Part 5
Happy Reading 🌞
.
.
.
--------------------------***------------------------------"Nona..." Panggil Farhan mencoba membangunkan Silvi yang tertidur
"Nona Sil-" ucapan Farhan terhenti ketika melihat Silvi yang tertidur dengan pulas, tampak polos dan tidak ada muka jutek seperti biasanya, membuat Farhan tersenyum tipis.
Silvi tidur seperti bayi yang polos dan menggemeskan, tapi ketika terbangun dia akan berubah seperti macan yang siap menerkam kapan saja.
Farhan terkekeh kecil sebelum berdehem pelan ketika dia hampir saja melupakan tujuannya untuk membangunkan Silvi.
"Ekhem.. nona Silvi.. bangun, kita sudah sampai" ujar Farhan lagi yang tak lama kemudian tersenyum tipis ketika melihat Silvi yang menggeliat pelan sambil berusaha membuka matanya.
"Hmm?" Bingung Silvi ketika dia berhasil membuka matanya tapi masih belum sadar dengan sekitarnya.
"Kita sudah sampai di rumah nona" ujar Farhan yang dibalas anggukan oleh Silvi yang kemudian membuka pintu mobil itu untuk keluar.
Farhan yang melihat Silvi sudah keluar dari mobil pun akhirnya ikut keluar sambil mengikuti langkah Silvi memasuki rumah mewah itu.
Ketika memasuki rumah, mereka sudah disambut dengan senyuman oleh wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya, dia Santi, mama tiri Silvi.
"Sayang, ayo kita makan, mama sudah buatkan makanan kesukaan kamu" ujarnya sambil tersenyum, sedangkan Silvi hanya diam tanpa menanggapi ucapan itu sambil melangkahkan kakinya meninggalkan mama tirinya yang tersenyum sendu.
"A..h kamu mau istirahat dulu ya? Atau mau mama antarkan makanan kamu ke kamar hmm?" Tanya mama Santi tidak putus asa dengan sikap dingin Silvi kepadanya
"Baiklah, kalau nanti kamu lapar, turun aja ke bawah ya sayang" ujarnya sambil sedikit berteriak ke arah Silvi yang sudah memasuki kamarnya.
Wanita cantik itu menghela napasnya sambil mengalihkan perhatiannya kearah Farhan yang terdiam tidak jauh darinya. Seulas senyum manis dia berikan kepada Farhan.
"Eh nak Farhan..." ujarnya sambil tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Farhan
"Nak Farhan ayo makan bersama" ujarnya dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya
"Tidak usah nyonya, saya tadi sudah membeli makanan" tolak Farhan secara halus membuat senyuman itu sedikit luntur dari wajah cantiknya, Farhan yang melihat itu menjadi tidak tega.
"Tapi, makan sedikit sepertinya tidak apa-apa" ujar Farhan sambil tersenyum membuat mata sang mama berbinar cerah
"Ayo nak Farhan, silahkan duduk" ujar mama Santi tersenyum senang sambil menyiapkan semua makanan untuk Farhan yang saat ini memandangnya dengan senyuman lembut.
Ah, Farhan jadi merindukan ibunya. Biasanya, ibunya selalu menyambutnya pulang sekolah sambil menyiapkan makanan untuknya. Tapi, sekarang kehangatan ibunya sudah tidak ada lagi, karna ibunya sudah beristirahat dari hiruk pikuknya dunia sejak Farhan baru memasuki bangku kuliah.
"Nak Farhan, apa makanannya tidak enak?" Tanya mama Santi yang melihat Farhan tidak memakan makanannya dan terlihat melamun.
"A..h Nggak kok nyonya, makanan ini enak" ujar Farhan yang kemudian menyuap makanan itu ke dalam mulutnya membuat mama Santi tersenyum
"Nggak usah sungkan ya kalau mau nambah" ujar mama Santi dengan senyum yang tak pernah luntur sambil melihat Farhan yang makan dengan lahap
Sedangkan Farhan saat ini hanya bisa menahan air mata yang ingin meledak dari pelupuk matanya ketika menikmati masakan rumahan yang sudah lama tidak dirasakannya. Masakan ini mengingatkan Farhan kembali kepada masakan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard
SpiritualSilvi seorang gadis kaya yang populer, manja dan egois. Memiliki pergaulan yang bebas dan selalu bertindak sesukanya. Bagaimana jadinya jika papanya mempekerjakan seorang bodyguard tampan namun menyebalkan untuk mengawasinya? Akankah kehidupan Silvi...