Hari Pertama Dan Masa Lalu

123 14 7
                                    

Matahari baru saja muncul di permukaan. Dengan gerakan malas, Tanisha bergulung diselimutnya . Mamanya belum membangunkannya, berarti ia masih memiliki waktu untuk terlelap.

Tanisha baru saja kembali ke alam mimpi ketika ponselnya menjerit nyaring. Tadinya, Tanisha hendak mengabaikan panggilan tersebut tetapi ternyata itu bukanlah bunyi ponselnya melainkan suara emak nya yang menjerit.

"Iiiiicaaaaa, udah jam berapa ini nak. Mau ya kamu terlambat buat PKKMB"

"ASTAGA !!!! KOK EMAK BARU BANGUNIN" sahut Tanisha dengan muka terkejut

Tanisha pun segera bergegas ke kamar mandi setelah itu dia pergi ke meja makan

"Nak, makan dulu" ucap ayahnya

"enggak pah... Udah telat nih" sahut Tanisha

Sesampainya di kampus dia langsung masuk ke barisan dengan muka pucat.

"Oii elu telat ya?!?! Enak aja sembarangan klo mau baris" ucap kakak senior yang so cool itu

"i-iya maaf kak...." Ucap Tanisha dengan rasa takut

"Maaf...maaf... Emang kalo buat kesalahan segampang gitu ya Nebus nya ?!?! Jaman sekarang mah mana ada yang kek gitu. Udah kamu sini berdiri sambil jongkok terus muka nya Kya kodok" ujar kakak senior itu

Tiba-tiba ada seorang anak junior yang membela Tanisha, dia seorang laki-laki yang tampan dan baik hati.

"Lah kok gitu sih, eh ka jangan sembarangan klo mau ngehukum orang... lagi pula dia cuman telat 5 menit aja kok." Kata anak junior itu

"Lah emang knp ?!?!? Lo gk terima" balas dari Kaka senior

"Tentu saja, apa pantas kita sebagai laki-laki memperlakukan perempuan seperti itu? Perempuan itu perasaannya halus, bayangkan saja jika ibu kita diperlakukan seperti itu" ujar anak junior itu lagi

"Lah nape elu yang sewot !!! Sans ae. Emang lu anak siapa? Anak kemarin sore ya?" Bacotan dari kaka senior itu

"HAHAHAHAHAHA" Teman-teman kakak senior itu menertawakan.

Tanisha hanya bisa tertunduk malu saat melihat kejadian itu

• ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° • ° •

10.00 A.M
Semua dipersilahkan masuk untuk ke ruangan masing-masing. Dan Tanisha pun tidak tahu untuk masuk ke ruangan mana. Saat dia barispun dia sengaja memasuki barisan yang bukan jurusannya karena dia sudah kehabisan waktu untuk mencari-cari barisan yang sesuai. Pada saat baris Tanisha disapa oleh Refat , dia adalah pemuda yang tampan dan baik hati dia juga anak yang Sholeh. Refat memberi salam kepada Tanisha

"Assalamualaikum" ucap Refat

"Waalaikumussalam"sahut Tanisha

"Perkenalkan nama ku Athif Refat Shakeer, panggil aja Refat" ujar Refat

"oya, namaku Tanisha Rezfan, panggil aku Tanisha" sahut Tanisha dengan lugu

"Btw, sejak kapan kamu menyukai bidang komputer ini?" Tanya Refat

"hmm, tidak. Aku hanya numpang baris saja. Aku kuliah di jurusan seni" sahut Tanisha

"Wahh nyasar ya kamu" candaan dari Refat

"hehehehe..iyaaa" Tanisha tertawa kecil saat membalas Refat

Canda tawa pun pecah diantara
mereka berdua. Sudah lama Tanisha tidak mendengar recehan yang garing itu dari mulutnya Yanuar, kini recehan itu datang kembali tetapi bukan dari mulut Yanuar melainkan dari Refat. Saat berjalan sendirian di koridor Tanisha yang mulai nyaman dengan Refat, dia merasa takut kalau jatuh cinta lagi. Tanisha adalah gadis yang rapuh. Separuh jiwanya hancur sebab kejadian lalu yang menimpa pacar nya yang bernama Yanuar Rizaldy. PUTUS cinta membuat Tanisha berubah 180°. Sebenarnya bukan karena perkelahian diantara mereka berdua tetapi takdir yang memisahkan mereka, dan Yanuar meninggalkan Tanisha untuk selama-lamanya. Tanisha hanya bisa meratapi kematian Yanuar yang pada saat itu ingin lepas landas ke London. Berita yang tersiar di TV adalah saksi bisu kisah cinta mereka berdua. Tanisha pun mengucapkan janjinya dan permintaannya pada Tuhan, yaitu

"Tuhan... tolong ambil nyawa ku sehari sebelum tuhan mengambil nyawa Yanuar".

Mengingat Cerita lama itu malah membuat Tanisha semakin sakit, saat mengucapkan janjinya itu Tanisha meneteskan air matanya. Saat berjalan sendirian di koridor Tanisha merasa ada seseorang yang sedang menguntit dia

"Astaga !!! Kenapa aku flashback ishhh... Perasaan ku dritd aneh seakan-akan ada seseorang yang sedang menguntit ku. Apakah arwah Yanuar?!?! GAK MUNGKIN CA ,YANU UDAH LAMA MENINGGAL. DIA JAHAT CA!!! DIA TEGA NINGGALIN KAMU SENDIRI" Tanisha terus menggerutu dihatinya.

Tanisha yang mulai penasaran mencoba menengok ke belakang dan ternyata..... DOOOORRRR !!! Ternyata Syifa, nama panjangnya Syifa Aisha Rizqiya dia adalah sahabat Tanisha sejak SMA, kebetulan mereka berdua satu jurusan

"Oi Tanisha, ngapain jalan kek orang mabuk ,mana tatapannya kosong lagi...kek orang gak punya tujuan hidup aja" ucap Syifa

"Ihhhhh.. Syifa, kaget tau gak. Ku kira Yanuar yang sedang menguntit ku" sahut Tanisha

"Tanisha.....kok jadi galmup gitu. Udh ca, ikhlas in aja Yanu.Dia udh tenang kok disana" ujar Syifa yang mencoba menenangkan Tanisha

"Iyaaa sih... Btw mana sih kelas kita, gedung warna apa?" Tanya Tanisha

"Warna biru noh" balas si Syifa

"yodah, aku duluan ya,bye...." sahut Tanisha

Saat diperjalanan Tanisha tidak sengaja tersenggol seseorang.
"Aduhhh..." Ucap Tanisha

*BRAKKK SEMUA BUKU JATUH*

"eh sorry...kamu gak papa?" Ucap seseorang yang memiliki suara berat, seperti nya dia adalah laki-laki.
Saat Tanisha ingin menjawab pertanyaan dari orang itu Tanisha pun mendongakkan kepalanya

"eh...."

TO BE CONTINUED 😉

Jangan lupa vote +komen yaaaa teman. Aku minta maaf kalo ceritanya gak nyambung, masih banyak ejaan yang belum bagus , bahasa yang kurang dipahami. Because aku baru pertama kali buat cerita. Jadi, mohon dimaafkan yaaa.
Kritik dan saran tulis di kolom komentar
See you 🌷

Remembering His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang