Silvi saat ini sedang berada di kamarnya sambil memandangi fotonya bersama papa dan mamanya.
Tes
Tanpa sadar setitik air mata mengalir dari mata indah Silvi.
"Mama" lirih Silvi
Silvi sangat merindukan mamanya. Setiap hari rasa rindunya semakin besar.
Silvi ingin merasakan kehangatan pelukan mamanya lagi. Dia ingin merasakan kebahagiaan bersama mama dan papanya.
Papanya sekarang berubah, papanya tidak mengerti dirinya. Silvi sangat butuh kasih sayang papanya. Silvi tidak membutuhkan uang dan semua fasilitas mewah yang selalu diberikan papanya kepadanya, Silvi hanya ingin papanya mencurahkan kasih sayangnya seperti dulu ketika mamanya masih hidup.
Setelah mamanya meninggal, papanya selalu sibuk bekerja dan meninggalkan Silvi di rumah sendirian, Silvi merasa kesepian dan merasa benar-benar ditinggal oleh kedua orangtuanya.
Itulah salah satu penyebab Silvi menjadi gadis yang dingin dan pemberontak seperti sekarang.
Apalagi setelah papanya menikah lagi, Silvi merasa papanya mengkhianati cinta mamanya. Papanya bahkan lebih menyayangi anak tirinya dibanding Silvi.Perasaan iri selalu ada di hati Silvi jika melihat kebersamaan istri papanya itu dan anaknya. Sampai kapanpun Silvi tidak ingin memanggil istri baru papanya dengan panggilan mama.
"Mama hiks, Silvi rindu mama" ujar Silvi sambil terisak
-------------------------***-----------------------
Skip Pagi
Seorang perempuan cantik masih asyik bergelung dibalik selimut tebalnya menghiraukan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamarnya.
Tok Tok Tok
Suara ketukan itu membuat perempuan cantik itu berdecak kesal dan menutup telinganya menggunakan bantalnya.
Tok Tok Tok
Tok Tok TokKetukan itu semakin menjadi-jadi membuat Silvi menggeram marah.
"BERISIK!!!" Bentak Silvi yang kemudian mulai memejamkan matanya kembali.
Tok Tok Tok
"Aishhhh"
Akhirnya dengan terpaksa Silvi bangkit dari tempat tidur dengan wajah kesal dan membuka pintu itu dengan kasar.
Silvi dapat melihat seorang lelaki menyebalkan yang sayangnya tampan itu sedang berdiri didepan kamarnya. Siapa lagi kalau bukan bodyguard menyebalkan menurutnya itu.
"Ehm, anda harus segera berangkat ke kampus pagi ini nona" ujar Farhan sambil mengalihkan perhatiannya kearah lain karna Silvi saat ini menggunakan pakaian tidur yang minim.
Silvi menggeram kesal dan memutar bola matanya malas.
"Aku nggak punya jadwal kuliah hari ini, jadi-"
"Maaf nona, saya tau anda berbohong, anda punya jadwal kuliah dengan mata kuliah Sistem Informasi Bisnis pagi hari ini" ujar Farhan kemudian sedangkan Silvi membelalakkan matanya tak percaya mendengar perkataan Farhan.
"Kamu jangan sok tau ya, aku yang kuliah jadi-"
"Maaf nona, saya sudah punya semua jadwal kuliah anda" ujar Farhan sambil memperlihatkan kepada Silvi semua jadwal kuliah Silvi.
Lagi-lagi Silvi hanya dapat membelalakan matanya tak percaya. Dia tau ini semua pasti ulah papanya. Apakah papanya benar-benar ingin mengekangnya?
Silvi kemudian menyilangkan kedua tangannya didadanya dan menatap remeh kepada Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard
SpiritualSilvi seorang gadis kaya yang populer, manja dan egois. Memiliki pergaulan yang bebas dan selalu bertindak sesukanya. Bagaimana jadinya jika papanya mempekerjakan seorang bodyguard tampan namun menyebalkan untuk mengawasinya? Akankah kehidupan Silvi...