Apa yang Tanisha lihat?
Tanisha hanya bisa tertunduk malu, ingin menyapa namun takut :( entah apa nama perasaan ini, Tanisha hanya diam dan dia berusaha untuk tidak seperti orang yang salah tingkah, saat di hadapan Refat.
Saat Tanisha berjalan didepan Refat, Tanisha hanya berharap Refat akan menyapa nya"eh, ca kok diam aja kaya patung" tanya Syifa Tanisha
Tanisha tetap membeku dan seperti patung. Pandangan fokus searah saja lalu Tanisha mempercepat langkah kaki nya, dan Syifa tertinggal dibelakang Tanisha
"ca, jangan cepet - cepet napa. Susah jalan nih jalan nya licin ntar kepeleset nyaho deh" ujar Syifa dengan nada kesal
Saat jalan nya agak jauh dari hadapan Refat, Tanisha pun membalikkan badannya berharap Refat sedang memandang Tanisha, namun ekspetasi tak sesuai dengan realita. Saat itu mungkin perasaan Tanisha sedikit kecewa, namun Tanisha mencoba membuat perasaannya itu menjadi sesuatu yang tidak patut diingat dan dianggap serius
08.00 A.M.
Saat kelas berlangsung, Tanisha melamun dan itu sangat membuang-buang waktunya demi memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan Tanisha juga."ih ca, ngapain juga mikirin dia" gumam Tanisha
Sampai dosen yang didepan memanggil Tanisha
"Hey, kamu. Diem-diem bae mikirin opo toh ndo" ujar dosen itu dengan tatapan tajam dan jarak muka dosen itu mendekat ke muka Tanisha
"hah apa ya pak? Apaan sih kepo aja... Eh ups maaf pak maaf, maaf, maaf" ujar Tanisha
"ohhhh jadi udah berani.... Ya sudah sebagai dosen yang baik, saya akan memberikan hadiah kepada kamu" ujar dosen itu dengan muka yang penuh kejutan
"wah enak banget yah kita masuk kuliah disini, gak sia-sia" suara yang terdengar dari para mahasiswa/i
"beneran pak?" sahut Tanisha dengan senang karena merasa permintaan maaf nya itu malah menjadi sesuatu yang tidak diduga - duga
"iyaaaa... Saya udah siapin kok didepan kelas. Kamu tunggu aja didepan kelas" ujar dosen itu dengan senyuman manis
Tanisha pun segera keluar kelas dan Tiba-tiba bunyi pintu yang dihempaskan terdengar ditelinga Tanisha dan ternyata Tanisha dikerjai dengan dosen nya itu, Tanisha dikunci didepan kelas
¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦
01.00 P.M.
Setelah sekian lama menunggu jam mata kuliah habis, waktu itu pun datang"Alhamdulillah...." ujar Tanisha
"eh lu enak gak dihukum" ujar Syifa
"wah enak bangetttttttt pengen lagi deh" sahut Tanisha
"Ya udah ntar gua ganggu elu, supaya dihukum lagi"ujar Syifa
" Astaga Syifa.... Ya kali gua mau lagi " sahut Tanisha dengan geram
KAMU SEDANG MEMBACA
Remembering His Name
Teen Fiction"jika kau anggap bahwa pertemuan adalah awal dari perpisahan. Yakini jugalah bahwa sebenarnya perpisahan adalah awal dari keindahan dalam pertemuan yang selanjutnya. Jika nyatanya dia memang bukan jodohmu? Tentu akan ada takdir yang menuntutmu hidup...