04

639 64 12
                                    

Eunha berdiam diri di kamarnya. Apa semalam ia bermimpi bertemu dengan Guanlin?. Rasanya mustahil,ia sangat senang bertemu dengan temanya lagi. Sudah lama memang.

"Eunha, makan nyok. Gue udah masak tuh" ucap seseorang setelah mengetuk terlebih dahulu. Tentu ia tahu itu suara seseorang yang baru dikenalnya Daehwi. Ia tak mengerti mengapa. Namun, bertemu dengannya seperti menemui seseorang yang dan sangat ia rindukan. Menyebalkan memang apa lagi kelakuannya yang suka berubah-ubah.

"Mau makan kagak lu? Kalo kagak gue kasih kucing tetangga noh udah nungguin" ucapnya kembali.

"Iya sabar napa!, deluan ae sono" teriak Eunha.

.

.

.

"Hwi, muka lo pucet amat" tanya Guanlin yang siap di meja makan.

"Maca cih? Cie.. perhatian amat sama gewe" balas Daehwi sambil ber egyo.

"jijik bego" umpat Guanlin.

Daehwi hanya tersenyum mendengarnya.

"Sok imut najis" ucap Guanlin lagi.

"Ck elah, yang lain mau pada kemari?"

"Tau dah, otw an kuy"

"Kemane?"

"Ikut ae lah lu mah"

Eunha siap dengan baju santainya menuju meja makan yang telah tersedia nasi goreng kerupuk dan air minum. Jika seperti ini ia jadi ingat dengan kakaknya. Sifatnya sangat keibuan meski kakaknya seorang pria. Kakaknya sangat perhatian. Lebih dari ibu atau ayahnya. Selalu bersikap lembut tetapi tegas. Lucu dan juga hangat pada siapapun. Mata Eunha mulai berkaca lagi.

'Sebenernya lo masih hidup apa udah meninggal si?. kenapa jasad lo gak ditemuin?.' Eunha bermonolog.

"Eunha kenape lo?, ayok makan. Si Linlin mau ngajakin main tuh" -Daehwi.

"Mau kemana emang?"- Eunha.

"Gak tau" - Daehwi.

"Gue ngajakin yang lain juga"-Guanlin.

"Wih beneran?. Gue kangen benget ma kalian dah. Apalagi ma Sungwoon oppa"- Eunha.

Guanlin dan Daehwi tersenyum melihat semangatnya Eunha, akhirnya mereka menyelesaikan makanan masing-masing.

Eunha kembali kekamarnya lalu bersiap diri. Ia mengenakan celana jeans biru langit, baju hangat putih dan sepatu kets putih.

Ia yang lebih dahulu menuruni tangga menuju ruang tengah. Kemudian terdengar suara klakson mobil segera Eunha membuka pintu. Mobil senia berwarna putih berhenti di perkarangan rumah Eunha dan orang yang berada didalam mobil satu per satu keluar. Mata Eunha berbinar ketika ia melihat Sungwoon turun dari mobil itu. Tanpa berpikir panjang ia berlari dan memeluk Sungwoon erat-erat.

Sungwoon dan Eunha sangatlah dekat. Baginya Sungwoon adalah kakak kedua. Begitu juga Sungwoon menganggap Eunha sebagai adiknya.

"Heh, kenape dah lo?. Makin cantik aja" ucap Sungwoon.

"Apaan sih?" Eunha yang merasa di goda melepaskan pelukannya.

"Widiw, ada yang panas nih" -Seongwoo.

"Gue juga mau di peluk dah, peluk aku dongs"- Daniel.

"Kamu mau selingkuhin aku? Kamu Jahad"- Seongwoo.

"Najis apaan dah"- Woojin.

"Apa kabar lo?"-Minhyun.

"Baik kok, ayo masuk"-Eunha.

101 Days With You ><Lee Daehwi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang