[Sering di REVISI, jadi boleh dibaca ulang YA]
Dinda, gadis manis yang mengagumi dan mencintai seorang laki-laki tampan bernama Leo. Cintanya pada Leo tak mudah dia hilangkan. Meskipun sulit untuk mendapatkan hati laki-laki itu. Sebenarnya ia tak te...
Kamu itu jauh dan kamu itu sebuah ketidak mungkinan bagiku. Aku yang hanya mengharapkanmu disini, bisa apa untuk memilikimu?
~Dinda Ayumna Shanin~
❤❤❤
Saat ini aku sudah berada di rumah tercinta. Aku lelah. Lagi lagi pulang sore.
Ya tuhan, tapi aku bahagia hari ini. Kejadian di perpustakaan tadi pagi itu masih belum bisa ku lupakan. Ternyata Leo bisa respect juga padaku.
Leo, kamu benar² membuat aku hampir gila.
Stop. Aku ingin istirahat malam ini, aku akan melupakanmu sejenak Leo. PR bahasa inggrisku telah menungguku di meja belajar. Hmm mungkin nanti saja aku akan memikirkanmu lagi sebelum mataku terpejam untuk tidur.
🌺🌺🌺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah itu, wajah yang selalu hadir di memoriku. Ahh aku rasa aku hanya akan selalu mengagumimu. Aku tidak akan berharap lebih lagi, itu terlalu sulit. Itu terlalu sakit.
Bagiku, kamu adalah sebuah ketidakmungkinan, dan senyummu adalah keindahan yang hanya bisa kukagumi. Aku tak mungkin bisa menikmati tawamu yang selalu aku mimpikan itu.
Jelas saja, aku bukan siapa siapa untukmu. Menjadi seseorang yang berarti untukmu adalah angan-anganku sejak dulu. Tapi aku akan sedikit melupakannya sekarang.
Nah benar kan aku memikirkannya lagi. Huh aku akan segera tidur sekarang.
🌺🌺🌺
Keesokan harinya,
Hari ini, akankah aku melihat dia? Seperti akhir-akhir ini aku jarang melihatnya, baru kemarin saja aku melihatnya.
Sungguh terasa berat mengagumi seseorang yang jauh. Memang jauh, sebab kita berbeda kelas dan juga jurusan. Leo ada di jurusan IPS, dan dikelas IPS 4. Sedangkan aku? Jurusan Mipa dikelas Mipa 3, cukup jauh bukan?
Jarak ruang kelasku pun cukup jauh dengan Leo. Tapi ah sudahlah, bukankah jatuh cinta tidak memandang jarak?
Aku pergi ke kantin menemui Tya. Aku ingin bercerita padanya tentang yang aku pikirkan semalam.
"Tya," aku memulai percakapan dengan Tya.
"Ada apa, Dinda?" Tya menjawabnya.
"Aku ingin sedikit mengurangi harapanku pada Leo, menurut kamu bagaimana?" tanyaku pada Tya.
"Kamu serius? Kamu sudah mengaguminya lama, dan sekarang kamu menyerah?"
