Part 7

3.3K 187 69
                                    

Part 7
Happy Reading 💜

-----------------------------***---------------------------

Setelah beberapa jam dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di rumah nenek, yaitu di daerah puncak Bogor.

Dari kejauhan, mereka dapat melihat nenek yang sudah menunggu mereka di depan teras rumah.

"Alhamdulillah kita sampai nona" ujar Farhan ketika mobil mereka berhenti di pekarangan rumah yang luas namun asri itu.

Farhan menolehkan kepalanya ke arah Annisa yang tertidur pulas membuat Farhan tidak tega untuk membangunkannya. Farhan kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah belakang, dimana Keyla dan Silvi juga sedang tertidur lelap.

Farhan yang tidak tega membangunkan mereka hanya bisa menghela napas pelan dan memilih keluar dari mobil untuk menurunkan barang-barang bawaan yang ada di bagasi mobil.

***

"Eung" lenguhan halus keluar dari bibir tipis Keyla yang baru bangun dari tidurnya. Keyla menggeliatkan tubuhnya pelan sambil memandang ke arah luar jendela mobil, mata Keyla langsung berbinar ketika dia baru menyadari jika mereka sudah sampai di rumah neneknya Silvi.

Ah, rasanya sudah lama sekali mereka tidak ke sini, Keyla benar-benar merindukan suasana sejuk di sini, membuat Keyla betah untuk tinggal lebih lama.

"Pi.. kita udah nyampe" ujar Keyla sambil mengalihkan perhatiannya ke arah Silvi yang saat ini masih tertidur dengan pulas.

Sebuah senyum manis terukir di bibir Keyla melihat wajah tenang sahabat dari kecilnya itu. Saat ini tidak ada Silvi yang urakan, tidak ada Silvi yang sombong, yang ada hanya Silvi yang polos.

Keyla mengangkat tangannya dan mengelus pipi Silvi dengan lembut, supaya Silvi bangun dari mimpi indahnya.

"Eung"

Silvi yang merasa ada sesuatu yang mengelus pipinya, merasa terusik dan dengan pelan membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah wajah Keyla yang saat ini menampilkan senyumannya.

Silvi kemudian mengalihkan perhatiannya ke sekeliling, dan Silvi baru menyadari ternyata mereka sudah sampai di rumah nenek.

"Tidurnya nyenyak?" Tanyak Keyla sambil mengelus rambut panjang Silvi sedangkan Silvi hanya bisa menganggukkan kepalamya sedikit sebagai jawaban dari pertanyaan Keyla, membuat Keyla tersenyum lembut.

Terkadang Keyla bisa bersikap lembut seperti ini dan juga selalu sabar dengan semua tingkah Silvi, tapi terkadang Keyla akan berubah kekanakan yang sedikit banyak membuat Silvi menjadi kesal.

"Pi, keluar yok" ujar Keyla semangat sambil membenarkan pakaiannya dan mengambil tasnya, lalu keluar dari mobil itu dengan senyum lebar, sedangkan Silvi hanya bisa mendengus pelan ketika Keyla kembali berubah menjadi periang.

Cklek

Silvi yang saat ini sedang mengucir rambutnya menghentikan gerakannya ketika melihat Farhan yang membuka pintu mobil.

"Nona.. anda sudah bangun?" Tanya Farhan membuat Silvi memutar bola matanya malas.

"Kamu bisa lihatkan? Masih ditanya lagi" ujar Silvi ketus yang kemudian membuka pintu mobilnya tanpa sepatah katapun kepada Farhan yang memandangi kepergiannya.

Farhan hanya bisa menghela napas ketika melihat Silvi yang sepertinya sedang badmood.

Walaupun Silvi memang setiap hari seperti itu, tapi hari ini tampaknya kadar ke badmood-an Silvi meningkat.

Farhan kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah samping dan baru menyadari jika Annisa saat ini masih tertidur pulas, tanpa sadar Farhan tersenyum tipis memandangi wajah polos Annisa.

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang