Memang berat sekali menjadi perempuan yang selalu lebih dulu jatuh cinta, sementara dia yang kamu cintai tidak pernah memberi balasan yang sama. Tentu saja kamu tidak memberi balasan perasaan karena aku tidak mengucapkan alasan dan penjelasan. Haruskah aku selalu memendam perasaan? Haruskah aku menjadi perempuan yang berani mengungkapkan perasaan?
Aku pun tidak tahu, mengapa mencintaimu sungguh sangat menyakitkan? Melihatmu bersama yang lain, tapi aku tidak punya hak untuk cemburu, adalah perasaan yang begitu berat untuk diterima. Akal sehatku meminta aku melupakan segalanya, tetapi hatiku menolak untuk menghapusmu dari ingatanku.
Inikah salahku yang tidak mampu menahan perasaan? Inikah salahku yang tidak mampu mengendalikan persahabatan yang pada ujungnya menjadikanmu sosok kesayangan? Haruskah aku menolak takdir agar tidak pernah seutuhnya mencintaimu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Pernah Ada Kita (Teaser)
Teen FictionSebelum buku Tidak Pernah Ada Kita buka pre order di tanggal 29 JANUARI 2018, Dwitasari bakal kasih sedikit bocoran mengenai bukunya. Persiapkan diri untuk mulai nabung dari sekarang dan banyakin tisu supaya ada yang basuh air matamu ketika terjatuh...