2

32.6K 956 8
                                    

       Runa masi senantiasa merutuki kebodohannya karena telah menyia-nyiakan uluran tangan dari seorang pangeran tampan tersebut.
Runa sempat berpikir siapa gerangan pangeran tampan tersebut? Mengapa ia berkeliaran di area sekolahnya? Tapi Runa tidak ambil pusing, dia segera membersihkan bajunya yang kotor akibat terjatuh di toilet tadi
    Sehabis menbersihkan bajunya Runa pun bergegas menujuh ruangan kelasnya dia pun melihat sahabat karibnya tertawa lepas di atas penderitaannya, disinilah emosi Runa mulai meledak.

" Oh bagus ini yang di namakan sahabat? Kalian bisa tertawa kegirangan pagi ini di atas penderitaan ku!.
Gara gara kalian aku hampir terlambat dan di hukum, kalian sahabat bukan sih? "  omel runa tak ada habisnya pada sahabatnya itu

" santai dong Run kayak di Pantai, pagi pagi gini kamu udah marah marah aja, gak takut tua emang. Entar cantik nya luntur loh, yaudah maaf ya tuan putri janji deh besok gak bakalan ninggalin kamu lagi" tutur chanyeol, ya walaupun chanyeol sedikit kesal melihat tingkah kekanak kanakan sahabatnya ini. Bagaimana pun Runa adalah satu satunya sahabat wanita yang ia miliki, gimana pun tingkah menjengkelkan Runa dia tetap bisa sabar.
Karena sesunggunya sahabat adalah orang gila yang pura pura waras
Chanyeol pun tersenyum simpul saat mengingat kekonyolan  sahabatnya itu

" Dasar cewek sinting"  gumam Chanyeol nyaris tak terdengar

" iya, kamu kenapa pagi pagi begini udah marah marah gak jelas.
Gak nyadar apa suara mu mirip toa Mesjid haaa! " Baekhyun pun ikut menimpali ucapan Chanyeol tadi, sehingga membuat Runa tambah geram melihat ke dua sahabatnya itu.

   Mimpi apa dia semalam, mengapa banyak sekali kesialan menimpah dirinya pagi pagi buta seperti ini, mood Runa pagi ini sangat sangat hancur karena ulah dari sahabatnya sendiri. Wajahnya yang cantik pun terlihat sangat kusut seperti pakaian yang belum kena setrika.
Chanyeol pun dapat melihat kekesalan itu, lalu ia mencari ide untuk membuat mood wanita itu kembali seperti semula, akhirnya Chanyeol memutuskan untuk mengajak Runa dan Baekhyun ke kantin dan dengan cepat Runa sudah mengiyakan ajakan dari Chanyeol tersebut

‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›‹•.•›

    Setibanya di kantin mereka bertiga pun mulai asik cerita sambil menyeruput minuman yang mereka pesan tadi. Mood runa pun berangsur angsur membaik.
" Ehh ngomong ngomong kalian sudah ngerjain tugas matematika belum? "  ucapan Chanyeol berhasil membuat Runa dan Baekhyun berhenti berjalan saat balik dari kantin

" mampus matilah aku. Sial! kenapa baru sekarang kamu bilang sih yeol, udah aku pergi dulu ngerjain tugas.
Kalau gak,bisa mati di tangan pak kumis aku" dengan langkah tergesah gesah runa pun mulai berjalan menujuh ruangan kelasnya dengan tujuan awal yang terbesit di otaknya adalah menyontek tugas matematika dari lay sang ahli matematika
   Yaaa Lay sangat jenius dalam hal hitung menghitung, Runa suka berpikir Lay makan apa dirumah makanya dia bisa sepandai dan selihai itu dalam mata pelajaran Matematika yang terkutuk itu. Seumur umur Runa tidak perna suka sama mata pelajaran matematika, bukan hanya mata pelajarannya gurunya pun runa sangat tidak suka.
Dia sangat killer menurut Runa, tapi apa boleh buat dia harus menerima keadaan mau bagaimana pun dia adalah satu satunya guru matematika sekaligus kepalah sekolah di SMA ini
Sekali Runa bertingkah bisa bisa ia dapat di keluarkan dari sekolah itu
    Belum sempat runa masuk kedalam ruangannya,ia merasakan gejolak yang hendak keluar dari dalam perutnya. Ia pun tak tahan lagi akhirnya runa memutuskan untuk berbelok menujuh toilet terlebih dahulu.
     Setelah selesai runa pun melanjutkan berjalan menujuh ruangannya lagi. Runa buru buru masuk ke dalam ruangan karena runa menduga pak kumis sudah masuk kedalam kelasnya. Karena tak biasanya kelasnya hening kalau bukan pak kumis lah yang masuk
Setibanya di depan pintu runa melihat sebuah punghung membelakangi semua siswa, ia terlihat sedang menulis sesuatu di papan tulis.
    Runa merasa sudah tak asing lagi melihat punggung itu, runa mengingat ingat dimana ia perna melihat gestur punggung seperti itu.
"oh iya aku ingat, itukan pangeran di toilet tadi.
Tapi tunggu dulu, kenapa dia ada di kelas ku?"  gumam runa pelan

"ehemmmmmmm"  pria itu berdehem saat melihat seorang gadis dengan seragam yang sedikit berantakan berada di depan pintu

" ehhh o.. Ommmm" dengan polosnya runa memanggil pria yang ada di hadapannya saat ini dengan sebuatan Om.
Apa yang sedang runa pikirkan saat itu, entah mengapa ia sangat sangat mengagumi pria dewasa ini, pria ini bak seorang pangeran yang di kirimkan tuhan buat dia. " wait, Om? Sejak kapan saya nikah dengan tante kamu? Apa kamu tidak tahu saya siapa hmmm? "  ujar pria itu penuh penekanan di setiap kata katanya

" ti tidakkkk "  jawab runa gugub, ia merasa di intimidasi saat ini.

" baiklah, saya guru matematika baru di sekolah ini sekaligus wali kelas kamu"  pria itu pun menjelaskan sedetail mungkin kepada gadis mungil di depanya ini,
Tetapi di lain sisi pria itu ingin tertawa saat mendengar gadis itu memanghilnya dengan sebuatan Om

" apa saya setua itu ya " batin sehun.
Sehun pun menatap gadis itu begitu lekat dari atas sampai bawah. Sehun ingin sedikit bermain main dengan siswinya ini

" aduh tatapannya serasa ingin di telanjangi aku"  batin runa

Lama lama sehun pun mulai jengah dengan tingkah gadis itu, karena gadis itu tak henti hentinya memandangi ketampananya secara gratis.
" berhenti memandangi saya seperti itu, saya tahu saya tampan"  ucap sehun dengan tingkat kepedean yang melebihi batas normal. Dia pun langsung beranggapan bahwa wanita mana saja pun akan terpesona melihat ketampanan yang melebihi standar ketampanan pria mana pun
Salah satunya adalah gadis tengil yang ada di depan nya saat ini

Ok guys part ini sudah di revisi
Jangan lupa vote dan komen
Jangan jadi pembaca gelap ya sayang. Karna itu gak baik buat kesehatan
Tolong beri jejak saat membaca
Jangan khawatir sial update terlalu lama karena ini semua butuh proses besar besaran buat merevisi ulang. Intinya tetap setia aja

My Teacher Is My Husband [DALAM PROSES REVISI BESAR BESARAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang