nya.” Kata petugas kasir itu sambil menaik turunkan alisnya.
Chelsea mendengus geli mendengar celotehan penjaga kasir GamaMart. Namun tiba-tiba ada yang merangkul pundaknya, Chelsea yang terkejut pun menolehkan kepalanya ke arah samping dan mendapati sosok waketos di sekolahnya itu. Ya dia adalah Mahareza Putra Radja
“Sayang, kamu sudah selesai belanjanya?” tanya Reza sambil menyenderkan kepalanya di bahu Chelsea. Chelsea mematung di tempatnya dia merasakan ada degupan kecil di jantungnya itu.
“S-sudah kok” jawabnya terbata-bata. Dan penjaga kasir GamaMart itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan cengar-cengir gak jelas. Mungkin merasa malu.
Kemudian Reza segera menggiring Chelsea keluar dari minimarket tersebut. Tak lupa menoleh sekilas dan tersenyum miring pada petugas kasir yang sudah gelagapan di tempatnya itu.
Sesampainya di depan minimarket, Chelsea dan Reza pun mendatangi Tania yang sedang duduk di depan GamaMart.
“Maaf Ta nunggu lama,” Kata Chelsea yang kini berada di depannya.
“Iya Chel gak papa kok,” jawab Tania.
“Loh kak Reza kesini juga?” sambungnya sambil menunjuk Reza dengan dagunya.
“Iya tadi gue ketemu Chelsea di dalam.”
“Kalian…” kata Tania sambil menunjuk mereka bergantian. Chelsea dan Reza pun beradu pandang bingung namun sejurus kemudian Reza yang sudah sadar akan hal itu pun melepaskan rangkulannya dengan Chelsea dan berdehem kecil.
“Emm kalian gak pada pulang?” tanyanya pada Tania dan Chelsea
“Oh iya Chel gue baru ingat tadi supir gue nelpon katanya gak bisa jemput karena masih jemput nyokap gue di rumah temennya.”
“Oh ya udah kita cari taksi aja, soalnya bokap gue nggak bisa jemput juga nih,” jawab Chelsea
“Ya udah gimana kalau lo pada ikut gue aja,” kata Reza menengahi.
“Ya kali ka, lo kan bawa motor masa iye kita bonceng bertiga. Jadi terong dicabein dong,” celetuk Tania.
Reza pun tertawa kecil. “Ya udah kalian tunggu dulu entar temen gue dateng bentar lagi.”
YOU ARE READING
Love Destiny
Teen FictionTakdir, Satu kata singkat yg sering diabaikan banyak orang Namun, Takdir... Satu kata singkat yg tak pernah ku sesali Bertemu denganmu, Adalah suatu takdir yang tak bisa ku hindari. Melupakanmu, Adalah suatu takdir yang tak ingin kujalani. Dan b...