Maafin ya kalo ceritanya nyleneh, baca aja dulu dari part 1. Di pahami beneran nanti juga paham, hehe. Jgn lupa tinggalin jejak ya!!😘😘
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak tadi. Aku langsung melangkahkan kaki keluar kelas bersama Tya.
"Langsung pulang, Din?" tanya Tya.
"Iya dong, memangnya kamu yang banyak kerjaan di sekolah," ejekku pada Tya seraya menjulurkan lidahku.
"Ouh awas ya kamu, Din."
"Apa? Semangat ya mbak mbak OSIS." ujarku pada Tya bukan untuk menyemangati tapi lebih ke mengejek.
Setelah itu aku langsung berlari menyusuri koridor sekolah. Karena lantai lumayan licin akhirnya,
Brukkk...
Aku terjatuh di depan ruang kelas XI Ips 2.
Untung saja sangat sepi disini, jadi pasti tidak ada yang melihatku."Auww sakiiiiit...," ucapku lirih seraya memegangi pantatku.
Aku segera berdiri sebelum ada seseorang yang melihatku. Setelah itu kubersihkan rok ku bagian belakang. Saat sedang fokus membersihkan rok, tiba-tiba...
"Sepertinya ada yang jatuh ya tadi?" tanya seseorang di depanku.
"Leo?" ucapku sambil melongo.
Ternyata orang didepanku ini adalah Leo."Siapa yang jatuh tadi, aku mendengar suaranya bilang 'auww sakiitt'?" ujar Leo lalu diikuti dengan tawanya.
Arghh aku merasa malu sekali sekarang. Tidak berani bilang apa-apa selain hanya bisa menunduk.
Leo mendekatiku, lalu menatapku yang sedang menunduk dan bertanya, "Kenapa sedih? Sakit ya?"
"Tidak. Aku hanya malu," ucapku lirih.
"Hahaha. Shanin..shanin.., tidak usah malu, aku hanya bercanda kok tadi."
Mendengar itu aku langsung mendongakkan kepalaku, dan kini jarak wajahku dengan Leo cukup dekat. Dia menatapku. Aku terpaku disana. Dia terus menatapku.
"Em a-aku mau pulang," ucapku seraya menghindar darinya dan hendak pergi dari sana. Tapi Leo mencegahku, dia menarik tanganku.
"Tidak mau pulang bersamaku?" tanyanya.
"Ti-tidak usah, aku nanti merepotkanmu."
Dia melepaskan tangannya yang tadi memegang pergelangan tanganku.
"Aku tidak repot kok, aku senang bisa mengantarmu pulang." ucapnya mencoba meyakinkanku. "Ayo!" ajaknya.
"Yasudah kalau memang begitu," ucapku menyetujui permintaannya.
"Akhirnya mau juga. Ayo ke parkiran!" ajaknya sambil tersenyum manis. Lalu berjalan menyusuri koridor untuk menuju ke Parkiran siswa.
Aku hanya mengikutinya dari belakang.
"Din, kenapa berjalan dibelakangku? Kenapa tidak disampingku?" Leo bertanya sambil menarik tanganku dan menghentikan langkah kakiku, lalu menyejajarkan tubuhku dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Sulit Berdusta
Teen Fiction[Sering di REVISI, jadi boleh dibaca ulang YA] Dinda, gadis manis yang mengagumi dan mencintai seorang laki-laki tampan bernama Leo. Cintanya pada Leo tak mudah dia hilangkan. Meskipun sulit untuk mendapatkan hati laki-laki itu. Sebenarnya ia tak te...